Amerika Serikat Cabut dari WHO Sesuai Perintah Trump, Batal Berlaku Jika Kalah di Pilres

Tribunjogja.com Amerika -- Amerika Serikat (AS) resmi menarik diri dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mulai 6 Juli 2021.

Pernyataan itu diumumkan PBB pada hari Selasa waktu setempat setelah menerima pemberitahuan keputusan Presiden AS Donald Trump.

Sebelumnya Donald Trump menuduh WHO menjadi boneka China selama pandemi virus corona.

Dirangkum Tribunjogja.com dari laman worldometers Amerika masih menempati peringkat pertama kasus positif terbanyak

1 USA 3,097,084
2 Brazil 1,674,655
3 India 743,481
4 Russia 694,230
5 Peru 309,278

6 Chile 301,019
7 Spain 299,210
8 UK 286,349
9 Mexico 268,008
10 Iran 245,688

Donald Trump, yang sudah lebih dahulu mengumumkan keputusan itu sebulan lalu, akan membayar semua iuran Washington terhadap WHO, lembaga yang berbasis di Jenewa tersebut di bawah resolusi bersama 1948.

Amerika Serikat saat ini berutang kepada WHO lebih dari US$ 200 juta menurut situs web WHO.

Melansir Kontan yang mengutip Reuters, Rabu (8/7/2020), keputusan AS keluar dari WHO setelah menjadi anggota lebih dari 70 tahun terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dengan China terkait virus corona.

WHO juga telah membantah pernyataan Trump bahwa mereka mempromosikan disinformasi China mengenai virus tersebut.

Keputusan Trump keluar dari WHO ternyata tidak didukung sepenuhnya pihak internal AS.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan penarikan resmi Trump dari WHO sebagai tindakan yang tidak masuk akal di tengah upaya WHO mengoordinasikan perjuangan global melawan Covid-19.

"Dengan jutaan nyawa dalam bahaya, Presiden melumpuhkan upaya internasional untuk mengalahkan virus," tulis Pelosi di Twitter.

Sejauh ini, tercatat telah ada hampir 12 juta kasus virus corona di dunia dan lebih dari 540.000 kematian, menurut perhitungan Reuters, dengan sekitar 25% dari kedua kasus dan kematian ada di AS.

Keputusan Trump keluar dari WHO dapat dibatalkan sebelum berlaku bila ia dikalahkan oleh saingannya dari Partai Demokrat, dan Mantan Wakil Paresiden Joe Biden dalam pemilihan November 2020 mendatang.