Ini Solusi dari Ahli untuk Antisipasi Menipisnya Ruang Isolasi dan ICU Pasien Covid-19 di Indonesia
Ini Solusi dari Ahli untuk Antisipasi Menipisnya Ruang Isolasi dan ICU Pasien Covid-19 di Indonesia
TRIBUNJOGJA.COM - Bukannya menurun, penularan kasus virus corona di Indonesia setelah enam bulan sejak pertama diumumkan malah terus mengalami peningkatan cukup signifikan.
Dalam 24 jam terakhir, kasus baru bertambah 3.861
Penambahan itu menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia kini tercatat sebesar 207.203 orang.
Bahkan, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah mengungkapkan akibat peningkatan kasus, ketersediaan ruang perawatan, terutama ICU hanya bertahan selama seminggu.
Tingginya kasus positif Covid-19 di Jakarta harus segera direm, sebab menurut paparannya, jumlah pasien akan mencapai 636 orang pada 15 September 2020.
Ketua Departemen Menejemen Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) Irwandy, SKM, MScPH, MKes, mengatakan melihat tren angka kasus positif Covid-19 di Indonesia, daya tampung ruang perawatan intensif rumah sakit juga mulai menipis.
"Ini tentu berbahaya, karena perlu dipahami bahwa perawatan pasien Covid-19 itu berbeda dengan pasien umum lainnya," ungkap Prof Irwandy saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/9/2020).
Prof Irwandy menegaskan saat ini yang perlu dilakukan adalah dengan "mengerem" pasien untuk datang ke rumah sakit.
Menurut dia, kriteria kondisi pasien yang memerlukan perawatan harus dipertegas, agar pasien yang betul-betul membutuhkan yang dapat mengakses layanan.
"Mereka yang tidak harus menerima perawatan rumah sakit, dapat dirawat secara mandiri atau dapat diperbanyak tempat isolasi khusus," kata Prof Irwandy.
• Klaster Warung Soto di Yogya : 2 Pegawai Dinyatakan Positif Covid-19, Total Kasus Menjadi 25
• Transmisi Covid-19 di Perkantoran, Sekda DIY Pesan Saling Jaga
Populasi rentan seperti orang tua dan mereka yang memiliki penyakit penyerta (cormobiditas) adalah orang-orang yang paling rentan terinfeksi virus corona SARS-CoV-2 dan paling membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Sebab, menurut beberapa riset menemukan bahwa mereka yang memiliki risiko dirawat di ICU atau meninggal adalah populasi-populasi rentan.
"Saya kira pemerintah harus lebih fokus melindungi populasi ini," ungkap Prof Irwandy.
Prof Irwandy menjelaskan rumus sederhana untuk menggambarkan kapasitas daya tampung ruang perawatan khusus di rumah sakit untuk pasien Covid-19, yakni kapasitas perawatan rumah sakit sama dengan daya tampung dikurangi pasien yang dirawat.
Oleh sebab itu, secara umum ada dua strategi yang disarankan Prof Irwandy, di antaranya sebagai berikut.