UPDATE Vaksin Covid-19 Sinovac Tiba di Indonesia, Uji Klinis Tahap 3 Libatkan 1.620 Sukarelawan

Penjelasan Presiden soal vaksin Virus Corona. Rencananya, uji klinis calon vaksin Sinovac China ini bakal dilakukan pada awal Agustus

Editor: Yoseph Hary W
dok.ist/via tribun padang
Ilustrasi vaksin virus corona covid-19 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Vaksin Virus Corona akan segera diproduksi dan mendapat izin edar jika lolos uji klinis tahap tiga. 

Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah akan segera melaksanakan uji klinis Vaksin COVID-19 tahap ketiga dengan melibatkan 1.620 sukarelawan.

Pemerintah Indonesia telah resmi mendatangkan kandidat vaksin Covid-19 dari Sinovac, China, untuk dilakukan uji klinis di tanah air.

Rencananya, uji klinis calon vaksin Sinovac China ini bakal dilakukan pada awal Agustus mendatang. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (22/7/2020), menerima kedatangan tim uji klinis vaksin Covid-19 yang terdiri dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, PT Bio Farma (Persero) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Istana Merdeka, Jakarta.

Dalam pertemuan itu, Jokowi memastikan soal kabar vaksin Covid-19 produksi Sinovac Biotech, Ltd asal Cina telah tiba di Indonesia untuk diujicobakan kepada sejumlah sampel di Tanah Air. 

Hal ini akan dilakukan oleh pemerintah bekerja sama dengan para ilmuwan.

"Uji klinis vaksin Covid-19? Ya. Kita akan melaksanakan uji klinis vaksin Covid-19 tahap ketiga dengan melibatkan 1.620 sukarelawan. Hasilnya nanti akan dibandingkan dengan hasil uji klinis yang sama di berbagai negara," kata Jokowi dikutip melalui Instagram pribadinya @Jokowi, Rabu (22/7/2020).

Ilustrasi vaksin Covid-19
Ilustrasi vaksin Covid-19 (dok.istimewa)

Menurut Jokowi, proses dan protokol fase uji klinis tersebut akan mendapatkan pendampingan ketat dari BPOM. 

Apabila dinyatakan lolos, BPOM akan mempercepat pemberian izin edarnya.

"Adapun produksinya - sekali lagi, apabila uji klinis tahap ketiga ini berhasil - akan dilaksanakan oleh Bio Farma. Menurut laporan yang saya terima, BUMN kita sudah siap memproduksi vaksin ini dengan kapasitas 100 juta dosis per tahun, bahkan bisa ditingkatkan jadi 250 juta dosis," jelas Jokowi.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir, mengatakan vaksin corona baru akan rampung pada awal tahun depan atau 2021. 

Setelah itu barulah pemerintah melalui PT Bio Farma (Persero) akan mengedarkannya.

Saat ini vaksin tersebut harus menjalani uji klinis tahap tiga terlebih dahulu.

Jika sudah lulus uji barulah bisa diedarkan.

"Karena kita ketahui bahwa vaksin baru bisa beredar di awal tahun depan," kata Erick.

Alasan Pilih Sinovac

Direktur PT Bio Farma, Honesti Basyir, mengungkapkan alasan dibalik pemilihan vaksin Covid-19 buatan China tersebut.

Basyir mengungkapkan alasan Indonesia memilih vaksin dari perusahaan China, Sinovac.

Menurut dia, vaksin Sinovac dipilih karena pengembangannya berlangsung cepat.

Honesti menjelaskan, semua vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan di seluruh dunia akan melalui tahapan uji praklinis, uji klinis fase 1, fase 2, dan fase 3 sebelum mendapatkan ijin edar dari regulator masing-masing negara.

Menurut dia, saat ini rata-rata perusahaan produsen vaksin dunia baru mencapai tahap uji praklinis ataupun uji klinis fase 1. Namun, Sinovac sudah menyelesaikan uji klinis fase 2.

" Vaksin dari Sinovac termasuk yang paling cepat pengembangannya, saat ini sudah selesai uji klinis tahap 2 dan akan berlanjut ke uji klinis tahap 3," kata Honesti kepada Kompas.com, Rabu (22/7/2020).

Di sisi lain, Honesti menegaskan bahwa Indonesia juga membutuhkan akses cepat terhadap ketersediaan vaksin.

Sebab, saat ini puluhan juta rakyat harus keluar rumah tiap hari untuk mencari nafkah dan mereka berisiko besar terpapar virus corona.

"Kita butuh akses cepat untuk ketersediaan vaksin karena ini peluang terbaik untuk kembali normal lagi," katanya.

Meski pengembangan vaksin Sinovac berjalan cepat, Honesti memastikan bahwa proses dan tahapannya sudah dilakukan dengan baik.

ilustrasi
ilustrasi (thefederal.com)

Hasil uji praklinis vaksin Sinovac pada hewan sudah memberi hasil yang memenuhi syarat, dan telah dipublikasikan di Journal Science.

Kemudian, uji klinis fase 1 di China memberi hasil aman untuk aspek safety.

Uji klinis fase 2 di China memberi hasil imunogenisitas atau khasiat yang baik.

"Saat ini masuk uji klinis fase 3 untuk membuktikan khasiat yang lebih luas, yang dilaksanakan di beberapa negara seperti Brasil, Bangladesh, Chile, Turki, dan Indonesia termasuk yang mendapat prioritas dalam kerja sama pengembangannya," kata dia.

Menurut dia, Bio Farma sudah menerima 2.400 sampel vaksin dari Sinovac.

Proses uji klinis akan dimulai pada Agustus mendatang bekerja sama dengan Balitbang Kementerian Kesehatan dan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

"Selama proses uji klinis akan diawasi langsung secara ketat oleh Badan POM," ujarnya. 

(Tribunnews/Kompas.com/Ihsanuddin)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved