MAN 2 Yogyakarta Sediakan 30 Kuota untuk PPDB Jalur Prestasi dan Tahfidz
MAN 2 Yogyakarta Sediakan 30 Kuota untuk PPDB Jalur Prestasi dan Tahfidz
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur prestasi dan tahfidz MTs dan MA se-DIY telah dibuka secara serentak Senin (15/6/2020) ini.
PPDB tahun angkatan 2020/2021 ini untuk pertama kalinya di DIY diselenggarakan secara daring dan serentak. Pendaftaran untuk jenjang MA dibuka selama 15-17 Juni 2020, sedangkan untuk MTs pada 15-20 Juni 2020.
Kepala MAN 2 Yogyakarta, Drs. H. Mardi Santosa mengatakan pihaknya telah menyiapkan berbagai fasilitas untuk membantu calon peserta didik baru yang ingin masuk ke MAN 2 Yogyakarta.
“Kami sudah siapkan seperangkat (komputer) untuk membantu calon peserta baru yang mau masuk. Selain itu, kami sudah siapkan tim, terbagi dalam unit-unit. Unit IT dan unit yang hadir di MAN 2 Yogyakarta untuk membantu secara langsung,” ujarnya, Senin (15/6/2020).
Dia melanjutkan, sarana dan prasarana pendukung di MAN 2 Yogyakarta juga sudah mencukupi, satu di antaranya server yang sudah memadai. “Kami juga membuka pelayanan terpadu satu pintu untuk yang offline,” tuturnya.
• PPDB Jalur Prestasi MTs dan MA di DIY Resmi Dibuka, Daftar Lewat http://ppdb.k2madiy.org
Untuk PPDB jalur prestasi dan tahfidz serentak yang dilaksanakan se-DIY, Mardi mengungkapkan pihaknya membuka untuk 30-an kuota peserta didik baru.
Sementara, sebelumnya MAN 2 Yogyakarta telah menyelenggarakan PPDB internal sebanyak tiga gelombang.
“Di tahun angkatan ini kami membuka untuk 230-an peserta didik baru. Ada 8 rombongan belajar. Untuk PPDB serentak ini akan mengisi tiga jurusan, yakni IPA, IPS, dan Keagamaan,” ungkapnya.
Mardi menjelaskan, PPDB serentak dilakukan dengan sistem rayonisasi dan bukan zonasi.
“Kalau wilayah Kota ada 4 madrasah, MAN 1, MAN 2, dan dua MA swasta. PPDB serentak ini juga terbuka untuk calon peserta didik dari seluruh Indonesia,” tandasnya.
Mardi menyampaikan pesan, MAN 2 Yogyakarta membuka kesempatan bagi siswa dari mana pun.
“Karena kita tidak ada sistem zonasi. Dukungan dari orang tua juga benar-benar dibutuhkan. Kami tidak menutup kemungkinan kelebihan apa pun yang ada pada calon peserta didik. Yang utama bagi kami adalah pendidikan karakter,” pungkasnya. (Tribunjogja/Maruti Asmaul Husna)