Didi Kempot Meninggal Dunia

Kisah Penciptaan Lagu Banyu Langit, Wujud Kekaguman Didi Kempot pada Wisata Nglanggeran Gunungkidul

Cerita Didi Kempot saat mengutarakan niatnya untuk membuat lagu tentang Desa Wisata Nglanggeran, di Gunungkidul DIY

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
kompas.com
Didi Kempot, The Godfather of Broken Heart 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Penyanyi campur sari asal Solo Jawa Tengah, Didi Kempot, meninggal dunia pada Selasa (5/5/2020) kemarin pagi.

Musisi bernama lengkap Dionisius Prasetyo tersebut dimakamkan di Ngawi Jawa Timur, pada Selasa siang.

Duka mendalam dan rasa kehilangan dirasakan banyak pihak, selain keluarga, para fans yang menamai diri sobat ambyar pun merasakan kehilangan sosok idola yang dicintainya.

Para seniman, artis, pejabat daerah, hingga pejabat negara, bahkan Presiden Joko Widodo (JokowiI) pun menyampaikan rasa duka yang mendalam atas berpulangnya 'The Godfather of Broken Heart' ke pangkuan Sang Khaliq.

Sederet Kenangan Didi Kempot di Suriname : Jadi Idola Hingga Jadi Penyanyi Terpopuler

Foto-foto Prosesi Pemakaman Didi Kempot Diwarnai Isak Tangis, Sobat Ambyar Menyemut

Kini, karya-karya Didi Kempot pun seolah menjadi warisan yang bernilai bagi para penggemarnya dan para pecinta musik atau lagu-lagu Campur Sari.

Ya, Didi Kempot memang telah melahirkan ratusan lagu campur sari.

Uniknya, dari ratusan lagu tersebut, Didi kerap mengangkat tema tempat sebagai inspirasi sekaligus judul lagunya.

Satu di antaranya adalah tembang hits yang berjudul Banyu Langit, yang ternyata terinspirasi dari desa wisata Nglanggeran yang ada di Bukit Patuk, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Didi Kempot
Didi Kempot (Tribunnews)

Heru Purwanto, Bidang Pemasaran Pokdarwis Desa Wisata Nglanggeran, menuturkan dirinya menjadi saksi terciptanya lagu tersebut.

Ia bercerita, kala itu Didi Kempot mengutarakan niatnya untuk membuat lagu tentang Nglanggeran.

Seniman asal Surakarta ini pun datang langsung bertemu dengannya dan menyampaikan hal tersebut.

Heru mengaku sempat meragukan niat Didi tersebut, namun ternyata janji penyanyi itu benar-benar direalisasikan lewat lagu Banyu Langit.

"Beliau mengaku kagum dengan batu-batu yang besar di Nglanggeran, sehingga ingin membuat lagu tentang itu," tuturnya.

Seiring berjalannya waktu, tembang Banyu Langit pun kian melejit dan liriknya dihafal oleh banyak orang, khususnya para sobat ambyar.

Hasilnya, tingkat kunjungan wisatawan ke Desa Wisata Nglanggeran ternyata juga ikut meningkat.

"Betul, Nglanggeran jadi ikut terangkat seiring dengan kepopuleran Banyu Langit," ungkap Heru melalui pesan singkat, Selasa (05/05/2020).

Gunung Api Purba Nglanggeran
Gunung Api Purba Nglanggeran (instagram.com/explorejogja)

Heru pun masih mengingat jelas momen pertemuannya dengan Didi Kempot saat itu.

Menurutnya, Didi sosok yang tampil sederhana, ramah, dan sangat mudah bergaul walau dengan orang baru.

Bahkan saat itu, Heru mengatakan Didi masih sempat bercanda dengan warga sekitar.

Saat itu mereka sedang berkumpul di Pendopo Kalisongo.

Menurutnya, Didi sosok yang menyenangkan untuk diajak mengobrol.

ART Ungkap Detik-detik Sebelum Didi Kempot Meninggal Dunia, Sempat Minta Kerokan

Dari Ratusan Lagu Ciptaannya, Tiga Lagu Ini Jadi Karya Favorit Didi Kempot

Heru pun turut menyatakan rasa sedih dan kehilangannya atas sosok penyanyi dan seniman tersebut.

Ia pun mengucapkan selamat jalan pada Didi Kempot.

"Karya beliau akan selalu dikenang, dan semoga amal ibadahnya diterima Allah dan segala dosa-dosa juga diampuni-Nya," katanya.

Deretan Album dan Lagu Hits

Dilansir dari Tribun Network, Didi Kempot sudah banyak merilis album.

Album perdana Didi Kempot juga bertajuk 'Stasiun Balapan' yang dirilis pada tahun 1999.

Setahun kemudian, Didi Kempot merilis album berjudul 'Plong'.

Tak berhenti berkarya, Didi Kempot terus mengeluarkan album dengan lagu campursari yang khas.

Pada tahun 2001, Didi Kempot merilis album berjudul 'Ketaman Asmoro'.

Setahun kemudian, Didi Kempot merilis album berjudul 'Pokoke Melu'.

Didi Kempot
Didi Kempot (kompas.com)

Album yang dikeluarkan Didi Kempot terus mendapatkan respon positif masyarakat Indonesia.

Dalam album 'Cucak Rowo' pada tahun 2003, lagu yang dibawakan Didi Kempot menjadi populer.

Di tahun berikutnya, Didi Kempot kembali merilis album 'Jambu Alas' bersama Nunung Alvi pada tahun 2004.

Di tahun 2005, Didi Kempot merilis album berjudul 'Ono Opo'.

Termasuk lagu 'Stasiun Balapan' yang meceritakan sebuah nama stasiun yang ada di Solo.

Didi Kempot menciptakan lagu tersebut ketika dirinya mengamen di Solo.

Pada saat itu Didi Kempot terinspirasi dari penumpang yang ada di stasiun tersebut.

Didi Kempot meninggal saat berada di atas puncak popularitasnya.

Nama Didi Kempot kembali naik setelah meredup beberapa tahun.

Penyanyi campursari, Didi Kempot saat cek sound sebelum acara program Rosi di Kompas TV di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Penyanyi campursari, Didi Kempot saat cek sound sebelum acara program Rosi di Kompas TV di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (1/8/2019). (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Lagu ambyarnya banyak diminati kaum milineal. Fans Didi Kempot pun memiliki sebutan dengan Sobat Ambyar.

Didi Kempot kemudian mendapat gelar Lord Didi.

Konsernya yang bertajuk Ambyar pun tidak pernah sepi. Bahkan jadwal konser tournya harus tertunda akibat Corona.

Selain Cidro, lagunya yang banyak diminati oleh kaum milenial adalah lagu Pamer Bojo, Banyu Langit, Layang Kangen, Kalung Emas, Sewu Kutho, Tanjung Mas Ninggal Janji dan banyak lagu lainnya. 

( tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved