Program Cantelan Sayur di Kelurahan Bausasran Yogya, Ringankan Beban Warga dan Mahasiswa Indekos
Program cantelan sayur ini menyediakan paket sayuran gratis setiap hari secara cuma-cuma.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Rasa solidaritas dan kepedulian membantu sesama yang terdampak Covid-19 ditunjukkan oleh warga RW 04 Kelurahan Bausasran, Danurejan, Kota Yogyakarta.
Hal itu disalurkan lewat program cantelan sayur yang menyediakan paket sayuran gratis setiap hari secara cuma-cuma.
Warga yang boleh mengambil pun tidak dibatasi hanya dari dalam kampung, tetapi juga luar kampung.
"Banyak yang dibagikan untuk warga luar kampung juga. Seperti Bausasran, Macanan, dan Ronodigdayan. Banyak pula diambil anak-anak indekos dari berbagai kampung," ujar Fransiska Erna Ekawati, warga Kampung Lempuyangan Kelurahan Bausasran yang merupakan koordinator program cantelan sayur saat ditemui Tribunjogja.com, Senin (15/6/2020).
Cantelan sayur tersebut dipasang oleh Erna setiap pukul 08.00 WIB.
Tak sampai 15 menit kemudian, paket-paket sayur ludes diambil warga dari berbagai kampung.
"Setiap hari kami pasang 20-25 paket. Tergantung dana. Setiap pake sudah komplit untuk bahan menu tertentu, misalnya pecel, lodeh, sop, bakso. Jadi nggak sulit mencari bahan lain lagi kalau mau dimasak," ungkap Erna.
Erna mengaku, setiap hari pukul 05.00 WIB dia bersama seorang warga lainnya, Nur Yulianti belanja bahan cantelan di Pasar Keranggan.
Adapun Erna dibantu Nur Yulianti dan Muhammad Mansur dalam melaksanakan cantelan sayur.
Erna sendiri termasuk warga yang juga terdampak secara ekonomi karena pandemi.
Sehari-hari ia biasanya bekerja di salon, namun salon tersebut sudah tidak beroperasi sejak Maret hingga sekarang.
Sementara, suami Erna yang bekerja sebagai driver taksi daring juga mengalami kesulitan yang hampir sama.
"Saya senang saja berkegiatan sosial. Apalagi melihat banyak yang membutuhkan bantuan," jelasnya.
Saat ini Erna harus mencari pendapatan dengan bekerja serabutan, semisal berjualan makanan.
"Yang penting ada pendapatan harian," katanya.
Erna bercerita, mulanya ia ditawari menjalankan program cantelan sayur oleh tetangganya yang memiliki jaringan dengan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Care.
Setelah menyetujui tawaran tersebut, pada 17 Mei 2020 Erna mendapat stimulus menjalankan program cantelan sayur dari Kagama Care sebesar Rp500 ribu dan 4 dus mie instant.
"Kita mulai jalan 18 Mei 2020. Sejak saat itu belum pernah berhenti, kecuali saat dana habis yakni selama dua hari sebelum lebaran dan dua hari lebaran karena orang banyak masak sendiri," terang Erna.
Dalam proses selanjutnya, Erna mengatakan banyak mendapat bantuan dari rekan-rekan yang dia, Nur Yulianti, dan Muhammad Mansur hubungi.
"Ada yang transfer dari teman SMP misalnya. Bantuan dari warga kampung ada juga, tapi baru satu dua," imbuhnya.
Selama ini, lanjut dia, banyak mahasiswa yang tinggal indekos mengambil bantuan cantelan sayur.
"Saya kira mereka ini lebih membutuhkan di kondisi sekarang ini. Selain itu kami juga memberi untuk warga yang menjalani isolasi, karena kan sulit beli bahan makanan," tuturnya.
Untuk meneruskan program tersebut, Erna mengaku melakukan banyak cara untuk mendapatkan dana.
Misalnya, ia berencana menjual pakaian pantas pakai miliknya sendiri beserta dua warga lain yang membantu pelaksanaan.
Hingga kini ia pun masih membuka peluang donasi bagi masyarakat yang ingin turut membantu.
Dengan menghubungi kontak Erna di nomor 089663836967.
"Untuk memperpanjang umur cantelan. Bantuan yang diberikan tidak mesti uang," pungkasnya. (*)