Liga Inggris
Kai Havertz: Anak Ajaib Jerman, Michael Ballack Baru, Playmaker Modern, Multiposisi & Mental Baja
Playmaker itu telah menandatangani kontrak dengan Chelsea dan menjadi rekrutan termahal kedua mereka dan rekrutan baru ketujuh musim panas ini.
Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Kai Havertz disebut sebagai Michael Ballack baru dan diperkirakan akan menjadi superstar masa depan.
Playmaker itu telah menandatangani kontrak dengan Chelsea dan menjadi rekrutan termahal kedua mereka dan rekrutan baru ketujuh musim panas ini.
Penggemar the Blues akan berharap dia dapat membantu mengubah tim menjadi penantang gelar musim depan terhadap Liverpool dan Manchester City.
Namun mengapa klub London barat rela membayar biaya hingga sebesar £ 71 juta, termasuk tambahan untuk pemain berusia 21 tahun ini?
Anak ajaib Jerman

Lahir pada tahun 1999, Havertz digambarkan sebagai talenta terbesar di generasinya yang berasal dari Jerman, seperti dikutip TribunJogja.com dari BBC.
Gelandang serang itu mennjalani debutnya untuk Bayer Leverkusen pada usia 17 selama musim 2016-17 dan telah disebut akan menjadi superstar suatu hari nanti.
Havertz memiliki keterampilan teknis seperti pemain nomor 10 atau lebih dikenal dengan plyamaker atau pengatur serangan tim. Sungguh seorang pemain yang multiposisi.
Namun ia tidak serta-merta bisa disebut sebagai pemain yang berposisi di belakang penyerang saja, karena dengan tinggi badannya 6 kaki 2 inci atau 187 cm dan dinamisnya, memberinya kemungkinan menjalani berbagai peran.

Dia sering bermain sebagai gelandang serang di Leverkusen, tetapi juga menjadi gelandang tengah, di sayap kanan, dan baru-baru ini sebagai striker.
Pelatih nasional Joachim Low juga suka mengujinya dalam peran yang lebih dalam.
Beberapa orang di Jerman melihatnya sebagai Michael Ballack baru.
Mantan gelandang Bayern Munchen dan Chelsea itu memiliki atribut serupa dengannya.
Tidak hanya bermain bagus dengan operan-operan, ia juga mampu membuat pergerakan yang berbahaya ke dalam kotak penalti.

Sementara Havertz mungkin tidak memiliki fisik yang sekuat Ballack, tetapi dia bisa menjadi pelari cerdas yang tiba-tiba muncul di belakang lini belakang untuk mencetak gol.
Havertz adalah seorang playmaker modern yang menggabungkan keterampilan mengumpan, visi, ketenangan di bawah tekanan, dan atletis tingkat tinggi.
Pemain ini tidak melakukan banyak trik dan tidak suka melakukan sesuatu yang tidak efisien.
Dia adalah pemain yang sangat efektif yang akan cocok dengan rencana pelatih barunya Frank Lampard.
Havertz tidak memiliki karakter yang penuh warna, seperti banyak pemain Jerman lainnya di generasinya, tetapi lebih membiarkan kakinya yang berbicara.
Latar belakang

Dia dibesarkan sebagai putra seorang polisi dan pengacara di desa kecil Mariadorf, menjadi penggemar dan pemain muda klub lokal Alemannia Aachen.
Saat berusia 10 tahun, ia menarik perhatian pencari bakat Bayer Leverkusen, yang meyakinkannya untuk pindah ke klub Bundesliga.
Karena Havertz muda masih tinggal di Aachen, dia harus bolak-balik dari sekolah ke akademi muda Leverkusen beberapa kali seminggu.
Begitu dia bergabung dengan tim U-17, dia pindah ke rumah penyiar stadion Klaus Schenkmann.
"Kai beruntung karena dia berasal dari keluarga rasional. Ibu dan ayahnya sama-sama rendah hati," kata Jurgen Gelsdorf, mantan kepala akademi Leverkusen.
Havertz akhirnya menjalani level tingginya ketika menjadi anggota reguler tim senior Leverkusen.
"Saya tidak bisa pergi ke sekolah di pagi hari karena kami sedang berlatih," katanya suatu hari.
Dia pun harus mengejar materi pengajaran di sore hari. "Pada titik tertentu, saya tidak bisa melakukannya lagi. Energi saya habis. Saya ingin menyerah."
Tetapi pelatih Roger Schmidt meyakinkannya untuk tetap bertahan, dan itu terbayar.
Sementara teman-teman sekelasnya melakukan perjalanan ke Danau Garda Italia, Havertz melakukan debut Liga Champions melawan Tottenham di Wembley di depan 85.000 penonton.
Cocok di Chelsea?

Havertz dapat dimainkan di sejumlah posisi, dan berbagai sistem permainan sepak bola modern.
Tapi perannya yang paling mungkin adalah sebagai pilihan pertama nomor 10 dalam 4-2-3-1, atau nomor delapan dalam formasi 4-3-3.
The Blues sudah memiliki sejumlah pemain sayap dan dengan pembelian Timo Werner, akan ada dua penyerang yang sangat berbakat. Tidak perlu lagi bereksperimen dengan Havertz.
Dia bergerak dengan mudah di antara garis dan dapat menawarkan kehadiran unik di lini tengah Chelsea.

Pemain seperti Christian Pulisic dan Hakim Ziyech akan mendapat keuntungan dari memiliki playmaker sepertinya di samping mereka.
Sementara itu gelandang tengah juga akan memiliki pemain andalan jika mereka sedang dalam kesulitan.
Mantan rekan satu tim dan pelatih memuji Havertz atas kekuatan mentalnya yang dipandang sebagai aset terbesarnya di samping bakat sepak bolanya.
Dia mungkin perlu waktu untuk membiasakan diri dengan Liga Premier Inggris dan klub barunya setelah menghabiskan 10 tahun di Leverkusen.
Namun tampaknya hanya sedikit yang akan dapat menghentikan Havertz untuk menjadi nyawa serangan Chelsea di musim mendatang.