Jawa
Pelaksanaan Kembali KBM di Kota Magelang, Wakil Wali Kota : Masih Kami Formulasikan
Pemkot Magelang masih mengkaji apakah Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah akan dibuka kembali atau ditunda terlebih dahulu.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Tahun ajaran baru akan dimulai tanggal 13 Juli 2020 mendatang.
Meski begitu, Pemerintah Kota Magelang masih mengkaji apakah Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah akan dibuka kembali atau ditunda terlebih dahulu.
KBM baru akan dibuka dengan syarat zona sudah hijau dan risiko penyebaran Covid-19 telah berkurang.
Wakil Wali Kota Magelang, Windarti Agustina, mengatakan, pihaknya tengah membuat formulasi terkait pelaksanaan kembali Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Kota Magelang.
• Terapkan Protokol Kesehatan, Pelantikan PPS di Kota Magelang Dilaksanakan Bergelombang
Penetapan tahun ajaran baru pada tanggal 13 Juli 2020 mendatang, tetapi melihat berbagai pertimbangan, sementara pembelajaran masih secara online.
"KBM masih belum. Rencana pada tanggal 13 Juli 2020 tapi lihat situasi dulu. Kalau melihat ancaman, melepas anak-anak kita dari rumah masih berisiko tinggi. Kita harus memformulasikan kembali pelaksanaan KBM. Sementara, pembelajaran masih online," kata Windarti, di ruang kerjanya, Rabu (17/6/2020).
Windarti menuturkan, Pemkot Magelang masih tetap menunggu kebijakan dari pemerintah pusat soal pelaksanaan kembali KBM.
Meskipun pemerintah pusat telah menyampaikan penyelenggaraan KBM tetapi bagi daerah dengan zona hijau.
Itu pun dengan syarat protokol kesehatan yang ketat.
• Riwayat 2 Positif Virus Corona di Kota Magelang, Datang dari Papua dan Tracking ODP dan PDP
Menurutnya banyak pertimbangan yang harus dipikirkan untuk penyelenggaraan KBM, karena kuantitasnya yang besar dengan jumlah siswa per kelas mencapai 30 siswa lebih per kelas.
Tempat duduk yang masih berdampingan perlu dibuat penjarakkan.
Satu meja, satu siswa.
Penerapan rombongan belajar secara shift atau bergantian, termasuk dari sisi jumlah tenaga pendidik.
"Kita pemkot tetap menunggu dari pusat. Walaupun dari pusat sudah tersampaikan, bagi daerah yang zona hijau, boleh menyelenggarakan KBM tapi dalam syarat protokol kesehatan. Bagi kami banyak hal yang harus dipikirkan. Sebelum diterapkan simulasi dulu. KBM kita kan kuantitasnya besar dan rata-rata 25-30 siswa ke atas. Tempat duduk masih berdampingan. Kecuali satu meja satu kursi. Jaga jarak atau dibuat rombel bergantian atau shift, tapi tenaga pendidiknya. Perlu perhitungan perencanaan khusus melepaskan anak-anak kembali ke meja belajar," tutur Windarti.
• Taman Kyai Langgeng Kota Magelang Siap Dibuka dengan Protokol Kesehatan
