Pendidikan

Prof Ibnu Burdah Dikukuhkan Menjadi Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Bidang Kajian Arab

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengukuhkan Prof Dr Ibnu Burdah, MA sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Kajian Dunia Arab dan Islam Kontemporer, Fakult

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Ari Nugroho
Istimewa
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengukuhkan Prof Dr Ibnu Burdah, MA sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Kajian Dunia Arab dan Islam Kontemporer, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengukuhkan Prof Dr Ibnu Burdah, MA sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Kajian Dunia Arab dan Islam Kontemporer, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya.

Prof Dr Ibnu Burdah, MA dikukuhkan oleh Ketua Senat, Prof Dr H Siswanto Masruri, MA di hadapan rektor, para guru besar, anggota senat, dan keluarga besar di gedung RHA Soenarjo dengan membatasi jumlah hadirin dan tetap mematuhi protokol kesehatan pada Kamis (3/9/2020). 

Proses pengukuhan guru besar tetap berjalan sakral di tengah pandemi Covid-19. Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Ibnu Burdah menyampaikan karya risetnya yang sudah dibukukan setebal 232 halaman yang berjudul “Quo Vadis Duni Arab Kontemporer? Gerakan Protes Politik Muslim, Covid-19, dan Arah Perubahan.”

Prof Ibnu Burdah mengaitkan hasil kajiannya dengan situasi pandemi Covid-19 di dunia Arab saat ini.

Hasil kajian Prof Ibnu Burdah yang dipaparkan dalam pidato pengukuhan tersebut membuka wawasan pendengar tentang dunia Arab dari sisi politik, ekonomi, bahkan konflik yang terjadi.

4 Mahasiswa Fakultas Saintek UIN Suka Sumbangkan Prestasi Nasional untuk DIY

Di akhir pidatonya, Prof Ibnu Burdah menyimpulkan bahwa masyarakat dan politik di dunia Arab mengalami perubahan-perubahan sebagaimana masyarakat yang lain.

Perbedaannya adalah politik di dunia Arab lebih lambat dalam mengadaptasi perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat.

Di tengah masyarakat Arab yang terus mengalami perubahan-perubahan yang pada tingkat tertentu makin demokratis, makin terbuka, demografisnya pun makin ‘muda’.

“Selain itu makin adaptif dengan nilai-nilai progresif seperti kesetaraan dan partisipasi di samping makin terseret ke dalam arus ekonomi pasar. Bahkan di kalangan masyarakat baduinya, politik di dunia Arab terlalu lamban dalam menginstitusionalkan apa yang berkembang di masyarakat Arab itu,” ujar Ibnu.

Ibnu menjelaskan, sistem politik di dunia Arab disebut-sebut terlalu ‘tua dan renta’ untuk masyarakat yang makin muda dan terus mengalami perubahan-perubahan yang bergerak cepat.

Pada titik inilah, katanya, sumbatan-sumbatan itu melahirkan gerakan-gerakan protes rakyat yang kemudian berkembang jadi golongan massif.

Juga mengundang keterlibatan banyak aktor dalam berbagai level dengan beragam kepentingan dan sebagian membawa dampak tragis dalam skala luas.

“Mencermati keragaman, dinamika, dan kompleksitasnya, arah perubahan politik di dunia Arab, termasuk politik umat Islam khususnya di kalangan Islamis, bisa dipastikan tidak akan tunggal sebagaimana yang terjadi sekitar satu dekade belakangan,” paparnya.

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Mewisuda 596 Wisudawan Secara Daring

Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof Dr Phil Al Makin dalam sambutannya usai pengukuhan menyampaikan, bidang kajian Prof Ibnu Burdah ini bisa menjadi kajian yang membuka wawasan baru bagi masyarakat Indonesia yang hanya mengenal dunia Arab dari sisi agama.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved