Jawa
Tingkatkan Akurasi dan Pengujian, Gugus Tugas Kabupaten Magelang Ajukan Pengadaan Alat Swab
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang mengusulkan pengadaan alat uji swab untuk meningkatkan target pengujian terhadap sasaran
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang mengusulkan pengadaan alat uji swab untuk meningkatkan target pengujian terhadap sasaran Covid-19 di Kabupaten Magelang.
Saat ini tersisa 2.500 rapid test untuk meningkatkan pengujian.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Retno Indriastuti, Rabu (22/7/2020).
Pihaknya mengusulkan alat uji swab, agar saat terdapat suspek kasus Covid-19 langsung dapat dites dan ketahuan hasilnya secara akurat.
Ini dilakukan untuk meningkatkan target dari pemerintah pusat.
• Sebulan Nol Kasus Covid-19, Kota Magelang Kembali Catatkan Penambahan Kasus Baru Positif Corona
"Kita mengusulkan untuk alat swab, supaya langsung bisa di swap, mengikuti target pemerintah pusat. Kita sedang kaji berapa target yang kita capai. Biar langsung akurat dan mendeteksi Covid-19," ujar Retno, Rabu (22/7/2020) di sela pemantauan protokol kesehatan di Mal Artos, Kabupaten Magelang.
Setelah alat swab didapat, sesuai standar dari WHO, semua kontak erat dan sasaran yang menjadi prioritas swab.
Terkait rapid test sendiri, Kabupaten Magelang masih memiliki 2.500 rapid test kit.
Sebelumnya sebanyak 3.000 rapid test kit dan digunakan sebagian untuk pengujian rapid di sejumlah lokasi.
"Kalau alat rapid tinggal 2.500, kemarin tambah 3.000 tetapi sudah dipakai. tinggal 2.500. Arahan pemerintah pusat agar bisa swab. standar WHO. semua kontak dekat, sasaran yang prioritas kita swab, ini masih dalam persiapan," tutur Retno.
Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang masih memprioritaskan pengujian terhadap masyarakat umum, hasil tracing dari seleksi kondisi di masyarakat.
Terutama mereka yang memiliki penyakit penyerta atau comorbid, akan menjadi prioritas dan dilakukan screening.
"Kita lihat nanti kebutuhan dari sasaran, karena untuk prioritas kita pada masyarakat umum, yang tracing. dari seleksi kondisi masyarakat. kalau ada masyarakat bukan tracing tapi dia punya comorbid, sakit-sakit yang mengkhawatirkan, jadi prioritas dan bisa discreening. yang punya penyakit jantung? iya, jadi sasaran prioritas," ujar Retno.
• Satu Pasien Positif dan Satu PDP di Kabupaten Magelang Meninggal Dunia
Rapid test untuk siswa baru, Retno akan melaporkan dulu kepada Ketua Gugus Tugas.
Apakah terdapat fasilitasi terdapat para siswa baru yang mesti menjalani rapid test untuk bersekolah.
Jika dapat dilakukan mandiri, maka didorong mandiri. Jika tak mampu, pihaknya berupaya membantu.
"Kita coba laporkan dulu ke ketua Gugus Tugas, termasuk misalkan akan difasilitasi jumlahnya berapa. Siswa baru berapa. Dari Dinas Pendidikan sendiri apakah telah membuat aturan tujuh kenormalan baru di tingkat pendidikan. Kita koordinasi kalau jadi kebutuhan dan unit tak bisa mandiri, ya kalau kita ada kita upayakan membantu," tutur Retno.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Satgas Kecamatan dan Forkompimcam Mertoyudan memantau pusat perbelanjaan di Mal Artos, Kabupaten Magelang, Rabu (22/7/2020). Di sana, tim memantau dan mengedukasi penerapan protokol kesehatan sesuai tujuh prinsip dasar kenormalan baru
Pengelola pusat perbelanjaan dan pengunjung diimbau menerapkan protokol kesehatan dan tujuh prinsip dasar kenormalan baru dalam setiap kegiatan di sana.
Misalnya mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan menggunakan sabun.
"Kami ingin memantau penerapan tujuh prinsip dasar protokol kesehatan di pusat perbelanjaan. Kami dari tim gugus tugas kabupaten, satgas gugus tugas kecamatan dan forkompimcam, di sini untuk memberikan edukasi dan memantau pelaksanaan tujuh protokol kesehatan di sini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Retno Indriastuti, Rabu (22/7) di sela pantauan di Mal Artos Magelang.
• Cerita Suroto, Guru SD di Perbatasan Magelang-DIY Sambangi Siswanya Belajar dari Rumah ke Rumah
Retno mengatakan, setiap hari tim berkeliling tak hanya di pusat perbelanjaan saja, tetapi juga di tempat lain yang jamak kegiatan, untuk mengedukasi dan memastikan aktivitas di sana sesuai protokol kesehatan dan tujuh prinsip dasar kenormalan baru.
Pusat perbelanjaan dan tempat lain diharapkan menyediakan hand sanitizer maupun tempat cuci tangan yang cukup.
Selain itu, pihaknya juga membagikan ratusan botol hand sanitizer kepada pengemudi angkutan pedesaan dan membagikan leaflet dan stiker imbauan taat protokol kesehatan.
"Kita hampir tiap hari keliling, oleh tim, tersebar. kalau bagi yang bisa mandiri, kita dorong mandiri. Seperti perbelanjaan, kami kira mampu mandiri, sehingga kita mendorong mereka memenuhi sendiri. tapi bagi yang perlu bantuan, seperti kita kemarin hand sanitizer bagi kendaraan umum dan leaflet dan stiker," kata Retno.(TRIBUNJOGJA.COM)