Wabah Virus Corona
UPDATE Corona Terkini, Tingkat Kematian karena Virus Corona di Indonesia Tertinggi di ASEAN
Meski angka kasusnya masih lebih banyak di Singapura, Indonesia menempati peringkat pertama tingkat kematian pasien Virus Corona se ASEAN.
TRIBUNJOGJA.COM - Tingkat kematian akibat Virus Corona di Indonesia ternyata tertinggi di ASEAN.
Meski angka kasusnya masih lebih banyak di Singapura, Indonesia menempati peringkat pertama tingkat kematian pasien Virus Corona se ASEAN.
Saat ini jumlah kasus positif COVID-19 tertinggi di ASEAN adalah di Singapura dengan sebanyak 26.098 kasus, dikutip Tribun Jogja dari Tribunambon.com.
dan jumlah kematian sebanyak 21 jiwa, dan total yang sembuh yakni 4.809 orang.
Tertinggi kedua adalah Indonesia yaitu sebanyak 16.006 kasus.
Namun untuk total kematian pasien Virus Corona di Indonesia merupakan negara tertinggi sebanyak 1.043,
dan yang sembuh 3.518.
Di Filipina tercatat kasus positif COVID-19 sebanyak 11.876, meninggal 790 jiwa, dan sembuh 2.337 orang.
Adapun Malaysia memiliki kasus positif COVID-19 sebanyak 6.819, meninggal 112 jiwa, dan sembuh 5.351 orang.
Thailand memiliki kasus positif COVID-19 sebanyak 3.018, meninggal 56 jiwa, dan sembuh 2.850 orang.
Vietnam memiliki kasus positif COVID-19 sebanyak 288, kematian nol kasus, sementara yang sembuh 260 orang.
Myanmar memiliki kasus positif COVID-19 sebanyak 181, meninggal 6 jiwa, sedangkan yang sembuh sebanyak 79 orang.
Brunei Darussalam memiliki kasus positif COVID-19 sebanyak 141, kematian 1 kasus, sementara yang sembuh 134 orang.
Kamboja memiliki kasus positif COVID-19 sebanyak 122, kematian nol kasus, pasien sembuh sebanyak 121.
Laos memiliki kasus positif COVID-19 paling rendah di ASEAN yakni sebanyak 19, jumlah kematian nol kasus, sedangkan yang sembuh 14 orang.
*
Virus Corona (covid-19) masih mewabah di seluruh dunia, hingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan adanya status pandemi global.
Hingga saat ini secara global jumlah kasus positif virus corona di dunia capai 2.830.842 kasus, pada Kamis (14/5/2020) pukul 19.04 WIB.
Data tersebut dilansir dari laman Roylab Stats.
Dari data tersebut total keseluruhan di seluruh dunia jumlah kematian sebanyak 298.871, sementara jumlah pasien yang sembuh sebanyak 1.684.333.
Sementara negara yang saat ini terdampak virus mematikan tersebut yakni 218 negara.
Kalangan rentan
Berikut Daftar Orang yang Rentan Terinfeksi Virus Corona, Termasuk Wanita Hamil
Banyak korban pun masih terus bertambah, sehingga beberapa negara telah memberlakukan penguncian (lockdown).
Juga kebijakan-kebijakan lainnya seperti di Jakarta, Indonesia, yang telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Sementara itu banyak himbauan-himbauan yang diberikan kepada masyarakat untuk ikut serta menjaga kesehatan baik diri sendiri maupun keluarga.
Juga memahami seperti apa gejala covid-19 ketika menginfeksi tubuh.
Gejala muncul kapan saja antara dua hingga 14 hari setelah terpapar, dan beberapa orang memang lebih berisiko terkena penyakit daripada yang lain.
Dilansir dari Express.co.uk, NHS atau program layanan kesehatan masyarakat di Inggris merekomendasikan orang dengan gejala yang bahkan ringan harus menghindari pergi ke rumah sakit, apotek atau dokter mereka.
Hal tersebut untuk menghindari potensi penyebaran virus semakin masif lagi.
Selain itu ada peringatan bagi beberapa kelompok orang yang lebih berisiko terpapar virus corona
NHS menyatakan sementara virus dapat menyebabkan penyakit serius pada siapa pun, namun lebih parah bagi kelompok tertentu yang akan lebih parah dari lainnya.
Berikut daftar orang-orang yang masuk dalam kelompok berisiko tinggi:
1. Mereka yang telah menjalani transplantasi organ
2. Mereka yang menerima perawatan kanker tertentu
3. Mereka yang memiliki kanker darah atau sumsum tulang, termasuk leukemia
4. Mereka dengan kondisi paru-paru yang parah seperti cystic fibrosis
5. Mereka yang memiliki kondisi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh
6. Mereka yang minum obat yang melemahkan sistem kekebalan tubuh mereka
7. Wanita hamil dengan kondisi jantung yang serius
8. Orang di atas 70 tahun
Gejala Virus Corona
Gejala utama seseorang mengidap virus corona (Covid-19) dapat muncul begitu saja dalam dua hingga 14 hari setelah terpapar virus.
