Taufik Hidayat Buka-bukaan Soal Korupsi di Indonesia, Sebut ASN Bisa Dapat Rp 1,5 Miliar Sebulan

Mantan pebulu tangkis tunggal putra nomor satu dunia, Taufik Hidayat, mengakui korupsi di Indonesia masih merajalela.

Editor: Joko Widiyarso
KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI
Mantan pebulutangkis nasional, Taufik Hidayat saat diwawancarai media di Gedung Sate, Bandung, Sabtu (11/8/2018). 

TRIBUNJOGJA.COM - Mantan pebulu tangkis tunggal putra nomor satu dunia, Taufik Hidayat, mengakui korupsi di Indonesia masih merajalela.

Taufik Hidayat mengatakan, korupsi bisa dilakukan oleh pejabat atau bahkan aparatur sipil negara (ASN) biasa sekalipun.

Oleh karena itu, keberadaan lembaga anti-rasuah, Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK), menjadi ujung tombak guna membongkar tindakan merugikan negara tersebut.

Korupsi banyak terjadi di berbagai lembaga pemerintahan Indonesia, termasuk bidang olahraga.

Kasus di bidang olahraga paling menggemparkan akhir-akhir ini adalah penangkapan Menteri Pemuda dan Olahraga era Kabinet Kerja 2014-2019,

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, saat ditemui awak media di sela peluncuran Kemah Budaya Kaum Muda di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Sabtu (6/4/2019) kemarin.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, saat ditemui awak media di sela peluncuran Kemah Budaya Kaum Muda di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Sabtu (6/4/2019) kemarin. (Tribun Jogja/ Hanif Suryo)

.

Taufik Hidayat turut dipanggil oleh KPK untuk meberikan kesaksian tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Imam Nahrawi.

Aktifitas Belajar & Bekerja di Rumah Berlanjut, XL Axiata Perpanjang Gratis Data 2GB/Hari

Taufik Hidayat memberikan kesaksian dalam penyerahan uang sebesar Rp 1 miliar dari total Rp 20,148 miliar.

Jumlah dakwaan yang diterima oleh Imam Nahrawi sebesar Rp 20,148 miliar tersebut jika dirinci berasal dari suap Rp 11,5 miliar dan gratifikasi Rp 8,648 miliar dari sejumlah pejabat Kemenpora dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Taufik Hidayat mengakui mengantar uang Rp 1 miliar kepada asisten Imam Nahrawi, Miftahul Ulum. Namun, dia sama sekali tidak tahu-menahu apa kegunaan dari uang tersebut.

Korupsi di semua level
Kemudian, dalam wawancara bersama Deddy Corbuzier, Taufik menyebut bahwa korupsi tidak hanya dilakukan oleh petinggi sekelas menteri.

Anggota-anggota di bawahnya juga melakukan hal yang sama, yakni korupsi di bidang olahraga.

"Sekarang gini deh, ada atlet 500. Kita dipelatnasin di hotel. Harga, let's say per atlet jatahnya Rp 500.000," kata Taufik di akun YouTube milik Deddy Corbuzier.

Update Corona 13 Mei: Amerika Serikat No. 1, China 11, Arab Saudi 17, Singapura 27 Indonesia 37

"Kalau kita masukin orang banyak ke hotel itu kan, suka dapat diskon," sambung dia.

Diskon tersebut nantinya bisa diambil oleh anggota ASN yang bertugas. "Oh, selisih. Lumayan," kata Deddy menanggapi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved