Tata Cara Membayar Zakat Fitrah di Tengah Pandemi Corona, Berdasarkan Anjuran Kemenag

Kementerian Agama (Kemenag) mengeluarkan aturan pembayaran zakat fitrah ditengah pandemi corona. Berikut tata cara dan syarat perhitungan zakat fitrah

Penulis: Dwi Latifatul Fajri | Editor: Hari Susmayanti
Kolase TribunJakarta.com
Tata Cara Membayar Zakat Fitrah di Tengah Pandemi Corona, Berdasarkan Anjuran Kemenag 

TRIBUNJOGJA.COM - Di tengah pandemi corona (covid-19), Kementerian Agama (Kemenag) mengunggah tata cara membayar zakat fitrah.

Membayar zakat fitrah merupakan kewajiban umat muslim yang harus dilakukan sebelum Idul Fitri tiba.

Melalui Instagram @kemenag_ri, menghimbau umat muslim menyegerakan pembayaran zakat fitrah di tengah pandemi covid-19.

Menurut S.E Menag No.6/2020, yang salah satunya mengatur tentang panduan membayar zakat saat pandemi covid-19.

Masyarakat dihimbau untuk membayar zakat fitrah diawal Ramadhan agar bisa lebih cepat didistribusikan dan dimanfaatkan oleh mustahik dalam masa krisis ekonomi saat ini.

Bukan hanya itu saja, pengumpulan dan penyaluran zakat dihimbau untuk meminimalisir kontak fisik.

Tata Cara Membayar Zakat Fitrah di Tengah Pandemi Corona
Tata Cara Membayar Zakat Fitrah di Tengah Pandemi Corona (Instagram @kemenag_ri)

Syarat dan Tata Cara Perhitungan Zakat Fitrah

Syarat dan tata cara perhitungan zakat fitrah tertuang dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 52 Tahun 2014.

Zakat fitrah merupakan zakat wajib yang dikeluarkan oleh balita sampai orang dewasa sebelum Idul Fitri.

Zakat fitrah ditunaikan dalam bentuk beras atau makanan pokok seberat 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa.

Para ulama, salah satunya Shaikh Yusuf Qardawi membolehkan zakat fitrah ditunaikan dalam bentuk uang yang setara dengan 1 sha’ gandum, kurma atau beras.

Dikutip dari laman BAZNAS Nasional pembayaran zakat fitrah bisa dikonversikan ke uang sebesar Rp40.000,-/jiwa.

Zakat berbentuk beras dan uang diberikan kepada mustahik, yaitu keluarga yang mengalami kesulitan dan kekurangan.

Mengutip dari Tribun Pontianak, berikut bacaan niat membayar zakat fitrah

Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺍَﻥْ ﺍُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْﺴِﻰْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Nawaitu An Ukhrija Zakatal Fitri 'Annafsii Fardhol Lillahi Ta'ala

Artinya: “Aku niat mengeluarkan Zakat Fitrah untuk diriku sendiri, fardu karena Allah Ta'ala.”

Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻨِّﻰْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَﺎ ﻳَﻠْﺰَﻣُﻨِﻰْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Nawaitu An Ukhrija Zaakatal Fitri 'Annii Wa'an Jamii'ima Yalzamuniy Nafaqootuhum Syar’an Fardhollillahi Ta’ala

Bayar Zakat Fitrah Berapa Rupiah? Jika Beras Berapa Kilo? Begini Penjelasannya

Lafal Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri, Istri, Anak dan Keluarga yang Diwakili

Keutamaan Zakat Fitrah

Zakat fitrah dapat membersihkan (fitrah) diri dan jiwa, serta mendapat pahala. Zakat fitrah berfungsi untuk mensucikan harta yang dimiliki seseorang.

Kewajiban membayar Zakat Fitrah dijelaskan di dalam Firman Allah SWT dan sabda Rasullullah SAW :

قال النبي صلى الله عليه وسلم صوم شهر رمضان معلق بين السماء والأرض ولايرفع الابزكاة الفطر

Nabi SAW bersabda “puasa bulan Ramadan digantungkan antara langit dan bumi, dan tidak akan diterima (dengan sempurna oleh Allah SWT) kecuali dengan Zakat Fitrah.

Zakat fitrah berbeda dengan zakat fitrah yang lain. Zakat fitrah dikeluarkan sebelum salat Idul Fitri atau beberapa hari sebelum Idul Fitri.

Sebagaimana hadits Rasulullah saw:

عن ابن عمر رضي الله عنهما قال: فرض رسول الله صلى الله عليه وسلم زكاة الفطر صاعا من تمر او صاعا من شعير على العبد والحر والذكر والأنثى والصغير والكبير من المسلمين وأمر بها ان تؤدى قبل خروج الناس الى الصلاة

Artinya :

"Dari Ibnu Umar ra Rasulullah SAW mewajibkan Zakat Fitrah satu sha’ kurma, atau gandum bagi muslim yang hamba dan muslim yang merdeka laki-laki maupun perempuan, baik muslim anak-anak ataupun orang tua. Dan hendaklah Zakat Fitrah ditunaikan sebelum orang-orang selesai mengerjakan shalat Id.

“Barangsiapa yang menunaikan zakat fitri sebelum shalat Id maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat Ied maka itu hanya dianggap sebagai sedekah di antara berbagai sedekah.” (HR. Abu Daud).

(*)

(Tribunjogja.com | Dwi Latifatul Fajri)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved