Idul Fitri 2020

Amalan-amalan Sunah yang Dilakukan Sebelum Salat Idul Fitri

Idul Fitri merupakan hari besar umat Muslim di seluruh dunia. Berikut 9 amalan sunnah yang dilakukan sebelum salat Idul Fitri.

Penulis: Dwi Latifatul Fajri | Editor: Rina Eviana
freep.com/Manish Swarup, AP
Amalan-amalan Sunah yang Dilakukan Sebelum Sholat Idul Fitri 

TRIBUNJOGJA.COM - Idul Fitri merupakan hari besar umat Muslim di seluruh dunia. Setelah satu bulan Ramadhan berpuasa, pada 1 Syawal umat muslim merayakan Idul Fitri.

Pada hari raya Idul Fitri, biasanya dilaksanakan salat Id atau salat Idul Fitri.

Shalat Idul Fitri merupakan salat sunah, yang dilaksanakan selepas terbit matahari sampai waktu zuhur tiba.

SALAT ID ABDI DALEM - Sejumlah abdi dalem Kraton Yogyakarta menunaikan salat Idul Adha di komplek Kraton Yogyakarta, Rabu (22/8). Seusai menunaikan salat, abdi dalem kemudian mengikuti Grbeg Besar Dal 1951.
TRIBUNJOGJA/Bramasto Adhy
SALAT ID ABDI DALEM - Sejumlah abdi dalem Kraton Yogyakarta menunaikan salat Idul Adha di komplek Kraton Yogyakarta, Rabu (22/8). Seusai menunaikan salat, abdi dalem kemudian mengikuti Grbeg Besar Dal 1951. TRIBUNJOGJA/Bramasto Adhy (TRIBUNJOGJA/Bramasto Adhy)

Nabi Muhammad S.A.W, mencontohkan beberapa amalan sunnah menyambut Idul Fitri. Amalan sunnah ini dilakukan sebelum pelaksanaan salat sampai setelah salat Idul Fitri.

Mengutip dari Tribun Jateng, berikut amalan sunnah yang dicontohkan Nabi Muhammad S.A.W :

1. Mandi Sebelum Salat Id

Disunnahkan bersuci dengan mandi untuk hari raya, karena hari itu adalah tempat berkumpulnya manusia untuk salat. Namun, apabila hanya berwudhu saja itu pun sah.

Berikut niat mandi sebelum Idul Fitri

نَوَيْتُ غُسْلَ عِيْدِ الْفِطْرِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

NAWAITUL GHUSLA LIYAUMI 'IIEDIL FITHRI SUNNATAN LILLAAHI TA'ALAA

Artinya : “Aku niat mandi Idul fitri, sunnah karena Allah”.

2. Makan Sebelum Berangkat Salat Id

Disunahkan untuk makan sedikit, sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri.

 Anjuran makan sebelum salat Idul Fitri berbeda dengan salat Idul Adha.

Salat Idul Adha disunnahkan makan setelahnya. Hal ini sesuai anjuran sunnah Nabi Muhammad S.A.W.

Lebih utama yang dimakan adalah kurma dalam hitungan ganjil, bisa satu butir, tiga butir dan seterusnya

3. Memperindah penampilan (berhias) Diri pada Hari Raya

Ketika Idul Fitri tiba, disunahkan untuk berhias dan berpenampilan menarik untuk menampakkan kebahagian di hari yang berkah.

Berhias bisa dilakuka dengan beberapa cara seperti mencukur rambut, memotong kuku, memakai wewangian, dan pakaian terbaik.

Pakaian yang dipakai ketika Idul Fitri lebih utama putih. Kecuali selain putih ada yang lebih bagus, maka bisa memakai pakaian paling bagus.

Kesunnahan berhias ini berlaku bagi laki-laki maupaun perempuan, meski tidak hadir dalam salat Idul Fitri.

Khusus perempuan, dianjurkan berhias sesuai batas syariat dan tidak mempertontonkan penampilan.

4. Bertakbir ketika keluar hendak salat id

Takbir Idul Fitri disunnahkan dilakukan dimulai tenggelamnya matahari pada malam 1 Syawal, sampai takbiratul Ihramnya Imam shalat Id.

Takbir dibaca ketika salat Id berjamaah atau takbiratul Ihramnya mushalli sendiri, bagi yang shalat sendirian.

Dalam suatu riwayat disebutkan :

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar hendak shalat pada hari raya ‘Idul Fithri, lantas beliau bertakbir sampai di lapangan dan sampai shalat hendak dilaksanakan. Ketika shalat hendak dilaksanakan, beliau berhenti dari bertakbir.”

Niat dan Tata Cara Mandi Sunah Sebelum Salat Idul Fitri

Surat di Alquran yang Disunahkan Dibaca Ketika Salat Idul Fitri

5. Dianjurkan berjalan kaki sampai ke tempat salat Id

Dianjurkan berjalan kaki dan tidak memakai kendaraan menuju masjid, kecuali jika ada hajat (keperluan).

Berjalan kaki menuju tempat shalat Id hukumnya sunnah, berdasarkan ucapan Sayyidina Ali mengutip dari nu.or.id :

مِنْ السُّنَّةِ أَنْ يَخْرُجَ إلَى الْعِيدِ مَاشِيًا

Artinya :

“Termasuk sunnah Nabi adalah keluar menuju tempat shalat Id dengan berjalan”. (HR. al-Tirmidzi dan beliau menyatakannya sebagai hadits Hasan).

6. Membedakan rute jalan pergi dan pulang tempat salat Id

Berdasarkan hadits riwayat al-Bukhari, rute perjalanan pulang dan pergi ke tempat shalat Id hendaknya berbeda.

Rute berbeda ini disunahkan untuk rute keberangkatan lebih panjang dari pada jalan pulang.

Hikmah dari rute yang berbeda ini untuk memperbanyak pahala, menuju tempat ibadah.

Anjuran yang sama berlaku ketika perjalanan haji, membesuk orang sakit dan ibadah lainnya, sebagaimana ditegaskan al-Imam al-Nawawi dalam kitab Riyadl al-Shalihin. (Syekh Khathib al-Syarbini, Mughni al-Muhtaj, juz 1, hal. 591).

7. Setelah salat selesai, membaca wirid : Ayat kursi 13 kali, istighfar 15 kali, selawat 15 kali, zikir 15 kali dan ditutup dengan doa.

8. Mengucapkan selamat (at-tahniah)

Setelah salat Id lalu memberi hormat sesama muslim dengan mengucapkan “Taqabbalalallahu minna waminkum”.

9. Berjabat tangan dengan sesama jenis atau lawan jenis yang menjadi mahramnya

(Tribunjogja.com | Dwi Latifatul Fajri)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved