Perlu Rp 180 Triliun Per Kuartal untuk Menyelamatkan Indonesia dari Resesi

TRIBUNJOGJA.COM – Agar Indonesia keluar dari resesi pada tahun depan, diperlukan dana sebesar Rp 180 trilun per kuartal. Namun, untuk tahun ini Indonesia tetap akan mmemasuki resesi.

Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Budi Gunadi Sadikin, menyebutkan bahwa produk domestik bruto (PDB) Indonesia saat ini sekitar USD1 triliun atau lebih kurang Rp 14,5 triliun. Maka jika dibagi menjadi empat kuartal, maka per kuartalnya sebesar Rp 3,6 triliun.

Sehingga, apabila melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II yang terkontraksi negatif hingga 5 persen, maka jika 5% dari Rp 3,6 triliun per kuartal adalah sekitar Rp 180 triliun. 

"Jika kita katakan 5% dari Rp 3,6 triliun, yang mana didapati sekitar Rp 180 triliun. Apabila kita bisa menyalurkan ke masyarakat sebesar Rp 180 triliun per kuartal, maka bisa menutupi minus 5% pertumbuhan ekonomi,” kata Budi, seperti dilansir Kontan, Kamis (3/9/2020).

Sedangkan ekonom Eric Sugandi menilai, dana per kuartal sekitar Rp 180 triliun tersebut dapat membantu Indonesia untuk keluar dari resesi tahun depan. “Tapi untuk tahun ini tetap akan masuk resesi. Pertumbuhan ekonomi full year juga akan negatif,” kata Eric. 

Sehingga, agar bisa mencapai target Rp 180 triliun per kuartal dan mendorong Indonesia keluar dari jurang resesi, Eric menyarankan agar sektor-sektor perekonomian harus dibuka secara bertahap. Selain itu, pemerintah juga mempercepat penanganan dan penyerapan program ke masyarakat. 

“Jika sektor-sektor ekonomi secara bertahap terus dibuka dan wabahnya bisa terkendali, dana itu bisa membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk bisa tumbuh positif mulai kuartal IV-2020 dan tahun depan,” katanya.