BREAKING NEWS : Horor Jombor Pagi Buta, Agung Diklitih Belasan Pemotor

BREAKING NEWS : Horor Jombor Pagi Buta, Agung Diklitih Belasan Pemotor

Penulis: Hendy Kurniawan | Editor: Hari Susmayanti
Tribunjogja/Edy Utama
Korban aksi klitih di barat flyover Jombor, Agung Setyobudi tergolek lemas di IGD RS UGM, Jumat (21/8/2020) 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kekerasan jalanan tanpa motif jelas atau akrab disebut klitih terjadi di barat flyover Jombor, Jumat (21/8/2020) sekitar pukul 03.30.

Korban, Agung Setyobudi menderita 6-7 luka sabetan senjata tajam oleh rombongan bermotor yang diperkirakan berjumlah belasan orang.

Ditemui di IGD RSA UGM, Agung menceritakan, dia baru dalam perjalanan pulang dari kantornya di Jambon menuju Condongcatur.

Di perempatan Kronggahan di melihat rombongan bermotor dari arah selatan ke timur berjalan di Ring Road jalur cepat.

Melihat hal itu, dia merasa tenang kemudian mengikutinya melalui jalur lambat.

Tak disangka, dari arah belakang menyalip pemotor sembari menyabetkan senjata tajam ke tubuh Agung.

"Kena ini, pikirku dalam hati. Ternyata rombongan di depan yang lewat jalur cepat tadi udah nyegat pakai senjata tajam juga. Enggak tahu parah, celurit, atau apa," ujar pria 33 tahun ini sembari terbaring di bed IGD.

Korban klitih di barat fly over Jombor, Agung Setiabudi tergolek lemas di IGD RS UGM, Jumat (21/8/2020).
Korban klitih di barat fly over Jombor, Agung Setiabudi tergolek lemas di IGD RS UGM, Jumat (21/8/2020). (Dok Tribunjogja)

Agung pun memutuskan lari meninggalkan sepeda motornya menuju ke selatan Ring Road.

Ternyata rombongan tersebut mengejar dan berulang kali menyabetkan senjata ke tubuhnya.

Helikopter Prajurit TNI-Polri Ditembaki KKB Papua, Pasukan Terpaksa Jalan Kaki 2 Hari dari Kali Kopi

Kronologi Penemuan Warga Magelang yang Hilang di Sungai, Eksan Jalan Kaki, Tutupi Tubuh Pakai Karung

Dia sempat sembunyi di balik pagar bangunan, tapi penyerang tetap memburunya.

Pada momentum itulah Agung merasakan berkali-kali senjata tajam mendarat di tubuhnya.

Ketika hendak kabur dari balik pagar, rombongan terpisah sudah mengadang di depan.

Sambil berteriak minta tolong, Agung berusaha mempertahankan diri dan berupaya agar tidak ditusuk atau disabet bagian kepalanya.

"Wah, lewat ini," pikirnya melihat keadaan yang semakin tak terkendali.

Dia tak melihat wajah para penyerang karena mereka menggunakan masker dan helm.

Cucuran darah sudah membasahi badan Agung.

Bahkan ketika perutnya ditekan menggunakan tangan, darah segar mengalir deras.

Horor pagi buta itu berakhir ketika ada warga yang menghalau para penyerang menggunakan tongkat.

Hingga akhirnya Agung dilarikan ke RSA UGM untuk mendapatkan perawatan.

"Warga nolong itu saya kira kelompok mereka juga awalnya. Saya udah pasrah. Ternyata mereka menolong," ucap Agung. (Tribunjogja/Hendy Kurniawan)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved