Empat Kasus Baru Covid-19 di Yogyakarta, Dua Pasien Perjalanan Sidoarjo dan Tangerang
Penambahan 4 kasus ini membuat total kasus Covid-19 di DIY menjadi 324 kasus. emerintah Provinsi Daerah IStimewa Yogyakarta (DIY) mengumumkan 4 kasus
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM Yogyakarta --- Pemerintah Provinsi Daerah IStimewa Yogyakarta (DIY) mengumumkan 4 kasus baru Covid-19 di DIY pada 3 Juli 2020 dari pemeriksaan sebanyak 242 sampel.
Penambahan 4 kasus ini membuat total kasus Covid-19 di DIY menjadi 324 kasus.
Keempat kasus baru tercatat sebagai kasus 323-326 sebagai berikut :
1. kasus 323 adalah laki-laki usia 31 tahun warga Sleman
2. Kasus 324 perempuan usia 44 tahun warga Gunungkidul
3. Kasus 325 perempuan usia 61 tahun warga Sleman dan
4 Kasus 326 perempuan usia 34 tahun warga Sleman.
"Kasus 323 riwayat dalam penelusuran, kasus 324 pernah kontak dengan kasus positif, kasus 325 riwayat dari Sidoarjo, dan kasus 326 riwayat dari Tangerang," ucapnya, Jumat (3/7/2020).
Selanjutnya, kasus positif yang dilaporkan sembuh, dengan hasil laboratorium 2 kali negatif secara berturut-turut, bertambah 2 kasus sehingga jumlah kasus positif Covid-19 di DIY yang dinyatakan sembuh menjadi 271 kasus.
"Kasus sembuh tersebut adalah kasus 240 perempuan usia 29 tahun warga Kota Yogya dan kasus 273 laki-laki usia 35 tahun warga Gunungkidul," ucap Berty.
Laporan PDP meninggal dalam proses laboratorium berjumlah 1 orang.
Pasien tersebut sudah menjalani swab yakni laki-laki usia 32 tahun warga Gunungkidul riwayat sakit Tuberkulosis.
Laporan konfirmasi kasus Covid-19 di DIY per 3 Juli 2020 adalah total PDP sebanyak 1.881 orang di mana 71 orang masih menjalani perawatan.
Berdasarkan hasil lab, 324 orang dinyatakan positif (271 orang sembuh, 8 orang meninggal dunia), 1.451 orang dinyatakan negatif, dan masih menunggu hasil lab sebanyak 106 orang (24 orang meninggal dunia).
Sementara itu total ODP yang tersebar di seluruh DIY yakni 7.738 orang.
Hari Sebelumnya
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengumumkan 6 kasus baru Covid-19 di DIY dari pemeriksaan 1.525 sampel di berbagai lab yang ada di DIY dan Jakarta.
Lab yang ada di DIY yakni lab BBTKLPP Yogyakarta, FK UGM, RSUP Dr Sardjito, BB Veteriner Wates, RS Hardjolukito, dan dari BNI 46 Pusat di Jakarta.
Juru Bicara Pemda DIY Berty Murtiningsih untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih menjelaskan bahwa dengan tambahan 6 kasus tersebut maka total kasus positif di DIY berjumlah 320 kasus.
Keenamnya tercatat sebagai kasus 317-322.
1. Kasus 317 perempuan usia 40 tahun warga Sleman riwayat menunggu ibu di ICU RS.
2. Kasus 318 perempuan usia 36 tahun warga Gunungkidul riwayat perjalanan Surabaya
3. kasus 319 laki-laki usia 27 tahun warga Sleman riwayat pernah kontak pasien positif
4. kasus 320 laki-laki usia 59 tahun warga Gunungkidul riwayat masih dalam penelusuran.
5. Kasus 321 perempuan usia 24 tahun warga Bantul riwayat dalam penelusuran, dan
6. kasus 322 laki-laki usia 20 tahun warga Bantul riwayat pekerjaan di Balikpapan.
"Kasus 317 menunggui ibunya yang sakit tapi bukan Covid-19 di slaha satu rumah sakit rujukan. Masih penelusuran lebih lanjut oleh Dinkes Sleman," bebernya, Kamis (2/7/2020).
Bantuan Sosial
Wakil Ketua Sekretariat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY Biwara Yuswantana mengatakan bansos tahap I penyaluran I yang diberikan Pemda DIY yaitu top up sebesar Rp 400ribu pada pertengahan Mei dan sudah selesai dilaksanakan.
"Dalam SK Gub ditetapkan penerima sebanyak 169.383 KK. Sudah tersalur kepada 126.393 KK dengan jumlah dana sebesar Rp 50,6 miliar. Tidak lolos verfikasi di kabupaten/desa sebanyak 13.428 KK dan yang tidak hadir sebanyak 29.562 KK," urainya.
Selanjutnya, untuk bansos tahap I penyaluran II, targetnya menyasar 126.393 KK. Data terbaru penyaluran II telah terealisasi 119.634 KK yang menerima 2 bulan (Juni dan Juli), sementara untuk penyaluran bansos
"Dan ada 1.055 KK menerima 3 bulan karena mereka berhak tapi tidak bisa hadir pada penyaluran I. Total dana yang tersalurkan sebesar Rp 96miliar sehingga sampai saat ini total anggaran bansos top up Pemda DIY sekitar Rp 146,6 miliar," urainya.
Biwara menambahkan, untuk 3.987 KK yang belum menerima bantuan akan diberikan bansos pada tahap II yang ditargetkan dilakukan pada minggu depan.
"Tahap II bagi KK terdampak yang belum menerima pada bansos tahap I. Nilainya tinggal dikalikan 3 bulan jadinya mereka menerima bantuan sebesar Rp 1,2 juta," ungkapnya.
Kepala Dinas Kominfo DIY Roni Primantohari mengatakan cleansing bertujuan untuk memetakan sebenarnya bantuan yang masuk ke DIY itu siapa saja dan mereka menerima dari mana saja.
"Kita memetakan yang dapat bantuan pusat siapa, provinsi siapa, kabupaten/kota siapa, desa siapa. Kita ingin ada petanya karena selama ini selalu ada keluhan kuwi wis nompo kok nompo neh. Kita menghindari itu," bebernya.
Roni mengatakan, pihaknya menunggu data dari kabupaten/kota untuk selanjutnya mencari ornag yang berhak menerima bansos dan belum tersentuh bantuan.
"Sebelum akhir Juli target kita sudah punya datanya. Dalam seminggu ke depan kita harus sudah dapat data itu. Cleansing nggak lama kalau datanya lengkap. Tapiyang sering terjadi nggak ada NIK, nama dobel. Kalau lengkap, 3 hari selesai (cleansing)," ungkap Roni. ( Tribunjogja.com | Kur)