Kepala OJK DIY : Pertumbuhan Ekonomi DIY Triwulan III Harus Positif Bila Tidak Mau Resesi

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi untuk tidak terkontraksi lebih dalam.

Hal tersebut sangat menentukan kondisi sebuah daerah, dalam hal ini DIY, apakah mengalami resesi atau tidak.

Kepala OJK DIY Parjiman, seusai bertemu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan, Rabu (20/8/2020) mengatakan bahwa pada triwulan kedua kondisi pertumbuhan ekonomi di DIY minus sebesar 5,32 persen.

"Kalau di triwulan tiga kontraksi lagi, maka tergolong resesi," ucapnya.

Pria yang akrab disapa Jimmy tersebut mengatakan bahwa dalam rangka program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada Selasa (25/8/2020), akan ada penyaluran bantuan secara simbolis.

"Ada semacam pemberian bantuan kredit kepada satu perusahaan di Gunungkidul kluster peternakan dari BPD nanti. Pak San (Santoso Rohmad/Dirut BPD DIY) yang punya gawe terkait peningkatan ekonomi. Jadi ada satu peternakan yang akan dapatkan fasilitas lunak. Bunga ringan dari program penempatan uang negara," urainya.

• Komisi B DPRD Sebut Setiap Kampung di DIY Butuh Wifi Gratis Maksimalkan Program Belajar dari Rumah

• Honda Yunani Bangkitkan Nama Motor Legendaris Indonesia, Astrea Grand

Ia pun menambahkan, bahwa BPD mendapatkan fasilitas penempatan uang negara sebesar Rp 1 triliun, di antaranya digunakan untuk PEN bagi UMKM.

"Selasa rencananya Ngarsa Dalem mau tindak ke sana untuk nanti menyerahkan fasilitas kredit tersebut," ucap Jimmy.

Ia menambahkan, bahwa sebetulnya ada beberapa penerima bantuan tersebut, namun dalam waktu dekat yang dianggap siap adalah pemilik sektor peternakan yang ada di Gunungkidul.

"Seluruh UMKM, tidak terbatas peternakan. Sektor wisata juga ada. Tapi yang siap peternakan di Gunungkidul," imbuhnya. (Tribunjogja/Kurniatul Hidayah)