Perang Kata-kata Amerika Serikat vs China Soal Tanggungjawab Virus Corona Memanas

Beijing menegaskan akan melakukan pembalasan jika Kongres Amerika Serikat ( AS) meloloskan UU untuk menjatuhkan sanksi ke China

Editor: Iwan Al Khasni
Cindy Ord/Getty Images/AFP
NEW YORK: Penampakan Trump Death Clock di Times Square 21 Mei 2020 di New York City. 

Tribunjogja.com CHINA - Beijing menegaskan akan melakukan pembalasan jika Kongres Amerika Serikat ( AS) meloloskan UU untuk menjatuhkan sanksi ke China terkait pandemi virus corona.

Hal tersebut dinyatakan oleh juru bicara parlemen China pada Kamis (21/5/2020), sebagaimana dilansir Tribunjogja.com dari Kompas yang mengutip AFP.

Ketegangan antara kedua negara adikuasa ini telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dengan berperang kata-kata bertema pandemi Covid-19.

Washington mengkritik Beijing dalam penanganan awal wabah, yang muncul di Wuhan akhir tahun lalu sebelum menyebar ke seluruh dunia.

Presiden Donald Trump pada Rabu (20/5/2020) kembali memanaskan tensi dengan menulis di twitter bahwa China harus bertanggung jawab atas "pembunuhan massal di seluruh dunia."

Para senator dari partai Republik lalu mengusulkan undang-undang pekan lalu, yang akan memfasilitasi Trump untuk menjatuhkan sanksi terhadap China.

Sanksi dijatuhkan apabila Beijing tidak bertanggung jawab secara penuh terhadap wabah virus corona.

"Kami dengan tegas menentang RUU ini, dan akan membuat tanggapan tegas serta melakukan pembalasan berdasarkan pertimbangan RUU ini," kata juru bicara Zhang Yesui pada konferensi pers seusai Kongres Rakyat Nasional.

"Itu sama-sama tidak bertanggung jawab atau bermoral untuk menutupi masalah sendiri dengan menyalahkan orang lain."

"Kami tidak akan pernah menerima tuntutan hukum dan tuntutan kompensasi yang tidak beralasan," kata Zhang dikutip dari AFP.

Negara bagian Missouri telah meminta pertanggungjawaban China atas Covid-19.

Mereka memintanya untuk dampak kerusakan atas apa yang digambarkannya sebagai penipuan yang disengaja dan tindakan yang tidak cukup untuk menghentikan pandemi.

Berlomba Produksi Vaksin

Seorang insinyur melihat sel-sel ginjal monyet ketika dia melakukan tes pada vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 di dalam laboratorium Ruang Budaya Sel di fasilitas Biotek Sinovac di Beijing. Sinovac Biotech sedang melakukan satu dari lima uji klinis vaksin potensial yang telah disahkan di Cina
Seorang insinyur melihat sel-sel ginjal monyet ketika dia melakukan tes pada vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 di dalam laboratorium Ruang Budaya Sel di fasilitas Biotek Sinovac di Beijing. Sinovac Biotech sedang melakukan satu dari lima uji klinis vaksin potensial yang telah disahkan di Cina (NICOLAS ASFOURI / AFP)

China dan Amerika sama-sama mengembangkan penelitian untuk menemukan vaksin virus corona. Keduanya juga sama-sama berniat akan menjadikan vaksin jadi barang yang akan dikonsumsi oleh seluruh negara di dunia.

Amerika Serikat menyatakan, jika negara mereka yang pertama mengembangkan vaksin virus corona, maka bakal segera dibagikan ke seluruh dunia.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved