Baru Umur 17 Tahun Ansu Fati Ditawar 100 Juta Euro, Barcelona Tak Ungkap Siapa yang Berminat
Barcelona dikabarkan menolak tawaran sebesar 100 juta euro untuk pemain mudanya, Ansu Fati.
TRIBUNJOGJA.COM SPANYOL -- Barcelona tak mengambil kesempatan untuk mendapatkan uang 100 juta euro.
Barcelona dikabarkan menolak tawaran sebesar 100 juta euro untuk pemain mudanya, Ansu Fati.
Menurut Football Espana, Presiden Barcelona, Josep Bartomeu, membenarkan adanya tawaran itu dalam pertemuan virtual dengan jajaran petinggi klub beberapa waktu lalu.
Tidak disebutkan klub mana yang melayangkan tawaran ke Barcelona untuk Ansu Fati.
Barcelona menolak tawaran tersebut tanpa ragu dan banyak pertimbangkan.
Sebab, Barcelona memang tidak ada niat untuk melepas pemain berusia 17 tahun itu ke klub lain.
Ansu Fati adalah pemain berposisi penyerang jebolan akademi Barcelona, La Masia.
Meski usianya baru 17 tahun, Ansu Fati beberapa kali menjadi andalan tim utama Barcelona musim ini.
Tercatat musim ini Ansu Fati sudah bermain 24 kali dan mencetak lima gol bagi Barcelona di semua ajang.
Ansu Fati juga merupakan pemegang rekor pencetak gol termuda di Barcelona.
Ia menorehkan rekor tersebut pada Agustus 2019 lalu dengan mencetak gol ke gawang Real Betis yang membawa Barcelona menang 5-2.
Kini kontraknya di Barcelona masih tersisa hingga tahun 2023.
Menolak tawaran sebesar 100 juta euro terbilang langlah berani imingmengingat Barcelona saat ini sedang dibelit masalah keuangan akibat merebaknya wabah virus corona atau Covid-19.

Kesulitan keuangan itu bahkan membuat Barcelona kesulitan bergerak mendatangkan pemain incaran di bursa transfer.
Terkini, Blaugrana dilaporkan tidak punya cukup dana untuk mendatangkan Lautaro Martinez dari Inter Milan.
Barcelona harus menggelontorkan uang sebesar 111 juta euro untuk penyerang Argentina tersebut.
Namun, Barcelona berusaha menyiasati mahalnya harga tersebut lewat opsi barter pemain sehingga jumlah uang yang harus dibayar bisa ditekan.
Kisah Ansu Fati
Beberapa waktu lalu, Ansu Fati juga telah menandatangani kontrak baru dan telah memecahkan beberapa rekor, termasuk menjadi pemain termuda yang mencetak gol di Liga Champions .
Kesuksesan seperti itu hampir tidak terpikirkan oleh banyak orang, tetapi bagi Franc Artiga, pelatih baru tim U-19 Barcelona yang telah bekerja dengan kedua pemain, sudah optimis sejak awal.
"Saya pikir mereka akan memiliki kesempatan dengan tim utama dan tak terkejut kini mereka di sana, hanya saja lebih tak menyangka mereka telah menunjukkan kinerja tinggi sejak awal." katanya dikutip Tribunjogja.com dari Laman klub.
Ansu Fati adalah salah satu dari contoh pemain rendah hati dan sabar untuk mendapatkan yang terbaik.
Dia gabung Barca pada tahun 2012 saat beruia 10 tahun, saat itu Fati tidak langsung bisa menjalani debut dengan U-11 hingga musim berikutnya.
Namun dia menggunakan waktu untuk menunggu dengan sabar dan bermain di tim non-federasi, Peloteros FC.
"Dia datang ke sini untuk bermain di laga persahabatan dan turnamen dari waktu ke waktu. Saya ingat setelah pertandingan dia berada di kereta kembali ke Seville, di mana keluarganya menunggunya,"

"Selama perjalanan dia mengirimi saya SMS meminta maaf atas bagaimana dia telah bermain dan berjanji untuk melakukan yang lebih baik di waktu berikutnya. Saya masih memiliki pesan itu. Dia baru berusia 10 tahun! " Ungkap Marc Serra, Pelatih tim U-11 dan Pelatih Pertama Fati.
Marcel Sans, asisten baru untuk tim U-19, juga melatihnya untuk tim U-16, mengingat tekadnya.
“Dia memiliki 3 hingga 4 penalti yang gagal dan kami menyarankan agar dia berhenti mengambilnya untuk sementara waktu. Dia menolak untuk berhenti sampai dia mencetak gol, "kenangnya.
"Dia adalah salah satu pemain yang paling banyak bertanya, dia memiliki keinginan besar untuk belajar. ”
Gaya bermain Ansu Fati saat ini sama dengan ketika ia mulai, tetapi telah berkembang dalam berbagai aspek.
"Dia adalah pemain yang berbeda, mampu melakukan hal-hal yang tidak biasa untuk anak-anak seusianya. Dia suka melakukan hal-hal yang indah daripada efektif, sebagai pelatih kami mencoba untuk memperbaiki tetapi tidak pernah memotong kreativitas mereka , "jelas Serra. ( Tribunjogja.com/Superball)