Update Corona di DI Yogyakarta
Terjadi Penularan Masif Covid-19, Ketua RW 3 Kotabaru Pastikan Wilayahnya Tetap Kondusif
Ketua RW 3 Kotabaru memastikan keadaan wilayahnya hingga kini tetap kondusif, meski muncul penularan Covid-19 yang cukup masif.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Ketua RW 3 Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Bagus Sumbarja memastikan, keadaan wilayahnya hingga kini tetap kondusif, meski muncul penularan Covid-19 yang cukup masif.
Sebelumnya, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta menyampaikan, terdapat sembilan orang yang terpapar di wilayah tersebut, dimana seluruhnya berasal dari circle yang sama.
Beberapa di antaranya, termasuk seorang Ketua RW dan Lurah Kotabaru.
Akan tetapi, saat dikonfirmasi pada Kamis (10/9/2020) siang, Bagus membantah kabar mengenai adanya Ketua RW yang dinyatakan positif Covid-19.
Bahkan, ia pun menegaskan, seluruh Ketua RW, baru menjalani swab test hari ini, sehingga belum dapat diketahui hasilnya.
• 9 Orang Terpapar Covid-19 di Kotabaru, Pemkot Yogya Belum Menetapkannya Sebagai Klaster Baru
"Ketua RW 1, RW 2 dan RW 3 hari ini menjalani swab test di Puskesmas Gondokusuman II. Jadi, tidak ada itu Ketua RW yang positif, wong baru hari ini di-swab, kita mengajukan sendiri dan belum ada hasilnya," ujarnya.
Ia juga mengimbau supaya masyarakat tak perlu khawatir dengan kemunculan kasus Covid-19 di lingkungannya ini.
Pasalnya, Bagus memastikan, tiga orang warganya yang dinyatakan terpapar itu telah menjalani isolasi mandiri dengan protokol, serta pengawasan ketat.
"Kotabaru tetap kondusif, karena yang tiga positif itu kita isolasi mandiri di rumahnya. Makan, minum dan kebutuhan lain semuanya kami tanggung. Warga serkileran ya, dapat terkumpul Rp3 juta lebih, sehingga bisa menanggung kebutuhan dasar mereka," tambahnya.
Lebih lanjut, Bagus juga menyinggung kesalahan data yang dirilis Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, terkait tanggal kematian pasien meninggal dunia positif Covid-19 di Kotabaru.
Menurutnya, yang bersangkutan meninggal 21 Agustus, bukan 26 Agustus.
• Penanganan Wabah Corona, Kelurahan Kotabaru Bentuk RT Siaga Covid-19
"Jadi, beliau ini, almarhum usia 81 tahun menderita stroke dan dibawa ke RS Bethesda pada 20 Agustus. Kemudian, 21 Agustus, hari Jumat ya, beliau meninggal dan dimakamkan dengan protokol Covid-19," jelasnya.
"Selain itu, saya juga klarifikasi, keluarga tersebut, tidak menerima tamu dari Jakarta, seperti yang disampaikan di berita-berita. Ini saya klarifikasi, saya tahu betul, karena mereka ini warga saya," tambah Bagus.
Seperti pemberitaan tempo hari, meski sebaran kasus di Kotabaru tergolong masif, Pemkot Yogyakarta hingga sekarang belum menetapkannya sebagai klaster baru.
Dijelaskan Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, penetapan klaster masih menunggu hasil tracing, maupun swab lanjutan.
"Sekarang belum, karena semua masih berasal dari aktivis itu. Jadi, baru bisa disebut klaster kalau nanti ada pegawai kelurahan, atau orang di lingkungan RW yang kena. Nah, baru bisa disebut klaster," jelasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)