Wabah Virus Corona
UPDATE Virus Corona 9 Juli, Kasus Baru COVID-19 di Jawa Barat Terbanyak, Akibat Kluster Secapa AD
Jawa Barat menjadi provinsi dengan penambahan kasus COVID-19 tertinggi dalam 24 jam terakhir.
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Dari data update pemerintah,dalam 24 jam terakhir hingga Rabu (8/7/2020) pukul 12.00 WIB ada penambahan 1.863 kasus baru Virus Corona (COVID-19) dalam 24 jam.
Penambahan itu menyebabkan kini ada 68.079 kasus COVID-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
Jawa Barat menjadi provinsi dengan penambahan kasus COVID-19 tertinggi dalam 24 jam terakhir.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyebut, ada penambahan 962 kasus baru di Jawa Barat.
"Kita mendapat tambahan yang cukup banyak dari provinsi Jawa Barat sebanyak 962 kasus," kata Yurianto dalam dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (9/7/2020) sore.
• REKOR Penambahan Covid-19 di Indonesia 9 Juli 2020: Bertambah 2.657, Kasus Positif Kini Jadi 70.736
Jumlah kasus COVID-19 ini melonjak dari sehari sebelumnya yang hanya 96 kasus baru. Menurut Yurianto, lonjakan ini terjadi karena terdapat cluster baru di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat ( Secapa AD).
Menurut Yurianto, penyelidikan epidemiologi terkait cluster ini sudah selesai dilakukan sejak 29 Juni .
"Kita dapatkan keseluruhan yang positif dari cluster ini sebanyak 1.262 orang. Ini terdiri dari peserta didik dan beberapa tenaga pelatih di sana," kata Yurianto.
Yurianto memastikan, saat ini sudah dilakukan karantina wilayah di Kompleks Secapa AD.
Hal itu untuk mencegah penyebaran virus keluar.
Gugus tugas bungkam

Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) Covid-19 Jawa Barat enggan banyak berkomentar banyak soal klaster penyebaran COVID-19 di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat ( Secapa AD) yang berlokasi di Jalan Hegarmanah, Kota Bandung.
Juru Bicara GTPP COVID-19 Jabar Daud Achmad tak mau berkomentar banyak soal perkembangan terbaru klaster tersebut.
Daud mengatakan, kasus tersebut kini ditangani langsung oleh Mabes TNI. "Itu ditangani oleh pihak TNI AD, termasuk pelacakan dan tindaklanjutnya juga bagaimana kemarin sudah disampaikan oleh Pak Gubernur dan kami masih konfirmasi terus hal ini," kata Daud dalam konferensi pers di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kamis (9/7/2020).
• Bertambah 2.657 Kasus Baru, Penambahan Pasien Positif Virus Corona Hari Ini Tertinggi Sejak 2 Maret
Bahkan, proses pelacakan pun ditangani langsung oleh Mabes TNI. Meski demikian, perkembangan jumlah kasus akan tetap masuk melalui aplikasi Pikobar.
Daud pun enggan menjawab pertanyaan lanjutan dari wartawan seusai konferensi pers.
"Termasuk pelacakan dam tindaklanjutnya jadi kita terus memantau dari gugus tugas. Yang jelas kita harus waspada saja," ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan yang merangkap Juru Bicara GTPP Covid-19 Jabar juga enggan berkomentar soal klaster Secapa AD.
Sementara Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian Massal, dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Siska Gerfianti tak menjawab pertanyaan wartawan saat dihubungi lewat pesan singkat.
"Akan ada info terkini melalui Jubir masing-masing level Gugus Tugas hari ini. Tunggu berita saja. Nuhun," singkat Berli lewat pesan singkat.
Diberitakan sebelumnya, Secapa AD menjadi klaster baru penyebaran COVID-19 di Jawa Barat.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Berli Hamdani memperkirakan terdapat 200 siswa Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) positif terpapar COVID-19.
Secapa AD berlokasi di Jalan Hegarmanah, Kota Bandung. Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers di Gudang Bulog, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Rabu (8/7/2020).
"Untuk jumlah yang terkena belum fiks, perkiraan di atas 200 yang terpapar," kata Berli.
Menurut Berli, tim gugus tugas tengah melakukam tes masif guna memutus rantai penyebaran.
Rencananya, tim gugus tugas Jabar juga akan melakukan tes masif dengan melakukan 10.000 pemeriksaan.
"Minggu ini kita menyelesaikan semua klaster atau potensi terjadinya klaster penyebaran Covid-19 di Jabar. Sesuai arahan Pak Gubernur dalam rapat evaluasi gugus tugas selanjutnya akan kita lakukan masif tes, terhadap hampir 20-an lagi sekolah pendidikan kemiliteran yang ada di Provinsi Jabar," kata Berli. (Kompas.com)