Hal tersebut diterangkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.
"Kami menekankan gejalanya yakni demam plus gejala saluran pernapasan bagian bawah, batuk atau kesulitan bernapas," kata pakar penyakit menular, Dr William Schaffner, profesor kedokteran pencegahan dan penyakit menular di Vanderbilt University School of Medicine di Nashville.
Berikut empat gejala awal dan utama seseorang idap virus mematikan tersebut, dilansir dari CNN:
1. Demam
Demam adalah gejala utama seseorang terinfeksi virus corona, kata para ahli.
Jangan terpaku pada angka, tetapi ketahuilah bahwa itu bukan demam sampai suhu Anda mencapai setidaknya 37,7 derajat Celsius untuk anak-anak dan orang dewasa.
"Ada banyak kesalahpahaman tentang demam. Suhu harian rata-rata adalah 98,6 derajat Fahrenheit (37 derajat Celcius), tetapi kita semua benar-benar naik turun sedikit pada siang hari sebanyak setengah derajat atau satu derajat," kata Dr. John Williams, kepala divisi penyakit menular anak di Rumah Sakit Anak Pittsburgh University Medical Center of Pittsburgh.
"Jadi 99,0 derajat atau 99,5 derajat Fahrenheit bukan demam," tegasnya.
Saat Anda memeriksa demam, jangan mengandalkan suhu yang diambil di pagi hari.
Alih-alih mengambil pemeriksaan suhu tubuh Anda di sore bahkan malam hari.
"Suhu tubuh seseorang tidak sama di siang hari. Jika Anda melakukan pemeriksaan suhu tubuh pukul delapan pagi, itu mungkin normal," jelas Schaffner.
"Salah satu gejala demam yang paling umum adalah suhu tubuh Anda naik di sore hari dan malam hari, itu adalah cara umum virus menghasilkan demam."
2. Batuk
Batuk adalah gejala utama lainnya, tetapi itu bukan sembarang batuk, kata Schaffner, Ini harus berupa batuk kering yang Anda rasakan di dada.
"Ini bukan rasa geli di tenggorokanmu," kata Schaffner.
"Batuknya menyusahkan, berasal dari tulang dada atau sternum Anda. Dan Anda bisa tahu bahwa saluran bronkial Anda meradang atau teriritasi," tambahnya.
3. Sulit bernafas
Sesak napas dapat merupakan gejala ketiga, dan gejala ini sangat serius.
Apabila seseorang terinfeksi virus corona kemudian sesak napas, dapat terjadi dengan sendirinya, tanpa batuk.
Jika dada Anda menjadi sesak atau Anda mulai merasa seolah-olah Anda tidak bisa bernapas cukup dalam untuk mendapatkan napas yang baik, itu pertanda untuk segera meminta pertolongan medis.
"Jika ada sesak napas segera hubungi penyedia layanan kesehatan, perawatan darurat setempat atau departemen darurat," kata Presiden Asosiasi Medis Amerika Dr. Patrice Harris.
Selain kesulitan bernafas atau sesak napas, CDC juga menyebutkan tanda-tanda peringatan darurat untuk Covid-19 yakni rasa sakit yang terus-menerus atau tekanan di dada.
Selain itu bibir atau wajah kebiru-biruan yang menunjukkan kurangnya oksigen, dan juga tubuh yang lesu.
4. Gejala flu dan pilek
Namun para ahli juga menekankan bahwa gejala demam, batuk dan sesak napas bukan satu-satunya tanda penyakit yang terlihat pada kasus Covid-19.
Banyak gejala lain yang menyerupai flu, termasuk sakit kepala, masalah pencernaan, sakit tubuh dan kelelahan, yang bisa parah.
Masih gejala-gejala lain dapat menyerupai pilek atau alergi, seperti pilek, sakit tenggorokan dan bersin-bersin.
Salah satu tanda yang mungkin Anda miliki Covid-19 adalah jika Anda sesak napas, tidak membaik setelah seminggu atau lebih dan semakin memburuk.
5 Gejala Ringan Terinfeksi Virus Corona yang Mungkin Tak Disadari, Termasuk Sering ke Toilet
Para ahli mengatakan ada beberapa indikator lain atau gejala ringan yang bisa menunjukkan bahwa seseorang telah mengidap virus corona (Covid-19).
Gejala ringan dapat terjadi sebelum seseorang mengalami gejala utama, yakni demam, hingga sesak napas.
Berikut gejala-gejala ringan yang mungkin saja tak disadari bisa saja menjadi awal voris corona menjangkiti tubuh.
1. Sering ke Toilet
Dilansir dari The Sun, gejala ringan tersebut di antaranya sering pergi ke toilet.
Meskipun tidak ada jumlah normal namun orang yang positif Virus Corona membutuhkan lebih banyak waktu dari biasanya.
