Bisnis
Bantu UMKM, Tokoved Hadirkan Aplikasi Belanja Lokal
Aplikasi ini bisa digunakan untuk memasarkan produk lokal bagi setiap orang yang tidak bisa berkunjung langsung ke toko atau restoran.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pertumbuhan e-commerce di Indonesia semakin pesat seiring dengan pesatnya penggunaan smartphone dan internet.
Namun, di tengah kondisi pandemi ini mengharuskan masyarakat lebih banyak melakukan aktivitas di rumah dan membuat toko menghentikan aktivitas penjualan secara langsung.
Hal ini tentu menimbulkan masalah bagi para pemilik toko seperti kuliner yang setiap hari harus memasarkan produk guna keberlangsungan usaha.
Untuk membantu para pelaku usaha khususnya UMKM dan masyarakat yang ingin mencari produk lokal terbaik, beberapa pemuda Yogyakarta meluncurkan aplikasi belanja lokal 'Tokoved' yang dapat diakses melalui www.tokoved.com.
• Pemda DIY Buat Desain Perekonomian untuk UMKM
Aplikasi ini bisa digunakan untuk memasarkan produk lokal bagi setiap orang yang tidak bisa berkunjung langsung ke toko atau restoran semasa pandemi Covid-19 di Indonesia.
Founder Startup Tokoved Putra Wanda mengungkapkan Tokoved tersedia secara gratis untuk membantu pemilik usaha seperti toko kuliner memasarkan produknya dan memudahkan pengguna menemukan produk yang paling tepat disekitar mereka.
“Kami sedang mengembangkan layanan untuk menumbuhkan komunitas local commerce yang dapat mengindeks puluhan toko lokal yang menawarkan produk murah setiap harinya," katanya Sabtu (9/5/2020).
Untuk memudahkan transaksi di tingkat lokal, aplikasi akan menampilkan produk kuliner yang berada pada lokasi paling dekat dengan pengguna.
Hal ini untuk membantu bisnis lokal tetap berkembang melalui penjualan item-item lokal.
• BREAKING NEWS : Update Covid-19 DIY 9 Mei 2020, Bertambah 3 Kasus Positif Baru
Setiap orang dapat mencari berbagai produk lokal seperti makanan dan minuman dengan tawaran harga yang menarik.
"Aplikasi fokus ke penawaran produk lokal. Seperti toko kuliner, rumah makan," ujarnya kepada Tribunjogja.com
Ia mengungkapkan, layanan Tokoved yang baru saja dibuka ini sudah menampung sebanyak 10 merchant.
Saat ini, merchant masih tersebar di Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan dan Nusa Tenggara Barat.
"Saat ini kami sedang promosi untuk mengundang merchant lokal bergabung. Kami mengembangkan project ini sebagai sebuah sumbangsih kami dalam membantu ekonomi masyarakat khususnya di daerah," katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)
Aktivitas Penerbangan Naik Saat Imlek, PT Angkasa Pura I DIY Prediksi 2.500 Kedatangan Penumpang |
![]() |
---|
Disperindag DIY Sebut Biaya Transportasi Angkutan Mahal Membuat Ekspor Terhambat |
![]() |
---|
Ekonomi DI Yogyakarta Alami Konstraksi, Bappeda DIY Fokus Pulihkan Sosial Ekonomi Masyarakat |
![]() |
---|
KA Prameks Tak Lagi Layani Rute Yogyakarta -Solo, Penumpang : Banyak Kenangan di Sana |
![]() |
---|
Greeneration Foundation dan Coca-Cola Foundation Indonesia Selesaikan Masalah Sampah di Banyuwangi |
![]() |
---|