Soccer Style
Asisten Pelatih Timnas U-19 Nova Arianto Ungkap Dua Prinsip Hidup yang Diajarkan Sang Ayah
Saat aktif menjadi pemain, jebolan PSSI Baretti ini pernah memperkuat klub-klub besar seperti Persib Bandung, Persebaya Surabaya, PSS Sleman, hingga S
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pekerja keras, lugas saat mengawal lawan, pintar membaca serangan serta piawai mencetak gol lewat sundulan, itulah sedikit gambaran Nova Arianto saat masih aktif menjadi pemain.
Nova Arianto merupakan bek papan atas dan memiliki nama besar di kancah persepakbolaan tanah air.
Saat aktif menjadi pemain, jebolan PSSI Baretti ini pernah memperkuat klub-klub besar seperti Persib Bandung, Persebaya Surabaya, PSS Sleman, hingga Sriwijaya FC.
Bersama Persebaya musim 2004 dan Sriwijaya FC musim 2011/2012, pemain asal Semarang ini, berhasil merasakan manisnya juara Liga Indonesia.
Setelah memutuskan gantung sepatu pada 2015 silam, pria berpostur jangkung itu merambah dunia kepelatihan.
• Pelatih PSS Sleman Dejan Antonic Masuk dalam Role Model Nova Arianto di Dunia Kepelatihan
Ia mengikuti jejak sang ayah, Sartono Anwar yang juga berprofesi sebagai pelatih sepak bola.
Sartono Anwar merupakan pelatih legendaris bagi PSIS Semarang.
Sebab, dibawah tangan dingin Sartono Anwar, PSIS Semarang untuk pertama kalinya merasakan gelar juara Liga Indonesia pada musim 1987.
Saat ini, pria yang mempopulerkan selebrasi Suster Ngesot saat mencetak gol itu dipercaya menjabat sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia U-19.
Kepada Tribun Jogja, Coach Vava begitu dia akrab disapa mengungkap dua prinsip yang diajarkan oleh sang ayah dan ia pegang hingga sekarang.
Menurutnya, sang ayahanda dari kecil selalu mengajarkannya untuk selalu berbuat jujur dan disiplin dalam menjalani hidup.
"Kalau soal prinsip ada, ayah selalu mengajarkan saya soal kejujuran dan disiplin. Dua prinsip itu selalu menjadi pegangan bagi saya dalam menekuni profesi saya dan menjalani kehidupan," ujarnya, Kamis (16/7/2020) malam.
Mengenai kejujuran dan kedisiplinan, diakui Nova, tidak boleh diabaikan apalagi bila seorang pesepakbola ingin tumbuh menjadi pemain besar.
Dua prinsip itu wajib untuk di pegang selalu.
• Ketum PSSI Mochamad Iriawan Sampaikan Pesan untuk Penggawa Timnas U-16 Indonesia
Disamping itu, Nova Arianto juga mengatakan sosok pelatih yang menjadi role model dirinya dalam menekuni profesi kepelatihan.
Beberapa pelatih ternama di tanah air yang menginspirasinya yakni sang ayahanda, Sartono Anwar, Jacksen F Tiago, Dejan Antonic, Indra Sjafri hingga pelatih Timnas Indonesia saat ini Shin Tae-yong.
"Kalau bicara pelatih favorit tentu ayah saya sendiri (Sartono Anwar). Tapi dalam proses saya menjadi besar banyak figur yang menjadi contoh saya dan banyak pelajaran yang saya petik dari mereka," katanya.
"Disini saya bisa bilang ayah saya Sartono Anwar, lalu Jacksen F Tiago, Dejan Antonic, coach Indra Sjafri dan sekarang Shin Tae-yong," tambahnya.
Meski menjadikan lima pelatih itu sebagai role model, diakui pemilik lisensi kepelatihan A AFC itu dirinya tidak bisa mengambil semua pola latihan dan strategi yang diterapkan oleh pelatih-pelatih tersebut.
"Tapi saya tidak bisa mengkopi paste semua program dari pelatih-pelatih itu, tapi saya mencoba mengambil 25 persen dari Ayah, 10 persen dari coach Shin dan 15 persen dari coach Indra, sehingga itu menjadikan saya lebih kuat kedepannya," urainya.
Terkhusus bagi, Pelatih PSS Sleman Dejan Antonic jebolan Diklat Salatiga ini mengungkap kesan spesialnya.
• Komdis PSSI Ingin Para Pemain Timnas Indonesia Bisa Main Bersih saat Berlaga di Level Internasional
Seperti diketahui, karir kepelatihan profesional pemilik tinggi 183 sentimeter ini dimulai bersama Dejan Antonic saat sama-sama memperkuat Pelita Bandung Raya (PBR) tahun 2013-2015
Di PBR, Nova yang dikenal dengan selebrasi Suster Ngesot ini memiliki dua pekerjaan sekaligus yakni, sebagai asisten pelatih dan pemain.
"Coach Dejan jadi salah satu role model saya sebagai pelatih ya, karena saya dua tahun bersama Coach Dejan di PBR dan itu jadi pengalaman yang luar biasa bagi saya," ujar.
Menurut eks bek Timnas Indonesia itu, Dejan Antonic memiliki kemampuan yang baik dalam membangun tim.
Sehingga tercipta rasa kekeluargaan yang kuat antar pemain dan hal itu selalu ia terapkan kepada anak asuhnya hingga saat ini.
"Coach Dejan merupakan pelatih yang bersih hati dan fokus pada tujuannya. Coach Dejan bisa membangun tim dengan rasa kekeluargaan yang kuat," tandasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)
