Tiga Bulan Sepi Pesanan, Pelaku Usaha Batik Jumputan di Kota Yogya Mulai Bergeliat Kembali

Tiga Bulan Sepi Pesanan, Pelaku Usaha Batik Jumputan di Kota Yogya Mulai Bergeliat Kembali

Tribunjogja/Nanda Sagita Ginting
Surani, perajin batik, pemilik UMKM Sanggar Jumputan Maharani saat menunjukan produk batiknya kepada TRIBUNJOGJA.COM, pada Senin (15/06/2020). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Geliat ekonomi di kalangan UMKM di Kota Yogya mulai kembali bergeliat setelah hampir tiga bulan meredup akibat pandemi virus corona.

Salah satu usaha yang mulai kembali bangkit adalah batik jumputan.

Perajin batik jumputan di kawasan Umbulharjo, Surani (45) mengaku saat ini permintaan dari konsumen mulai mengalir.

Pemilik Sanggar Jumputan Maharani mengaku datangnya pesanan dari konsumen ini merupakan angin segar bagi usahanya setelah mengalami masa sulit selama tiga bulan terakhir.

"Sudah mulai ada pemesanan lagi ya. Selama ini kan sepi sekali tak ada yang membeli. Kemarin sudah ada yang pesan 15 potong kain batik jumputan untuk seragam anak sekolah," jelas Surani kepada Tribunjogja.com, Senin (15/06/2020).

KUA Kota Yogyakarta Kembali Buka Layanan Pendaftaran Nikah dengan Protokol New Normal

UPDATE Terkini Virus Corona di Indonesia 15 Juni 2020: Bertambah 1.017, Total Positif Jadi 39.294

Surani mengungkapkan, permintaan kain batik yang datang masih berasal dari wilayah Kota Yogya saja.

Sementara untuk permintaan dari luar daerah belum ada.

"Selama tidak ada pembeli, kami tetap berproduksi untuk di stok. Karena bahan pembuataannya kami juga masih banyak. Jadi, daripada tidak digunakan lebih baik tetap memproduksi batik," ujar Surani.

Tak hanya pembelian batik jumputan yang mulai meningkat. Banyak juga yang mulai menanyakan pembukaan kursus batik secara perorangan.

"Selain menjual batik, untuk menambahkan pemasukan dibuat juga kursus pembuatan batik. Sejak pandemi kan sudah tak ada lagi kegiatan. Kemarin mulai banyak yang menanyakan lagi," tutur Surani.

Surani berharap dengan pendapatan yang mulai merangkak baik, bisa terus dioptimalkan.

Sehingga, kondisi ekonomi yang sempat terpuruk bisa bangkit lagi dan normal seperti sedia kala. (Tribunjogja/Nanda Sagita Ginting)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved