Sekdes Margoyoso Magelang Berjalan Kaki Keliling Desa, Penuhi Nazar Setelah Hasil Swabnya Negatif

Aksi ini merupakan pemenuhan nazar dari Triyono setelah hasil uji swabnya dinyatakan negatif covid-19

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Muhammad Fatoni
Dok.Kades Margoyoso/Adidaya Perdana
Aksi jalan kaki dilakukan oleh Sekretaris Desa Margoyoso, Marjan Triyono (52), sepanjang lima kilometer, Senin (20/7/2020). Aksi ini merupakan nazar dari Triyono setelah hasil uji swabnya dinyatakan negatif. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Aksi jalan kaki dilakukan oleh Sekretaris Desa Margoyoso, Marjan Triyono (52), sepanjang lima kilometer, Senin (20/7/2020).

Aksi ini merupakan pemenuhan nazar dari Triyono setelah hasil uji swabnya dinyatakan negatif.

Sebelumnya, ia telah kontak erat dengan warga yang terpapar positif, yang dilayaninya di Kantor Desa Margoyoso.

Setelah melakukan karantina mandiri, dan dilakukan uji swab dua kali, ternyata ia dinyatakan negatif dan tidak terpapar Covid-19.

Triyono berjalan kaki dari Puskesmas Salaman II, mulai pukul 09.00 WIB, dari ujung utara Desa Margoyoso ke selatan, kemudian tiba di Kantor Desa Margoyoso pukul 10.30 WIB.

Sembari melakukan aksi jalan kaki, ia juga berkampanye dan sosialisasi pola hidup sehat dan imbauan protokol kesehatan kepada warga.

Ia juga ditemani oleh perwakilan lembaga-lembaga, mulai dari Karangtaruna, LPMD, Satgas Jogo Tonggo, dan Komunitas Pesepeda Sehat.

"Start dari Puskesmas Salaman II Krasak, menuju Desa Margoyoso. Dari ujung utara Margoyoso ke Margoyoso selatan, sembari kampanye sosialisasi pola hidup sehat, prokotol. Tadi pagi jam 09.00 pagi, di Jalan Magelang Purworejo, sempat ke Manglong, dan ke selatan ke batas desa, lalu menuju kantor desa, tiba sekitar 10.30 WIB," kata Triyono, Senin (20/7/2020).

Pria yang beralamat di Dusun Tobong, RT03/RW01, Desa Margoyoso, Kecamatan Salaman itu mengungkapkan, aksi jalan kaki ini sebagai wujud rasa syukur setelah hasil swabnya negatif.

Ia bercerita, awalnya pada 8 Juli 2020, sempat melayani salah seorang warga yang mengurus SKCK.

Setelah ditelusuri, ternyata warga tersebut positif. Triyono diberi tahu jika pada Jumat (10/7/2020) lalu, warga tersebut positif.

Setelah itu ia melakukan karantina mandiri. Sempat kontak erat, ia pun diuji swab pada tanggal 13-14 Juli 2020 sebanyak dua kali.

Hasilnya keluar Minggu (19/7) malam dengan hasil negatif.

"Kami awalnya Tanggal 8 Juli 2020, melakukan pelayanan terhadap salah satu warga yang mengurus surat pengantar skck, ternyata warga itu positif. Warga tersebut baru diketahui positif terpapar pada Jumat (10/7/2020). Waktu itu saya diperintahkan karantina mandiri, dan swab setelah hari senin. Kami mulai swab pertama Senin (13/7/2020) dan Selasa (14/7/2020). Hasilnya tadi malam, pukul 18.58 WIB, dinyatakan negatif, diberi tahu oleh Kepala Puskesmas Salaman II," ujar Triyono.

Selama masa karantina, Triyono harap-harap cemas. Ia bahkan sempat mengungsikan anaknya selama tujuh hari ke rumah orangtuanya.

Beberapa hari karantina mandiri, ia lebih banyak berkegiatan di rumah, mencangkul dan berjemur.

Akhirnya setelah swab dua kali, hasilnya negatif, ia pun merasa lega.

"Tentu saja kita selama karantina mandiri, harap-harap cemas. Gimana kalau hasilnya positif. Tetapi ternyata, alhamdulillah, hasil negatif, kita sangat bergembira mengucap syukur kepada Allah. Ini berkat doa dari semua warga," katanya.

Triyono mengungkapkan perasaannya saat di swab. Saat tenggorokannya dimasuki alat yang tidak biasa, ia merasa sedikit kesakitan.

Saat itu juga, ia berharap supaya ia saja, warga Desa Margoyoso yang diswab, tidak perlu yang lain.

Aksi jalan kaki ini sendiri ia lakukan sebagai nazarnya saat karantina mandiri, sebagai bentuk rasa syukur.

"Setelah dilakukan swan pertama, hari senin lalu itu, ternyata di swab itu terasa sakit ketika dimasuki alat itu. Pokoknya tidak biasa. Saya pun berharap mudah-mudahan saya saja warga desa margoyoso yang diswab. Aksi jalan kaki ini sebagai bentuk rasa syukur. Wujud rasa syukur karena hasil tes negatif. Oleh karena itu, saya mengimbau warga bahwa kita masih perlu mengikuti protokol kesehatan," katanya.

Aksi jalan kaki yang dilakukan Triyono berjarak kurang lebih empat kilometer.

Dengan mengenakan banner bertuliskan imbauan untuk menjaga pola hidup sehat, mematuhi protokol kesehatan, ia mengedukasi warga di sekitar perjalanan.

"Respon warga sangat antusias dan banyak yang membaca imbauan kami bahwa Covid-19 masih belum berakhir. Semua harus tetap waspada. Saya juga membuat banner untuk sosialisasi kepada warga agar saat melakukan kegiatan memakai masker, menjaga jarak, dan selalu cuci tangan pakai sabun," tuturnya.

Pesan Triyono, agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan. Hal ini karena Covid-19 belum bisa diprediksi kapan berakhir.

Masyarakat pun diminta tak menyepelekan dan wajib patuh protokol kesehatan. Terpenting, untuk selalu berdoa agar dihindarkan dari penyakit ini.

Setelah menjalani nazarnya, ia pun merasa lega. Banyak sekali yang mendukungnya selama karantina mandiri.

Baik dari perangkat desa, kepala desa Margoyoso, dan keluarga.

"Covid-19 masih belum bisa diprediksii kapan berakhir, oleh karena itu masyarakat tak boleh menyepelekan dan wajib patuh protokol kesehatan. Senantiasa berdoa kepada Allah agar dihindarkan dari itu. Sekarang, luar biasa, alhamdulillah lega sekali. Banyak masyarakat melihat aksi ini dan membaca imbauan melalui banner. Selama karantina mandiri, saya disemangati dan selalu optimis bahwa hasil bisa negatif," pungkasnya.

Sementara itu, Kades Margoyoso, Adidaya Perdana, mengatakan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir.

Ia pun tak henti-hentinya mengkampanyekan kepada warga agar tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat.

Pihaknya juga selalu memberikan edukasi kepada warga di berbagai forum, tentang pentingnya protokol kesehatan yang wajib dipatuhi demi mencegah penyebaran Covid-19 di Desa Margoyoso.

"Corona belum berakhir. Kita tak henti-hentinya mengkampanyekan pola hidup sehat. Warga tetap sadar dan terlibat aktif. Kami juga sampaikan kepada warga di beberapa forum, agar dalam kegiatan yang mengundang banyak orang, harus atas izin Bupati Magelang selaku Ketua Gugus Tugas," tuturnya.

Saat ini Desa Margoyoso masih aman dari Covid-19. Pelayanan di Pemerintah Desa Margoyoso pun tetap berjalan lancar dengan protokol kesehatan.

Meski begitu, ia tetap mengimbau warga tetap meningkatkan kewaspadaan bersama-sama dengan tetap mengenakan masker, menjaga pola hidup sehat, cuci tangan, dan menjaga jarak.

Bahkan, ia juga mengingatkan warga dapat berwudhu secara rutin. Tidak hanya saat hendak salat saja, tetapi setiap saat.

"Pelayanan di desa margoyoso tetap berjalan dan memberikan pelayanan kepada seluruh warga. Namun perlu adanya kwewaspadaan bersama tetap memakai masker, PHBS, cuci tangan. Kami juga mendorong menjaga wudhu, tidak hanya saat salat saja, tetapi setiap saat, bisa wudhu," pungkas Adidaya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved