Kisah Inspiratif

Kisah Mahasiswa Baru UGM Rela Menyeberang Pulau untuk Ikut PPSMB Daring

Syirhan Suherman rela menaiki kapal ferry untuk bisa mengikuti Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSM) UGM.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Syirhan Suherman (17) harus menyeberang pulau selama 3 jam untuk mengikuti PPSMB UGM secara daring. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Butuh tiga jam perjalanan bagi Syirhan Suherman (17) untuk menuju Kota Ambon, Maluku dari kediamannya di Desa Kamal, Kairatu Barat, Kabupaten Seram Barat.

Dengan menaiki kapal ferry, perjuangan itu rela dilakukannya untuk bisa mengikuti Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) UGM 2020.

Di kota Ambon, mahasiswa baru UGM yang diterima di Program Studi D4 Teknik Pengelolaan dan Perawatan Alat Berat Sekolah Vokasi UGM ini menginap di rumah saudaranya agar bisa mengikuti PPSMB sejak Senin (7/9/2020).

Menurut Syirhan, ia sengaja memilih tinggal di rumah saudara untuk sementara waktu agar bisa mengikuti kegiatan pengenalan pembelajaran secara daring.

FT UGM dan BNPB Perkuat Kerja Sama Pemasangan Sistem Peringatan Dini Longsor dan Banjir

Sebab, koneksi internet di desanya tidak stabil.

“Di desa saya, jaringan (internet) kurang stabil, maka dari itu saya ke Ambon untuk mengikuti PPSMB. Di sana juga ada WiFi,” ujar Syirhan.

Anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Suherman dan Rosida ini mengaku bersemangat mengikuti kegiatan perkuliahan di UGM.

Meskipun pelaksanaannya dilakukan secara daring akibat situasi pandemi.

Ia memiliki harapan besar meraih cita-citanya dengan kuliah di UGM.

“Saya ingin berkuliah di universitas terbaik di Indonesia, di desa saya belum pernah ada yang berkuliah di UGM dan ini menjadi suatu kebanggaan untuk saya dan orang tua bisa menjadi mahasiswa baru di UGM,” kata Syirhan yang lulus dari SMA Siwalima Ambon ini.

Syirhan bercerita, ia menyelesaikan pendidikan sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama di desanya.

Namun, saat SMA ia diterima di salah satu SMA di Kota Ambon dengan bantuan pendidikan gratis dari Pemerintah Provinsi Maluku.

Selama menempuh pendidikan, ia tinggal di asrama yang disediakan oleh pemerintah.

“Di Maluku ada sekolah asrama gratis yang didirikan oleh Gubernur. Seleksinya dilakukan di 11 kabupaten/kota, alhamdulillah saya menjadi satu dari empat orang yang lolos seleksi di Seram Bagian Barat,” kenangnya.

Meski mengenyam sekolah asrama secara gratis, Syirhan tidak menyia-nyiakan kesempatannya untuk belajar lebih giat.

Setiap satu bulan sekali ia pulang ke kampung halamannya pada akhir pekan.

Ia pun langganan mendapat ranking sepuluh besar di kelas.

Fisipol UGM Kembali Gelar Sociopreneur Muda Indonesia (Soprema) Tahun Ini

Ketika ada pendaftaran kuliah di UGM, Syirhan mendaftar dalam program Penelusuran Bibit Unggul untuk jalur sekolah vokasi.

Syirhan akhirnya diterima lewat jalur Penelusuran Bibit Unggul Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah, dan Kejuruan Sekolah Vokasi (PBUSMAK SV) UGM.

Meski merasa senang dan bangga akhirnya bisa berkuliah di UGM, namun Syirhan tak mampu menunjukkan keberhasilannya itu pada ibunda tercinta yang berpulang pada akhir Desember tahun lalu.

“Sedih si iya, tapi ya semua itu bagian rencana-Nya. Mungkin tidak ada yang bisa saya berikan lebih, saya akan berusaha untuk terus belajar dan menggapai prestasi untuk menggapai cita-cita saya, sebagai bukti saya berbakti kepada orang tua,” tambahnya.

Syirhan mengungkapkan, dengan berkuliah di Program Studi Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Alat Berat, bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk dirinya dan masyarakat di kampungnya kelak.

“Harapan saya nantinya dapat bekerja dalam bidang tambang atau yang semacamnya karena di Indonesia banyak sumber daya alam yang belum dikelola,” pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved