Update Corona di DIY
Dinkes Gunungkidul Fokuskan Wacana Swab Massal di OPD Layanan Publik
Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul beberapa waktu lalu sudah mewacanakan pengambilan swab massal di Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lingkungan Pe
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul beberapa waktu lalu sudah mewacanakan pengambilan swab massal di Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul.
Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty menyampaikan pihaknya mempertimbangkan OPD yang aktivitasnya kebanyakan berkaitan dengan pelayanan publik.
"Misalnya seperti di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) dan Sekretariat Daerah (Sekda)," kata Dewi dihubungi pada Rabu (16/09/2020).
Menurut Dewi, OPD yang aktivitasnya melakukan pelayanan publik memiliki resiko penyebaran COVID-19. Sebab para pegawainya banyak berinteraksi langsung dengan masyarakat hingga tamu pejabat.
• Dua Kasus Baru COVID-19 di Gunungkidul, Satu Diantaranya Pelaku Perjalanan
Pengambilan swab untuk tes PCR ini akan dilakukan pada seluruh pegawai. Namun Dewi tidak menargetkan berapa jumlah maksimal pegawai yang disasar untuk pengambilan swab.
"Jumlahnya kan harus menyesuaikan dengan kemampuan dan kapasitas laboratorium pengujian di Yogyakarta," jelasnya.
Dewi beberapa waktu lalu sudah mengatakan bahwa hingga saat ini pengujian sampel swab hanya bisa dilakukan di Yogyakarta, seperti di BBTKLPP. Sedangkan pengambilan swab saat ini sudah bisa dilakukan hingga tingkat Puskesmas.
Lantaran tempat pengujian yang terbatas, sampel swab yang dikirimkan pun tidak bisa dikirimkan dalam jumlah banyak secara tiba-tiba.
"Tapi kami selalu berkomunikasi dengan pihak laboratorium mengenai hal tersebut," kata Dewi.
• Beredar Pesan WA tentang Larangan Berkeliaran di Luar Rumah Bagi Remaja di Kulon Progo, Ini Faktanya
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Asti Wijayanti beberapa waktu lalu menyatakan setuju dengan wacana tersebut. Pasalnya, pegawai antar OPD kerap melakukan pertemuan. Apalagi saat ini aktivitas perkantoran kembali diberlakukan.
Lantaran aktivitas perkantoran OPD kembali diberlakukan, Asti menyebut potensi penularan ke para ASN pun cukup besar. Ia pun secara pribadi berharap kebijakan Work From Home (WFH) Bisa kembali diberlakukan.
"WFH ini terbukti efektif mengurangi resiko penularan. Sekaligus bisa meredam lonjakan kasus," kata Asti.(TRIBUNJOGJA.COM)
