Belum Bisa Konser, BTS Bantu Para Kru yang Kehilangan Pendapatan dan Terdampak COVID-19

TRIBUNJOGJA.COM, SEOUL - BTS (Bangtan Boys) memang dermawan. Selama aksi protes ‘Black Lives Matters’, tujuh personel BTS dan Big Hit Entertainment menyumbang dana untuk organisasi kulit hitam.

Menurut mereka, kultur orang kulit hitam sudah masuk ke dalam musik-musik BTS yang memanusiakan manusia.

Nah, baru-baru ini, BTS dan Big Hit Entertainment juga kembali berdonasi.

Donasi senilai USD 1 Juta itu diberikan kepada Crew Nation, organisasi yang membawahi kru konser.

Diketahui, pandemi Virus Corona memberikan dampak cukup signifikan kepada para pekerja, khususnya pekerja event.

Biasanya, mereka bisa meraup untung jika ada konser yang digelar para idola K-Pop.

Namun, sejak pandemi, seluruh kegiatan bersifat mengumpulkan massa harus dihentikan terlebih dahulu. Para kru pun terancam kehilangan pendapatan.

Pada tanggal 22 Juni 2020, majalah Variety melaporkan bahwa BTS dan Big Hit Entertainment menyumbangkan sejumlah uang itu.

• Album Terakhir BTS Map of The Soul: 7 Nomor Satu di Jepang, Paling Banyak Terjual

BTS sendiri telah merencanakan tur dunia besar untuk tahun ini. Maka, sumbangan mereka ditujukan untuk membantu orang-orang yang akan memainkan peran besar dalam pentas.

"Ini adalah salah satu sumbangan artis terbesar yang telah dikumpulkan untuk dana Nation Crew sejak konsepsi,” ungkap salah satu perwakilan Crew Nation seperti dilansir Soompi.

Menurut perwakilan itu, lebih dari 70 anggota konser live yang semula dijadwalkan untuk bekerja di konser BTS telah menerima dana sejauh ini.

Disebutkan bahwa 1.000 anggota kru konser live akan dibantu melalui dana tersebut, dan orang-orang dari semua negara, termasuk Korea, dapat mendaftar untuk menerima bantuan dari Crew Nation.

"Jika bukan karena COVID-19, kami akan dengan senang hati melakukan tur keliling dunia dengan banyak kru konser live kami sekarang," kata BTS.

“Kami sadar bahwa banyak komunitas membutuhkan bantuan karena COVID-19, dan kami ingin mendukung kru industri musik dengan memberikan donasi. Kami berharap bisa bertemu lagi di atas panggung segera,” tandas mereka.

CEO Global Big Hit Lenzo Yoon menyayangkan industri musik mengalami masa sulit seperti ini.

”Kami berharap kontribusi kami kepada Crew Nation dapat membantu mendukung banyak kru konser live di seluruh dunia,” bebernya.

BTS dan Big Hit Entertainment juga sukses menggelar konser secara daring bertajuk ‘Bang Bang Con’.

Keuntungan yang didapat BTS memiliki nilai yang hampir sama seperti mereka konser langsung.

Data terbaru menunjukkan, konser itu mampu mengumpulkan penggemar dari 107 wilayah di dunia berjumlah lebih dari 756.600 orang.

• 7 Fakta Lee Min Ho yang Ulang Tahun Hari Ini, Pernah Lolos dari Kematian dan Peduli Kemanusiaan

Sementara, satu tiket dijual seharga KRW 29 ribu atau sekitar Rp 339 ribu untuk anggota dan KRW 39 ribu atau Rp 456 ribu untuk non-anggota.

Dalam semalan, BTS bisa menghasilkan KRW 26 miliar atau Rp 302 miliar hasil dari penjualan tiket konser daring tersebut. Selama konser, mereka juga membawakan beberapa lagu hits, seperti ‘Boy with Luv’, ‘Spring Day’ dan masih banyak lagi selama 100 menit.

Di Korea Selatan, banyak grup idola yang bekerjasama dengan platform daring untuk menggelar konser virtual. Ini dilakukan agar tetap ada pemasukan di tengah pandemi virus corona yang tidak memperbolehkan orang berada di kerumunan.

Menurut Asosiasi Industri Label Rekaman Korea, total lebih dari 211 konser dibatalkan sejak Februari, menimbulkan kerugian sebesar KRW 63,32 miliar atau USD 51,6 juta.

Sederet rencana untuk menggelar konser di luar negeri juga harus batal karena tidak ada penerbangan dan lockdown.

Tak hanya Big Hit Entertainment, SM Entertainment turut bekerjasama dengan Naver dan meluncurkan layanan streaming konser yang disebut ‘Beyond Live’.

• Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy S20 Plus Edisi Khusus BTS

Di bulan April 2020, sederet idola di bawah naungan SM, seperti TVXQ, Super Junior, Super M hingga NCT tampil di program tersebut.

Penayangan perdana selama dua jam pada tanggal 26 April 2020 yang menampilkan SuperM itu dinikmati oleh 75.000 orang di 109 negara. Setiap orang pun dibanderol tiket seharga KRW 33 ribu atau sekitar Rp 400 ribu.

"Konser live streaming ini diperkenalkan karena wabah virus, tetapi saya percaya mereka akan berlanjut bahkan setelah epidemi mereda," kata Hwang Jeong Gi, kepala agensi hiburan JG Star Entertainment dilansir dari Yonhap.

“Perusahaan yang lebih besar mungkin mengembangkan platform mereka sendiri, sedangkan perusahaan kecil atau menengah dapat bermitra dengan platform streaming langsung yang ada atau yang baru,” katanya.

( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )