Update Corona di DI Yogyakarta
Ramai Diserbu Pembeli, Harga Sepeda di Kota Yogya Naik hingga 30 Persen
Kenaikan harga sepeda cenderung terjadi karena permintaan yang semakin banyak.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Meningkatnya permintaan sepeda di Toko Jogja Bike Bicycle Shop di Jalan Bantul, Gedongkiwo, Kota Yogyakarta, membuat harganya juga mengalami kenaikan hingga 30 persen.
Marketing penjualan Jogja Bike Bicycle Shop, Bayu Dwiyantoro mengatakan, kenaikan harga cenderung terjadi karena permintaan yang semakin banyak.
"Selama dua minggu terakhir ini, permintaan sangat banyak. Dalam sehari saja bisa terjual tiga sepeda, kebanyakan jenis sepeda gunung (mountain bike) yang paling dicari," jelas Bayu kepada TRIBUNJOGJA.COM, pada Minggu (14/06/2020).
Kenaikan harga sepeda, lanjut Bayu, sudah terjadi ketika Lebaran telah usai.
• Daftar Harga Sepeda untuk Anak-anak Merek Polygon, United dan Wimcycle
"Misalnya, produk sepeda gunung merek Pacific dulu seharga Rp 1,3 juta, sekarang bisa dibanderol paling kurang Rp1,5 juta," ujar Bayu.
Begitupun, jenis sepeda gunung seperti Ppolygon dan Exotic juga mengalami kenaikan harga yang sama.
"Kalau di sini, sepeda yang dijual untuk ukuran dewasa jenis sepeda gunung rentang harga dari Rp 1 juta - Rp 4 juta. Pembeli tinggal menyesuaikan dengan isi kantong saja," terang Bayu.
Sementara itu, rata-rata untuk sepeda anak dibanderol dengan harga Rp 400 ribu.
Bayu menjelaskan,dulu harga sepeda anak-anak hanya seharga Rp 300 ribu- Rp 375 ribu.
Karena banyak yang mencari terutama yang memiliki anak kecil, harga pun berangsur naik juga.
• BREAKING NEWS : Update Covid-19 DIY 14 Juni 2020, Tambah 5 Kasus Baru
Selain sepeda, permintaan onderdil berupa ban dalam juga banyak.
"Penjualan onderdil sepeda di toko kami hanya menyediakan ban dalam saja. Namun, permintaan cukup banyak dalam sehari saja bisa laku terjual hingga lima ban dalam untuk sepeda," terang Bayu.
Tak hanya sepeda gunung, jenis sepeda lipat (folding bike) pun juga dijual.
Kisaran harganya direntang harga Rp 1 juta - Rp 2 juta.
Peminat sepeda lipat juga lumayan banyak meskipun tak sebanyak sepeda gunung.
"Sepeda lipat juga banyak peminatnya biasanya kalangan perempuan, karena tidak terlalu tinggi dan simple, mudah dibawa ke mana saja," kata Bayu.
• Ramai Pembeli, Omzet Penjual Sepeda Merangkak Naik
Bayu menambahkan, adanya peningkatan pembelian sepeda tentu berpengaruh terhadap kenaikan omzet penjualan.
Apalagi, sebelumya penjualan sepeda sulit sekali pemasarannya selama pandemi.
"Omzet pastinya mengalami kenaikan namun belum bisa dikalkulasikan karena baru berjalan. Tentu ada perubahan bila dibandingkan pada Maret-April 2020 lalu," ungkapnya.
Ia pun berpesan, untuk pembeli yang memang ingin melakukan aktivitas dengan sepeda tetap mengindahkan peraturan kesehatan.
"Ya, senang saja sepeda bisa laku, tetapi akan lebih baik lagi kalau pembeli bisa mematuhi peraturan kesehatan," tutupnya. (TRIBUNJOGJA.COM)