Kisah Washington Melabeli Iran dan Qassem Soleimani Sebagai Teroris Global
Kampanye itu melukiskan Qassem dan Iran sebagai teroris global, ancaman besar bagi Israel, kawanan Al Qaeda dan ISIS, yang sangat berbahaya.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Yoseph Hary W
Karim Sadjadpour dari Carnegie Endowment for International Peace, sumber terpercaya anti-Iran, merespons dalam beberapa hari setelah pembunuhan Soleimani dengan sebuah artikel di bagian editorial sayap kanan Wall Street Journal yang memperkuat kampanye awal disinformasi.
Tulisannya berjudul "Genius Sinis dari Qassem Soleimani”. Sadjadpour berpendapat pada Maret 2003, sebelum invasi AS ke Irak, "Pasukan Quds Soleimani membebaskan banyak jihadis Sunni yang mereka tahan, melepaskan mereka guna melawan AS".
Tulisan itu dikutip Sadjadppour dari buku “The Exile”. Levy dan Scott-Clark menurut Gareth Porter benar-benar memutarbalikkan kisah dalam bukunya tentang Zarqawi .
Zarqawi ditangkap dan dikunci di penjara yang sama dengan anggota Al Qaeda lain. Satu-satunya sumber yang mereka kutip untuk mendukung klaim mereka adalah dua orang yang mereka wawancarai di Amman, Yordania pada 2016.
Jadi siapa sumber orang dalam ini? Satu-satunya karakteristik pengidentifikasian yang ditawarkan Levy dan Scott-Clark adalah mereka "berada di kelompok Zarqawi pada saat itu."
Lebih jauh, tidak satu pun dari sumber-sumber ini yang dikutip untuk mendukung klaim Zarqawi ditangkap dan kemudian dibebaskan dari penjara.
Mereka disebutkan hanya dalam catatan kaki tentang jumlah pasukan Zarqawi yang telah dikirim dari penjara.
Sadjadpour menawarkan penjelasannya sendiri, tanpa saran sedikit pun bukti untuk mendukungnya, tentang mengapa Soleimani akan mendukung seorang jihadis anti-Syiah untuk membunuh sekutu Syiah Irak-nya sendiri.
"Dengan menargetkan tempat-tempat suci Syiah dan warga sipil, membunuh ribuan sesama Syiah Iran," tulisnya, "Zarqawi membantu meradikalisasi mayoritas Syiah Irak dan mendorong mereka lebih dekat ke Iran.
Dengan cara itu, Qassem Soleimani dianggap dapat menawarkan perlindungan kepada mereka. Pada akhir Januari, pada program mingguan National Public Radio (NPR) "Throughline," Sadjadpour mendorong argumennya meragukan.
Ia berpendapat Soleimani telah menemukan cara untuk menggunakan Al Zarqawi , melepaskan mereka ke Irak untuk melakukan apa yang mereka sudah ketahuia akan dilakukan.
Dalam sebuah film dokumenter BBC yang disiarkan akhir April, berjudul "Permainan Panjang Iran", Cathy Scott-Clark menceritakan sebuah kisah yang bertujuan menguatkan Iran membantu Zarqawi.
Menurutnya, mengutip kesaksian tahanan lain saat di penjara Irak, pemerintah Iran meyakinkan Zarqawi, "Anda dapat melakukan apa pun yang ingin Anda lakukan ... di Irak."
Namun, kisah itu tidak muncul dalam bukunya. Sebaliknya, Adrian Levy dan Scott-Clark mengaitkan komentar Abu Hafs al-Mauritani, penasihat spiritual bin Laden, ketika mendengar penangkapan dan pembebasan Zarqawi dari tahanan lain.
Namun, narasi itu kontradiktif dengan penjelasan Saif al-Adl, anggota paling senior dari kepemimpinan puncak Al Qaeda di Iran.