Update Corona di DI Yogyakarta
Terdampak Pandemi, Penyaluran KPR di Bank BTN Cabang Yogyakarta Menurun
Pencapaian target pada penyaluran KPR pada periode semester pertama tahun 2020 mengalami penurunan.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Adanya pandemi Corona membuat Sektor jasa keuangan pun turut terimbas.
Terutama terkait pada penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) bagi para nasabahnya.
Satu diantaranya PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN kantor Cabang Yogyakarta yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Gondokusuman, kota Yogyakarta.
Deputy Branch Manager, Bank BTN kantor Cabang Yogyakarta, Dyah Respati Woro Haniswari mengatakan, pencapaian target pada penyaluran KPR pada periode semester pertama tahun 2020 mengalami penurunan.
• Bank BTN Siap Spin off USS di 2020
"Untuk capaian target penyaluran KPR baik non-subsidi dan subsidi pada semester pertama hanya mencapai sebesar 60 persen. Padahal tahun lalu pada jangka waktu yang sama mencapai hingga di angka 80 persen," jelasnya kepada TRIBUNJOGJA.COM, pada Senin (27/07/2020).
Sedangkan untuk kuota khusus subsidi KPR penggabungan wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, lanjut Dyah, targetnya mencapai 7.001 unit hunian.
Namun, penyerapannya untuk Yogyakarta sendiri baru mencapai 35 persen saja.
"Ya memang realisasinya mengalami penurunan bila dibandingkan tahun sebelumnya," ujarnya.
Adapun, Bank BTN sendiri memiliki mitra develoler subsidi hingga 20 pengembang properti yang tersebar di banyak daerahdiantaranya Wonosari, Gunungkidul, dan Kulon Progo.
Sementara itu, berdasarkan produk segmen yang masih mampu diserap pasar saat ini adalah segmen menengah ke bawah dengan harga di bawah Rp500 juta, termasuk KPR subsidi.
• BREAKING NEWS : Update Covid-19 di DIY 27 Juli 2020, Tambahan 15 Kasus Positif Baru
Namun, Bank BTN semasa pandemi lebih selektif lagi dalam menyalurkan dana kreditnya kepada para nasabah.
"KPR tetap dijalankan meskipun masa dalam kondisi pandemi seperti ini.Namun, dalam meminjam KPR, nasabah akan melewati seleksi melalui metode RPC (Repayment Capacity) yang berguna untuk meminimalisir risiko kemacetan pembayaran cicilan di kemudian hari," terangnya.
Dyah mengatakan, hal ini sebagai langkah agar likuiditas di bank pun bisa tetap berjalan dengan baik.
Sehingga, diharapkan realisasi penyaluran KPR pada semester kedua bisa mengalami kenaikan.
"Pihak kami masih optimis untuk mencapai target pada semester kedua. Di mana akan memanfaatkan stimulus yang disediakan pemerintah dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.70/PMK.05/2020 yang menempatkan uang negara pada dana bank umum dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN)," ujarnya. (TRIBUNJOGJA.COM)