Protes Kematian George Floyd Meningkat di Amerika, Selebriti Turut Suarakan Sudahi Rasisme
Protes besar-besaran sedang terjadi di Amerika Serikat. Kejadian dipicu karena kematian seorang pria kulit hitam, George Floyd di Kota Minnesota
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Rina Eviana
TRIBUNJOGJA.COM, WASHINGTON - Protes besar-besaran sedang terjadi di Amerika Serikat. Kejadian dipicu karena kematian seorang pria kulit hitam, George Floyd di Kota Minnesota, Jumat (29/5/2020).
Diketahui, sebuah video beredar, memperlihatkan kematian Floyd yang tidak wajar. Saat itu, oleh polisi Minnesota, Floyd diminta untuk telungkup oleh opsir bernama Derek Chauvin.
Alih-alih memperlakukannya dengan manusiawi, Chauvin justru membunuh Floyd dengan menekan lututnya ke leher.

Di video itu, terdengar Floyd berkata dirinya tidak bisa bernafas. Namun, Chauvin pun tak segera mengangkat kakinya. Ia justru menekan lehernya semakin kuat hingga Floyd kehilangan nafas.
Hingga kini, belum diketahui apa kesalahan Floyd. Meski sempat dipenjara, namun ia ingin mengubah hidupnya dengan berperilaku baik.
Kematian Floyd kemudian memicu api dendam masyarakat Amerika Serikat. Isu rasisme memang masih kental di sana.
Dua hari berlalu, kerusuhan semakin meluas, tidak hanya di Minneapolis, tapi juga di New York, Chicago dan 28 kota besar.

Jam malam telah ditentukan di kota-kota di seluruh Amerika dalam upaya untuk membendung bentrokan antara massa dan polisi atas kematian George Floyd.
Demonstrasi yang meluas telah terjadi. Polisi anti huru hara menggunakan gas air mata dan peluru karet setelah kendaraan mereka dibakar di beberapa kota.
Kematian Floyd ini mendapat sorotan dari seluruh dunia. Sederet selebriti menyayangkan aksi opsir Chauvin yang sudah membunuh orang kulit hitam.
Para selebriti juga ikut menyuarakan pendapat mereka untuk menyudahi perang rasial dengan mendukung tagar #BlackLivesMatter.
Salah satunya adalah penyanyi Korea-Amerika, Jay Park. Dalam akun Twitternya @JAYBUMAOM, Jay mendonasikan uang senilai USD 10 Ribu untuk gerakan Black Lives Matter.
Gerakan itu dibuat untuk menghentikan kekerasan dan rasisme terharap komunitas kulit hitam, termasuk kekerasan yang dilakukan polisi dan pembunuhan orang kulit hitam.
• Misterius! Ratusan Kelelawar Mati Berjatuhan dari Langit India. Ada Hubungannya dengan Covid-19?
Amber Liu yang juga penyanyi keturunan Korea-Amerika turut bersimpati dengan kasus yang menimpa George Floyd.
“Sudah tak tahan lagi dengan Trump yang terus menerus mempromosikan rasisme. Kita harus berdiri bersama karena saudara kita di komunitas hitam meninggal karena keberadaannya dan tidak ada keadilan. Kita harus pastikan suara mereka didengar sehingga ada keadilan #BlackLivesMatter,” bebernya di akun @ajol_llama.
Selain Amber, ada Miley Cyrus yang cukup marah dan sedih menyaksikan kasus rasisme terus bergulir di AS.