Dokter 4 U GP Dr Diana Gall menjelaskan kepada Express:
"Masalah pencernaan dan perubahan kebiasaan buang air besar sehingga menjadi lebih sering pergi ke toilet, kadang-kadang merupakan tanda pertama bahwa Anda mengalami sesuatu, bukan hanya dengan coronavirus ini."
"Namun, diare telah dilaporkan sebagai gejala awal pada pasien yang kemudian dites positif untuk Covid-19."
Sebuah studi baru, yang diterbitkan dalam American Journal of Gastroenterology, menganalisis data 204 pasien dengan Covid-19 di provinsi Hubei China dan menemukan hampir 50 persen mengalami diare, muntah, atau sakit perut.
2. Infeksi mata
The British Association of Otorhinolaryngology, yang mewakili para ahli kedokteran telinga, hidung dan tenggorokan, menjelaskan bahwa konjungtivitis infeksi mata mungkin juga merupakan tanda idap virus corona.
Dalam sebuah pernyataan, dokumen tersebut mengatakan bukti dari negara lain bahwa titik masuk untuk virus corona sering di daerah mata, hidung dan tenggorokan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam JAMA Ophthalmology menemukan bahwa 31,6 persen dari 38 pasien dengan covid-19 di rumah sakit di provinsi Hubei memiliki gejala yang berkaitan dengan mata, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan dalam skala yang lebih besar.
3. Kehilangan bau dan rasa
Sejumlah orang yang mengalami infeksi virus corona pertama kali melaporkan kehilangan indra penciuman atau rasa
Diperkirakan kehilangan kemampuan untuk mencium atau merasakan bisa disebabkan oleh virus yang menghancurkan sel-sel di hidung dan tenggorokan.
Para ahli mengatakan itu adalah sesuatu yang biasa dialami orang-orang setelah memiliki jenis virus corona lainnya, seperti flu biasa.
Prof Carl Philpott, dari Norwich Medical School di UEA, mengatakan:
"Coronavirus sebelumnya telah dikaitkan dengan apa yang kami sebut sebagai kehilangan penciuman pasca-virus, ini adalah penciuman yang berlanjut setelah masuk angin."
"Ada banyak virus pernapasan yang berpotensi menyebabkan masalah dengan reseptor bau."
"Sejauh ini dengan Covid-19, kehilangan bau tampaknya bersifat sementara tetapi hanya seiring waktu berlalu kita akan tahu berapa banyak orang yang memiliki kehilangan yang lebih permanen."
Ryan Van Waterschoot berakhir di rumah sakit selama 10 hari dengan coronavirus, dan kehilangan indera penciuman dan rasa adalah beberapa gejala pertama.
Hanya sehari setelah kehilangan kedua inderanya, ia merasakan gejala dari kelelahan menjadi tidak bisa bergerak hanya dalam satu hari.
Hal tersebut terjadi sebelum suhunya naik dan ia dilarikan ke rumah sakit, di mana ia diberi oksigen selama lima hari.
4. Sulit Fokus dan Konsentrasi
Beberapa orang mungkin mengalami Foggy Head, juga dikenal sebagai kelelahan mental, sebagai gejala lain dari coronavirus.
Foggy Head memiliki arti mereka merasa seakan kabut menyeliputi otak atau pikirannya, membuat mereka sulit fokus, konsentrasi sulit mencerna informasi, dan pelupa.
Ini tidak secara resmi dianggap sebagai gejala tetapi merupakan indikator lain yang dilaporkan dialami oleh mereka yang mengalami penyakit virus corona.
Thea Jourdan (50) mengatakan dia tidak mengalami batuk atau demam, sebaliknya dirinya mengalami gejala Covid-19 dimulai dengan rasa geli di tenggorokan dan sakit kepala.
Ibu tiga anak, dari Hampshire ini mengatakan dia kemudian mulai mengalami Foggy Head.
"Awalnya saya merasa lelah, seolah-olah tidak punya pilihan selain pergi ke tempat tidur. Saya tidak punya batuk dan saya tidak demam."
"Tapi aku punya sensasi aneh tentang sesuatu yang berada jauh di dalam paru-paruku, hampir seperti menghirup bedak."
"Aku juga punya Foggy Head. Aku bahkan tidak bisa mengisi formulir dari sekolah anak-anak. Aku hanya ingin tidur."
5. Kelelahan
Gejala lain yang dilaporkan pasien coronavirus adalah perasaan sangat lelah sebelum gejala berkembang.
Menurut sebuah laporan dalam Journal of American Medical Association, hingga 44 persen dari mereka yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 melaporkan kelelahan dan kelelahan.
(*/ )
Artikel ini telah tayang di Tribunambon.com dengan judul UPDATE Korban Meninggal Akibat Corona di ASEAN 14 Mei: Indonesia Tertinggi, 3 Negara Nol Kasus, https://ambon.tribunnews.com/2020/05/14/update-korban-meninggal-akibat-corona-di-asean-14-mei-indonesia-tertinggi-3-negara-nol-kasus?page=all.