Update Corona di DIY
Pedagang Warung Soto di Umbulharjo Positif Covid-19, Pembeli selama Agustus Diminta Isolasi Mandiri
Sejauh ini, berdasar hasil tracing yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan setempat, terdapat 12 orang yang terindikasi ada kontak erat dengan pasien posi
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Satu warung Soto Lamongan yang berlokasi di depan XT Square, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, harus dihentikan operasinya setelah satu orang pedagangnya positif Covid-19.
Upaya tracing dilakukan, untuk menghindari munculnya klaster baru.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi berujar, pemilik warung soto itu dinyatakan positif Covid-19 sejak Senin (24/8/20) lalu. Alhasil, Pemkot pun langsung bergerak menuju lokasi untuk melakukan sterilisasi menyeluruh dengan disinfektanisasi.
"Pedagangnya satu orang positif. Jadi, sejak kemarin sudah tidak berjualan dan kita semprot dengan disinfektan, untuk sterilisasi," katanya, Rabu (26/8/20) siang.
Sejauh ini, berdasar hasil tracing yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan setempat, terdapat 12 orang yang terindikasi ada kontak erat dengan pasien positif.
Yakni, anggota keluarga, maupun pegawainya yang sehari-hari bertugas melayani pembeli di warung Soto Lamongan tersebut.
• 7 Nakes Terpapar Covid-19, RS Pratama Yogya Berhentikan Sementara Layanan IGD
"Setiap hari ada sekitar empat orang pelayan yang bertugas di sana, semua kita swab test dan masih menunggu hasil laboratoriumnya," terang Wakil Wali Kota.
Ia pun menjelaskan, pemilik warung soto diketahui tertular Covid-19, setelah mengalami gejala demam sejak 9 Agustus lalu.
Kemudian, yang bersangkutan berinisiatif memeriksa kondisinya di rumah sakit.
Sesuai protokol penanganan pasien, dirinya pun harus menjalani tes usap.
"Sempat rawat inap di rumah sakit. Kemudian, setelah tes swab, hasilnya positif keluar 24 Agustus. Kita juga masih tracing, dari mana dia tertularnya, apakah dari pembeli, atau pasar saat belanja, kita telusuri juga," jelasnya.
Lebih lanjut, guna mengantisipasi munculnya klaster baru, Heroe berharap agar semua pelanggan dan pembeli warung soto sepanjang bulan Agustus, supaya menjalani karantina mandiri.
Sementara bagi yang merasakan gejala, diminta segera check up di fasilitas kesehatan terdekat.
• UPDATE Virus Corona di Indonesia 26 Agustus 2020: Bertambah 2.306, Kasus COVID-19 Kini Jadi 160.165
"Selama Agustus, yang beli di warung soto lamongan itu, saya harapkan menjalani isolasi mandiri. Kalau memang ada tanda-tanda gejala, segera ke rumah sakit. Ini kan kategorinya warung kecil di pinggir jalan, jadi siapa pembelinya susah terdeteksi," terangnya.
Dengan munculnya kasus ini, ia menekankan kepada para pelaku usaha di semua level, untuk menerapkan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya.
Menurutnya, kejadian semacam ini bisa terjadi di mana saja, tak hanya warung kaki lima, tetapi juga cafe, maupun restoran.
"Ini jadi cambuk untuk seluruh pelaku ekonomi. Karena itu, kesadaran pemilik usaha menjadi yang terpenting. Kalau pengunjung melihat ada kekurangan mengenai penerapan protokol, jangan segan-segan mengingatkan. Kita jangan sampai lengah sedikitpun," tegasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)