Waspadai Daging Oplosan, Pemkot Yogya Tingkatkan Pengawasan Peredaran Daging Sapi Jelang Idul Fitri
Waspadai Daging Oplosan, Pemkot Yogya Tingkatkan Pengawasan Peredaran Daging Sapi Jelang Idul Fitri
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Jelang Idul Fitri, Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta bakal optimalkan pengawasan peredaran daging sapi di pasar tradisional.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto mengatakan menjelang Idul Fitri biasanya terjadi kenaikan konsumsi daging sapi.
Meski awal COVID-19 terjadi penurunan drastis, namun tetap akan ada peningkatan jelang Idul Fitri.
"Awal COVID-19 memang turun drastis, tetapi sekarang sudah mulai ada peningkatan. Kita akan lakukan pengawasan di pasar jelang lebaran. Paling tidak dua kali ke lapangan,"katanya, Minggu (17/05/2020).
Yang menjadi perhatiannya dalam pengawasan adalah mutu daging sapi tersebut. Terutama bagi pedagang yang membawa daging dari luar DIY.
"Kita lihat apakah daging itu glonggongan atau tidak. Apakah daging itu layak dikonsumsi atau tidak. Apakah daging sapi diselipi daging yang tidak layak konsumsi, celeng (babi) misalnya,"sambungnya.
• Heboh Pasutri Bagikan Nasi Bungkus Bahagia Berisi Uang Rp1 Juta di Pasuruan
Ia menerangkan selama pengawasan pihaknya tidak akan menurunkan banyak personil seperti tahun lalu. Di tengah pandemi COVID-19, pengawasan juga harus sesuai dengan protokol pencegahan COVID-19.
Paling tidak hanya ada lima personil dalam satu tim yang akan memantau daging sapi di pasat tradisional.
Namun jika tim mendapat temuan daging sapi yang tidak sesuai, pihaknya juga tidak segan untuk menindaklanjuti.
"Kalau di Kota Yogyakarta daging sapi yang diselipi celeng hampir tidak ada. Tetapi kalau glonggongan masih ada sedikit. Tahun lalu kita ajak Satpol PP, romongan banyak, sekalian untuk shock terapy. Tetapi karena ada COVID-19 ya kita sedikit saja saja, yang pasti ada dokter hewan,"terangnya. (Tribunjogja/Christi Mahatma Wardhani)