Pendidikan
Meski Murid Susah Sinyal KBM Daring, Guru Sabar Mendampingi
Kendala susah sinyal selama melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) daring juga dialami oleh siswa dan orang tua di daerah Sleman.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN – Kendala susah sinyal selama melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) daring juga dialami oleh siswa dan orang tua di daerah Sleman.
Beruntungnya, guru dan walikelas sangat mengerti hal tersebut dan tetap sabar membimbing siswa.
Hal itu disampaikan Hartini, seorang walimurid atas nama Rengga, siswa kelas 4 SDN Gayamharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman.
“Kesulitan yang dialami mungkin karena rumah yang susah sinyal, jadi mau langsung respons kadang susah. Harus mencari sinyal dulu supaya lancar,” ujar Hartini saat dihubungi Tribunjogja.com, Rabu (22/7/2020).
• Viral Medsos, Warkop Ini Sediakan Internet dan Teh Hangat Gratis untuk Siswa yang Belajar Daring
Ia menjelaskan, karena kendala tersebut setiap kali sang anak ingin mengirimkan tugas maka harus berpindah tempat hingga ke rumah tetangga untuk mencari sinyal.
Ia sendiri tinggal di Kelurahan Gayamharjo, Kecamatan Prambanan.
“Pindah ke tetangga saja, kadang ke luar rumah,” tuturnya.
Namun demikian, Hartini tidak menganggap hal itu sebagai suatu kendala yang berarti.
Sebab walikelas sang anak mendampingi semua walimurid dengan baik dan sabar.
• Teara, Mahasiswi yang Belajar di Pinggir Jalan, Menangis Haru Mendapat Reward dari Kampus
“Alhamdulillah tidak ada kendala selama daring SDN Gayamharjo yang diterapkan selama pandemi Covid-19 karena bapak guru, Pak Anang sebagai guru kelas 4 mendampingi semua walimurid dengan baik dan sabar memberikan pengertian,” bebernya.
Menurut Hartini, masalah sinyal sepertinya juga dialami beberapa murid dan orang tua lain.
Meskipun demikian, kata dia, anak tetap dapat memahami pelajaran yang diberikan berkat dampingan walikelas.
“Mungkin itu salah satunya dari sekian walimurid sama, tetapi kalau untuk pembelajaran bisa mengerti karena terus didampingi bapak guru (walikelas),” tandasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)