Bisnis
Lonjakan Permintaan Picu Kenaikan Harga Daging Ayam dan Cabai di DIY
Kenaikan harga daging ayam broiler, daging ayam kampung, cabai rawit dan cabai merah ada di kisaran 8 persen.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Meningkatnya permintaan konsumen baik sebelum dan sesudah Iduladha mengakibatkan harga beberapa komoditas bahan pangan pokok (bapok) mengalami kenaikan harga di sejumlah pasar tradisional di Kota Yogyakarta.
Beberapa yang mengalami kenaikkan seperti daging ayam dan cabai.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Yanto Apriyanto mengatakan beberapa komoditi bapok mengalami kenaikan di kisaran 8 persen.
Kenaikan harga bapok tersebut terjadi pada komoditi daging ayam broiler, daging ayam kampung, cabai rawit dan cabai merah.
• Harga Minyak Goreng Curah di DIY Alami Peningkatan, Namun Daya Beli Beras Alami Penurunan
"Kenaikan harga tersebut disebabkan tingginya permintaan masyarakat jelang dan pasca Idul Adha," ujarnya Senin (3/8/2020).
Ia juga mengungkapkan bahwa penyebab lainnya adalah beberapa destinasi wisata, restoran dan hotel sudah mulai beroperasi sehingga turut meningkatkan permintaan.
Adapun kenaikan harga terjadi pada daging ayam broiler dari Rp 30.300 menjadi Rp 32.000/Kg yang masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET)-nya sebesar Rp 32.000/Kg dan daging ayam kampung dari Rp 73.300 menjadi Rp 75.000/Kg.
Selain kenaikan harga daging ayam, harga komoditi cabai juga mengalami kenaikan meski harganya masih tergolong masih rendah saat ini.
Adapun kenaikan harga terjadi pada cabai merah keriting daro Rp 15.300 menjadi Rp 16.700/Kg, cabai merah besar dari Rp 19.300 menjadi Rp 21.000/Kg, cabai rawit merah dari Rp 16.300 menjadi Rp 17.700/Kg dan cabai rawit hijau dari Rp 17.000 menjadi Rp 17.300/Kg.
• Harga Daging Ayam Broiler di Beberapa Pasar Tradisional kota Yogyakarta Mulai Berangsur Menurun
Sementara itu, komoditi bapok yang mengalami tekanan harga hanya terjadi pada telur ayam ras yang semula Rp 23.200 menjadi Rp 22.700/Kg di mana harga itu masih di bawah HET sebesar Rp 24.000/Kg.
"Untuk harga komoditi bapok lainnya cenderung stabil yaitu beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, daging sapi, bawang merah dan bawang putih," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Disperindag DIY Aris Riyanta mengatakan, kenaikan permintaan yang ada saat ini seiring dengan adanya pemulihan ekonomi di DIY.
Namun demikian ia menekankan bahwa secara umum kondisi harga, ketersediaan maupun distribusi bapok di DIY relatif stabil, tercukupi dan lancar.
• Harga Pangan dan Sembako di Yogyakarta Relatif Stabil
Menurutnya, fluktuasi harga bapok yang terjadi masih dalam batas kewajaran sehingga tidak menimbulkan gejolak harga yang berlebihan yang bisa mempengaruhi inflasi nantinya.
Ia pun mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir akan stok bapok karena di DIY ketersediaannya masih aman.
Aris juga menyebut bahwa tak kendala dalam pendistribusian bapok demikian pula dengan harga yang saat ini relatif terkendali.
"Kami pastikan stok ketersediaan bapok di pasaran masih mencukupi saat memasuki musim paceklik atau musim kemarau. Bahkan masih ada yang panen seperti padi dan bawang merah saat ini," terangnya. (TRIBUNJOGJA.COM)