Tidak Semua Kuota Peserta Didik SMA dan SMK di DIY Terpenuhi
Kuota yang tidak terisi penuh di Kulonprogo maupun Gunungkidul tersebut lantaran jarak sekolah dengan rumah siswa jauh.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tidak semua sekolah jenjang SMAN/SMKN di DIY terpenuhi kuotanya di tahun ajaran baru 2020/2021.
Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan Disdikpora DIY, Didik Wardaya, mengungkapkan sekolah yang tidak terpenuhi daya tampung siswanya paling banyak ada di Gunungkidul dan Kulon Progo.
"Yang paling banyak Gunungkidul, Kulonprogo. Bantul ada di SMK Sanden yang jurusan Kelautan. Di Kota Yogyakarta ada satu-dua kursi," ujarnya Senin (20/7/2020).
Kuota yang tidak terpenuhi kuotanya di Kulonprogo maupun Gunungkidul tersebut berkisar antara 5 - 9 kursi.
Didik mengatakan, kuota yang tidak terisi penuh di Kulonprogo maupun Gunungkidul tersebut lantaran jarak sekolah dengan rumah siswa jauh.
"Kalau di kota, ada siswa yang diterima di sekolah luar DIY, tidak daftar ulang, tapi ikut proses PPDB," ungkapnya kepada Tribunjogja.com
Kuota yang tidak terpenuhi siswanya tersebut akan tetap dibiarkan kosong, sebab tahun ajaran baru telah dimulai.
Didik mengungkapkan jumlah rombongan belajar (rombel) di setiap kelas sebanyak 36 siswa.
"Jadi sekolah itu rombel 36 per kelas. Kelas terakhir minimal 20 siswa. Misal kelas terakhir kurang 15 siswa, ya tidak apa-apa, kan kelas terakhir masih ada 21 siswa. KBM tetap berjalan, tidak masalah," kata dia. (*)