Belajar Tatap Muka, Disdik Klaten Tunggu Hasil Rapat Koordinasi Kementerian dengan Seluruh Bupati
Dinas Pendidikan meminta sekolah untuk kembali menggelar belajar jarak jauh pada pekan pertama September 2020.
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten melalui Dinas Pendidikan (Disdik) menunggu hasil rapat koordinasi antara Kemendikbud, Kemendagri dengan Gubernur dan Bupati untuk memutuskan belajar tatap muka di sekolah.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Disdik Klaten, Wardani Sugiyanto, menyusul belum meredanya sebaran pandemi Covid-19 di daerah itu.
Sejatinya, proses PJJ bagi pelajar di Kabupaten Bersinar berakhir Sabtu (29/8/2020) kemarin.
Hal ini sesuai dengan surat edaran (SE) Disdik Klaten yang terakhir dikeluarkan yakni SE bernomor 420/3188/12, mengenai PJJ di Klaten tertanggal, 19 Agustus 2020 lalu.
"Ya, skenarionya kalau wilayah zona kuning dan hijau boleh tatap muka, tapi untuk sementara ini belum kami bolehkan," katanya, Minggu (30/8/2020).
"Kemarin ada telegram masuk, jika akan ada rapat koordinasi kemendagri dengan kemendikbud jam 1 besok (Senin siang) diikuti oleh gubernur dan bupati seluruh Indonesia membicarakan sekolah tatap muka, saya menunggu hasil rapat itu untuk ambil keputusan,"katanya.
Atas dasar menunggu hasil dari rapat koordinasi kementerian itu, diakui Wardani, pihaknya meminta sekolah untuk kembali menggelar belajar jarak jauh pada pekan pertama September 2020.
"Untuk pekan pertama september ini masih belajar daring dulu. Pertimbangannya pertama, supaya (corona) reda dulu yang kedua, menunggu hasil rapat koordinasi kementerian dengan seluruh gubernur dan kabupaten, besok (Senin) seperti apa," ujarnya lagi.
Meski siswa-siswi di Klaten belum bisa belajar tatap muka, diakui Wardani, untuk persiapan sekolah-sekolah yang ada di Klaten untuk menggelar proses belajar tatap muka sudah siap.
"Kalau persiapan sekolah untuk tatap muka, sekolah-sekolah sudah siap. Sekitar 98 persen sekolah yang ada sudah siap untuk itu," urainya.
Di sisi lain, Disdik Klaten juga telah menyebar angket kepada orangtua siswa, untuk meminta tanggapan terkait proses pembelajaran di masa pandemi Covid-19 ini, hasilnya mayoritas orangtua ingin anak-anaknya kembali belajar tatap muka.
"20 persen (orangtua siswa) minta belajar secara daring dulu dan 80 persen diantaranya menginginkan belajar tatap muka," paparnya.
Meski begitu, ia berpesan kepada masyrakat terutama orangtua siswa untuk tetap bersabar karena belum bisa melaksanakan belajar tatap muka.
"Karena Klaten kondisinya masih labil dan peningkatan covid-19 masih tinggi maka saya minta masyarakat untuk terus sabar membimbing anaknya belajar daring," pesannya.
"Nanti kita lihat situasinya, bagaimana peraturan dari pemerintah pusat (hasil rapat koordinasi) lalu kita akan terjemahkan kepada satuan pendidikan dan instansi yang mekaksanakan belajar tatap muka," tandasnya. (*)