Liga Indonesia
PSIM Yogyakarta Minta PT LIB Tak Potong Subsidi
PSIM Yogyakarta meminta PT Liga Indonesia Baru (LIB), untuk membayar subsidi klub sesuai dengan kesepakatan awal. The Guardian, tak ingin operator kom
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM - PSIM Yogyakarta meminta PT Liga Indonesia Baru (LIB), untuk membayar subsidi klub sesuai dengan kesepakatan awal. The Guardian, tak ingin operator kompetisi tersebut melakukan pemotongan.
PT LIB, lewat surat bernomor 187/LIB-COR/V/2020, yang dikirimkan kepada PSSI, mengajukan untuk pemotongan subsidi. Klub Liga 1 dari Rp520 juta menjadi Rp350 juta, sementara kontestan Liga 2, dipangkas pembayarannya dari Rp250 juta, jadi Rp100 juta.
Namun, PSSI membalas surat tersebut dengan penolakan. Surat bernomor 1098/UDN/135/V-2020, yang ditandatangani Plt sekjen PSSI Yunus Nusi, menginstruksikan PT LIB membayar subsidi klub tanpa pemotongan.
• Eks Bomber PSIM Yogyakarta dan Persebaya Cerita Soal Situasi Pandemi Corona Covid-19 di Brasil
"Kami minta kedewasaan serta profesionalitas semua pihak saja. Karena kewajiban kan harus dilakukan, termasuk menjaga komitmen dari awal (soal besaran subsidi)," ujar Manajer PSIM Yogyakarta, David MP Hutauruk.
Lebih lanjut, David mengatakan dalam situasi saat ini memang semua pihak turut terdampak tak terkecuali industri sepak bola yang disetop sementara.
Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia menetapkan status keadaan tertentu darurat bencana wabah penyakit akibat virus corona pada tanggal 29 Februari-29 Mei 2020.
• Duka Mendalam Ayub Antoh, Eks PSIM Yogyakarta yang Viral Nyanyikan Lagu Didi Kempot
PSSI sendiri pada akhir Maret 2020 sudah memutuskan bahwa jika pemerintah memperpanjang status darurat tersebut, Liga 1 dan 2 Indonesia 2020 yang kini tengah diliburkan sementara, akan dihentikan.
Namun jika pemerintah tidak memperpanjang masa darurat itu, PSSI akan melanjutkan Liga 1 dan 2 musim 2020 mulai tanggal 1 Juli 2020.
"Sebagai klub juga ikut merasakan kondisi yang sulit ini, jadi jangan sampai melihat dari satu pihak saja. Jangan saling mengorbankan, karena saatnya saling membantu. Semua sama-sama merasakan, namun komitmen yang lalu harus dijaga," pungkasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)