Andrea Pirlo dan Metode Pelatihan Baru di Juventus untuk Rebut Trofi Liga Champions

TRIBUNJOGJA.COM - Pelatih Juventus Andrea Pirlo mematok harapan tinggi setelah menggantikan Maurizio Sarri sebagai juara Serie A yang mengincar Scudetto ke-10 berturut-turut.

Tidak hanya itu, mantan pelatih Juventus U-23 itu juga menegaskan ambisi besarnya untuk memboyong trofi Liga Champions ke Turin.

Pelatih asal Italia itu ingin agar pasukannya tahu dan mengerti bawah mujsim depan dan seterusnya, klub ingin menggabungkan kesuksesan domestik dengan gelar tertinggi Eropa lagi.

Juve secara mengejutkan memecat Sarri dan memilih Pirlo bulan lalu, meskipun sang pelatih berhasil membawa raksasa Italia itu meraih gelar Serie A kesembilan berturut-turut pada 2019-20.

Meski Sarri membantu mempertahankan dominasi Juve di Serie A, meski hanya unggul satu poin dari Inter, kekalahan mengejutkan di babak 16 besar Liga Champions ke Lyon mengecewakan petinggi klub.

Pirlo, yang dipromosikan dari posisinya sebagai pelatih U-23 setelah hanya seminggu bertugas, sekarang memimpin La Vecchia Signora untuk mewujudkan mimpi tinggi di kawasan Eropa.

Mantan gelandang Italia itu pun memberikan penilaian tentang skuadnya menjelang pertandingan pembuka Serie A melawan Sampdoria pada 20 September.

"Kami akan memberikan semua yang kami miliki, kami pasti akan memiliki keinginan besar untuk menunjukkan kepada para penggemar bahwa Juventus ingin memenangkan Scudetto ke-10 berturut-turut dan mungkin mencapai akhir Liga Champions," kata pemain berusia 41 tahun itu dikutip TribunJogja.com dari JTV via Goal Global.

"Ada keinginan besar dan harapan tinggi, tapi kami di sini, dan kami ingin melakukan yang terbaik."

Ia bersyukur berkesempatan melatih mantan klubnya yang juga mendapat sambutan positif dari banyak pihak.

"Saya mendapat kesan yang baik, kami memulai dengan baik dengan antusiasme dan keinginan untuk bertanding lagi," tambah Pirlo.

"Setelah beberapa hari, para pemain pergi bersama tim nasional tetapi kami terus bekerja dengan mereka yang tinggal di sini.

Para pemain sangat ingin tampil dengan baik, mereka telah menemukan metodologi baru dengan beberapa latihan baru yang belum pernah mereka lakukan dan oleh karena itu hal ini telah membawa antusiasme.

"Jalannya akan panjang, juga karena kami tidak punya banyak waktu untuk bekerja dengan banyak pemain yang pergi.

Metode baru

Ia pun akan segera menjalankan latihan dengan metode baru yang diharapkan akan dapat dipraktikkan Giorgino Chiellini di pertandingan sesungguhnya.

"Tapi kami bekerja dengan baik dengan apa yang kami miliki. Saya harap saya akan menerapkan beberapa konsep yang sudah kami kerjakan untuk hari pertama dan berharap menemukan sesuatu di tengah lapangan."

Liga Champions sangat didambakan di Turin, setelah Juventus tidak lagi mampu mendapatkan trofi sejak tahun 1996.

Sejak berkuasa di Eropa 24 tahun lalu, Juve menjadi runner-up pada 1997, 1998, 2003, 2015, dan 2017.

"Serangan dan keinginan untuk merebut kembali bola setelah kehilangan bola, itu sesuatu yang banyak kami upayakan," lanjut Pirlo.

"Melihat Liga Champions terakhir, tim-tim yang berusaha keras adalah tim yang berusaha merebut kembali bola dalam waktu sesingkat mungkin.

“Itu pasti karakteristik yang membedakan kami."