Idul Adha 2020
Bacaan Niat dan Tata Cara Salat Idul Adha 1441 H Dilaksanakan Sendiri Maupun Berjamaah
Bacaan niat dan tata cara salat Idul Adha dilaksanakan sendiri maupun berjemaah
TRIBUNJOGJA.COM - Umat muslim di Tanah Air akan merayakan Idul Adha 2020 pada 31 Juli 2020 besok.
Namun tahun ini pelaksanaan Idul Adha 2020 akan terasa berbeda lantaran ada pandemi COVID-19.
Pelaksanaan salat Idul Adha akan dilakukan menggunakan protokol kesehatan COVID-19.
Pun Kementerian Agama mengimbau agar pelaksanaan Idul Adha dilakukan di rumah.
Terkait hal ini, Kemenag telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 18 Tahun 2020 yang ditandatangani oleh Menteri Agama, Fachrul Razi.
Apabila digelar di lapangan, slat Idul Adha harus dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai Surat Edaran dari Kementerian Agama tersebut.
Terkait pelaksanaan sholat Idul Adha, MUI telah mengeluarkan Fatwa No 36 Tahun 2020 tentang Sholat Idul Adha dan Penyembelihan Kurban saat Wabah Covid-19.
Dalam fatwa tersebut, pelaksanaan Salat Idul Adha di antaranya mengikuti Fatwa MUI No 28 Tahun 2020 tentang Panduan Kaifiat Takbir dan Salat Idul Fitri saat Pandemi Covid-19.
Bacaan Niat dan Tata Cara Salat Idul Adha
- Bacaan Salat Idul Adha Berjamaah
اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) للهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati (makmuman/imaaman) lillaahi ta’aalaa
Artinya: Aku berniat Sholat sunah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.
- Bacaan Salat Idul Adha Sendiri
اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ للهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati lillaahi ta’aalaa
Artinya: Aku berniat Sholat sunah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala.
Tata Cara Salat Idul Adha
Salat Idul Adha adalah sunah mu’akkadah; dimulai sejak matahari terbit sampai masuk waktu zuhur.
Berbeda dengan saolat Jumat yang didahului khotbah kemudian salat dua rakaat.
Solat Idul Adha diselenggarakan lebih dahulu solat dua rakaat, kemudian khutbah.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama Bengkulu, berikut tata cara Salat idul adha:
1. Niat (bacaan seperti di atas)
2. Takbiratul Ikram
3. Doa iftitah
4. Takbir 7x masing-masing diselingi dengan bacaan: SubhanalLah wal-hamdu lil-Lah wa la ilaha ilal-Lahu wal-lahu Akbar
5. Membaca Al-Fatihah
6. Membaca Al-Quran( ayat atau surat)
7. Selanjutkan sempurnakan rakaat pertama seperti dalam SholatSholat lainnya
8. Berdiri untuk rakaat kedua
9. Takbir 5x masing-masing diselingi dengan bacaan seperti pada rakaat pertama
10. Membaca Al-Fatihah, kemudian menyempurnakan Sholat
11. Selesai salam, lanjutkan dengan khotbah Idul Adha
Tata cara khutbah Idul Adha
Masih dari sumber yang sama, berikut tata cara khotbah Idul Adha:
1. Salam (Tanpa duduk langsung khotbah)
2. Takbir
3. Tahmid
4. Shalawat dan salam atas Nabi
5. Wasiat taqwa
6. Membaca ayat Al-Qur’an
7. Berdoa untuk orang Mukmin dan Mukminah
Saat salat Idul Adha dikerjakan di rumah, bisa dikerjakan tanpa khotbah apabila tidak ada yang mampu khotbah.
Dikutip dari Surat Edaran Kementerian Agama nomor 18 Tahun 2020 sholat Idul Adha boleh dilakukan di lapangan atau masjid, ataupun di ruangan, dengan persyaratan sebagai berikut:
a. Menyiapkan petugas untuk melakukan dan mengawasi penerapan protokol kesehatan di area tempat pelaksanaan
b. Melakukan pembersihan dan disinfeksi di area tempat pelaksanaan
c. Membatasi jumlah pintu atau jalur keluar masuk tempat pelaksanaan guna memudahkan penerapan dan pengawasan protokol kesehatan
d. Menyediakan fasilitas cuci tangan yakni sabun atau hand sanitizer di pintu atau jalur masuk dan keluar
e. Menyediakan alat pengecekan suhu di pintu atau jalur masuk.
Jika ditemukan jamaah dengan suhu 37,5 derajat celcius lebih (2 kali pemeriksaan dengan jarak 5 menit), tidak diperkenankan memasuki area tempat pelaksanaan
f. Menerapkan pembatasan jarak dengan memberikan tanda khusus minimal jarak 1 meter
g. Mempersingkat pelaksanaan salat dan khutbah Idul Adha tanpa mengurangi ketentuan syarat dan rukunnya
h. Tidak mewadahi sumbangan atau sedekah jemaah dengan cara menjalankan kotak, karena berpindah-pindah tangan rawan terhadap penularan penyakit
(Tribunnews.com/Fajar, Daryono)
