PSS Sleman akan Gelar Latihan Tertutup untuk Persiapan Tim Jelang Lanjutan Liga 1 2020
PSS Sleman akan menggelar latihan tim secara tertutup dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Penyebaran pandemi Covid-19 yang belum menunjukkan tren menurun, membuat jajaran manajemen PSS Sleman untuk menyiapkan opsi latihan tim secara tertutup.
PSS Sleman akan menggelar latihan tim secara tertutup dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, karena akan memulai persiapan tim pada lanjutan Liga 1 2020.
Skuat besutan Dejan Antonic dijadwalkan bakal kembali berlatih paling lambat pekan ketiga Agustus 2020 ini.
Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PT PSS), Marco Gracia Paulo, mengatakan skema untuk menyiapkan sesi latihan tim secara tertutup itu telah didiskusikan dengan jajaran tim dan kepelatihan.
"Iya, sudah hampir pasti kita akan menggelar latihan tim secara tertutup. Sebab terlalu berisiko bagi kita untuk menggelar latihan secara terbuka kita harus patuhi protokol kesehatan," ujarnya pada Tribunjogja.com, Minggu (2/8/2020).
• Winger PSS Sleman Ini Manfaatkan Momentum Iduladha Berkumpul dengan Keluarga di Malang
• Dejan Antonic Akan Gelar Rapat Tim Bahas Persiapan PSS Sleman Jelang Lanjutan Liga 1 2020 Pekan Ini
Marco menambahkan, latihan tertutup PSS Sleman bukan hanya bagi penonton tapi juga diterapkan kepada rekan-rekan media dan manajemen PSS Sleman sendiri.
Hal ini terpaksa dilakukan karena juga mengingat, masa tanggap darurat pandemi Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang juga diperpanjang hingga akhir Agustus 2020.
"Nanti kita akan siapkan prosedurnya. Rekan-rekan wartawan akan kita siapkan model liputannya apakah via percakapan virtual atau sebagainya. Selain itu, untuk kita di manajemen juga buatkan protokolnya tidak bisa semua orang keluar masuk saat tim latihan," jelasnya.

Lebih jauh, dijelaskan mantan CEO Badak Lampung FC itu, saat latihan PSS Sleman digelar nanti, tim pelatih juga akan menggelar latihan secara berkelompok.
"Anak-anak sendiri kan kita juga belum tahu (kesehatannya) bagaimana, karena mereka datang dari tempat berbeda-beda jadi kita nanti juga siapkan skema latihan secara berkelompok," imbuh dia. (*)