Kisah Washington Melabeli Iran dan Qassem Soleimani Sebagai Teroris Global

Kampanye itu melukiskan Qassem dan Iran sebagai teroris global, ancaman besar bagi Israel, kawanan Al Qaeda dan ISIS, yang sangat berbahaya.

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Yoseph Hary W
Al Jazeera
Mayor Jenderal Qassem Soleimani 

Para keluarga bin Laden itu memiliki paspor legal, begitu pula beberapa elite dan menengah serta kader bawah juga memiliki status kewarganegaraan yang jelas.

Fakta lain, Iran tidak memfasilitasi Al Zarqawi dan pemimpin militer Al Qaeda lainnya. Penerimaan mereka pun disertai aturan ketat yang melarang mereka ikut kegiatan politik di Iran.

Fakta penting berikutnya, Levy dan Scott-Clark sebagai penulis buku The Exile, gagal menunjukkan bukti tokoh-tokoh puncak Al Qaeda, menyelinap ke Iran dari Afghanistan.

Pengawasan ketat Iran terhadap keluarga tokoh Al Qaeda itu menunjukkan kebijakan politik nasional yang tepat guna menjaga keamanan Iran.

Menerima keluarga bin Laden dan kader Al Qaeda lainnya di bawah pengawasan mereka memberi Iran potensi tawar-menawar yang bisa digunakan untuk melawan tindakan bermusuhan oleh Al Qaeda dan AS.

Studi yang cermat terhadap tinjauan sejumlah besar dokumen internal Al Qaeda yang dirilis pemerintah AS pada 2017, menunjukkan usaha mendiskreditkan Iran dan kisah tentang Al Qaeda.

Nelly Lahoud, seorang tokoh senior di New American Foundation dan peneliti senior di West Point Combating Terrorism Center, menerjemahkan dan menganalisis 303 dokumen terkait Al Qaeda.

Ia tidak menemukan apa pun yang menunjukkan kerja sama Iran dengan, atau bahkan pengetahuan tentang keberadaan Al Zarqawi atau pemimpin militer Al Qaeda lainnya.

Lahoud menjelaskan dalam ceramah September 2018, semua tindakan yang dilakukan para agen Al Qaeda di Iran telah dilakukan secara rahasia.

Dia bahkan menemukan dari salah satu dokumen, Al Qaeda telah menginstruksikan bagaimana melakukan bunuh diri jika mereka ditangkap oleh orang Iran.

Adrian Levy dan Cathy Scott-Clark sangat menyadari anggota Al Qaeda yang diterima di Teheran berada di bawah kondisi yang parah. Lokasi itu mirip sebuah penjara.

Sementara itu, tokoh-tokoh senior seperti Abu Mussab Al Zarqawi dan Saif al-Adel, Ketua Dewan Syura Al Qaeda, jauh dari Teheran.

Mereka merencanakan operasi baru di wilayah itu di tengah sambutan positif warga Sunni di Iran. Rencana-rencana ini termasuk kampanye Zarqawi di Irak, yang ia mulai atur pada awal 2002.

Namun demikian para penulis The Exile menyatakan, dari (pusat pelatihan Iran), Al Qaeda mengorganisir, melatih dan membangun jaringan pendanaan dengan bantuan Iran.

Mereka juga menuduh sel Al Qaeda di Teheran mengkoordinasikan beberapa aksi kejam teroris dan mendukung pertumpahan darah terhadap kaum Syiah oleh al-Qaeda di Irak.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved