Glenn Fredly dan Didi Kempot, Dua Musisi Hebat yang Kini Sudah Berjumpa di Keabadian

Glenn Fredly meninggal pada 8 April 2020, sementara Didi Kempot meninggal pada Selasa 5 Mei 2020 kemarin

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
instagram.com/glennfredly309/
Kolase Didi Kempot dan Glenn Fredly 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, Indonesia kehilangan dua orang musisi hebat tanah air. Mereka adalah Glenn Fredly dan Didi Kempot.

Glenn Fredly meninggal pada 8 April 2020, sementara Didi Kempot meninggal pada Selasa 5 Mei 2020 kemarin. Kurang tiga hari untuk menjadi genap satu bulan.

Seiring dengan kepergian Didi Kempot, ada satu fakta yang terungkap dari istri Glenn Fredly, Mutia Ayu.

Glenn Fredly ternyata merupakan penggemar Didi Kempot bahkan pernah berencana untuk menggelar konser bersama.

Hal ini terungkap lewat unggahan akun Instagram @mutia_ayuu, Selasa (5/5/2020) malam.

Ia mengunggah sebuah animasi karya @osiasu yang memperlihatkan Glenn Fredly dan Didi Kempot tengah berpelukan dengan senyum semringah.

Mutia Ayu mengungkapkan rencana konser impian Glenn Fredly dalam rangka 25 tahun berkarya di belantika musik Tanah Air.

Ia menyebut bahwa sosok Didi Kempot adalah yang diidamkan sang suami untuk menjadi teman panggung Glenn Fredly.

"'Bebe keren gak ya kalau di konser 25 tahun nanti aku duet sma beliau' dan saya bilang 'wah keren banget, pasti ambyaar banget',” tulis @mutia_ayuu.

Namun, belum sempat konser impian itu digelar, Glenn Fredly lebih dulu berpulang.

Belum genap satu bulan kepergian Glenn Fredly, Didi Kempot pun menyusulnya.

Hal itulah yang membuat Mutia Ayu terhenyak dalam duka.

Ia percaya bahwa dua legenda musik Indonesia itu akan dipertemukan di tempat terbaik-Nya.

"Tuhan punya rencana lain yang mempertemukan mu di tempat lain. Bernyanyilah di Surga," lanjut @mutia_ayuu.

Sebagai kalimat penutup, Mutia Ayu menulis ungkapan kepergian Didi Kempot.

"Selamat jalan Mas Didi Kempot kau sudah berada di tempat terbaiknya dan bersamanya," tutup @mutia_ayuu.

Glenn Fredly Sosok Musisi Hebat dan Aktivis Kemanusiaan

Namanya tenar di blantika musik Indonesia. Sederet album sempat ia rilis sejak 1995.

Lagunya pun jadi legenda di tanah air.

Siapapun yang mendengarkan, pasti akan ikut mendendangkannya.

Namun, apakah Anda tahu jika Glenn Fredly juga merupakan seorang aktivis kemanusiaan?

Ada banyak keresahan yang ia pernah suarakan semasa hidup, khususnya yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat Timur.

Menurutnya, masyarakat Timur berhak mendapatkan kesetaraan dengan rakyat Indonesia dari bagian lain.

Glenn Fredly
Glenn Fredly yang tak pernah absen memperhatikan tentang kemanusiaan (IST)

"Indonesia harus memanggil orang-orang Papua itu kakak karena matahari itu terbit dari timur. Mereka lebih dulu melihat matahari. Dan seharus dan selayaknya mereka mendapatkan hal yang paling dasar dalam hidup kita bernegara, yaitu, keadilan dan kesejahteraan,” ungkap Glenn di sela-sela gelaran Java Jazz Festival 2018 lalu.

Tak sekali dua kali ia menyinggung tanah Papua dia konsernya.

Pada Sychronize Fest 2019 lalu, pria bernama lengkap Glenn Fredly Deviano Latuihamallo itu sempat mendedikasikan penampilannya untuk Papua.

Saat itu, Glenn menyanyikan sebuah lagu tentang Papua yang dia ciptakan bersama pernyanyi Ras Muhamad bertajuk ‘Tanah Perjanjian’.

"Lagu berikut ini izinkan saya di tengah keriaan malam ini, izinkan saya bernyanyi untuk tanah Papua," kata Glenn melansir Kompas.com

Suami penyanyi dangdut Mutia Ayu itu juga berucap seperti berorasi dengan meyakinkan penonton bahwa orang-orang Papua tidak jahat seperti yang dibayangkan.

"Jangan pernah percaya kalau orang Papua jahat-jahat, tidak. Saya kenal banyak orang Papua, mereka semua baik," tutur Glenn.

Glenn Fredly pernah mengunggah fotonya menggunakan atribut khas Papua di Instagram sembari mengingatkan Presiden Jokowi berkaitan dengan isu HAM di Papua
Glenn Fredly pernah mengunggah fotonya menggunakan atribut khas Papua di Instagram sembari mengingatkan Presiden Jokowi berkaitan dengan isu HAM di Papua (Instagram.com/glennfredly309)

Rasa kepeduliannya tak berhenti sampai situ.

Di tahun 2015, Glenn pernah mengikuti konferensi pers penamaan jalan sepeda di Den Haag, Belanda yang dinamai Munir Said Thalib di kantor KontraS di Jakarta.

Menurutnya, penegakan HAM di Indonesia harus menjadi tanggung jawab bersama setiap elemen masyarakat, tanpa terkecuali.

"Saya datang karena panggilan nurani. Untuk membela Munir tidak perlu jadi aktivis. Ini bukan tugas aktivis saja, media hingga ibu rumah tangga juga perlu bergabung," katanya.

Glenn memandang pemberian nama jalan sepeda dengan nama Munir di Belanda seharusnya mendapat perhatian besar dari pemerintah Indonesia yang dipimpin Presiden Joko Widodo.

Apalagi, menurut Glenn, pemerintah sampai saat ini masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk menyelesaikan berbagai kasus pelanggaran HAM masa lampau di Indonesia.

Membicarakan Glenn dan kemanusiaan tak ada habisnya.

Hingga akhir hayat, pria berusia 44 tahun itu masih saja berempati untuk sesama manusia.

Beberapa waktu lalu, ia ikut aktif menggalang dana untuk penanganan corona yang masih mewabah di banyak negara, termasuk di Indonesia.

Glenn Fredly
Glenn Fredly, musisi yang akan selalu dikenang masyarakat Indonesia (Instagram/glennfredly309 via tribunnews)

Suami dari Mutia Ayu ini menggalang dana untuk membantu beberapa kalangan masyarakat yang masih harus bekerja di tengah wabah corona Covid-19 seperti ojek online, pedagang asongan, penjual bahan makanan di pasar, dan sebagainya.

Melalui Kitabisa.com, pelantun tembang 'Kasih Putih' ini mengajak masyarakat untuk berdonasi.

Selain itu, bersama grup vokal Trio Lestari mereka menggalang dana bertajuk ‘Solidaritas Untuk Tim Medis Lawan Corona!’ dengan cara unik.

Grup vokal beranggotakan Glenn Fredly, Tompi, dan Sandhy Sondoro ini mengumpulkan donasi lewat konser secara streaming yang bisa dinikmati di rumah.

Perjalanan Karier Sang Maestro, Didi Kempot 'The Godfather of Broken Heart'

Penyanyi campur sari asal Solo, Didi Kempot, meninggal dunia pada Selasa (5/5/2020) pagi.

Didi Kempot menghembuskan napas terakhir di RS Kasih Ibu Solo, Selasa pagi, sekitar pukul 07.45 WIB.

Musisi berjuluk The Godfather of Broken Heart ini tutup usia disebut mengalami henti jantung di rumah sakit.

Didi Kempot menghembuskan napas terakhirnya setelah menjalani perawatan selama 20 menit di Rumah Sakit Kasih Ibu Kota Solo.

Sebelum Meninggal Dunia, Didi Kempot Siapkan Kolaborasi Bareng Yuni Shara di Lagu Kapusan Janji

Duka Cita Presiden Jokowi atas Meninggalnya Didi Kempot: Selamat Jalan The Godfather of Broken Heart

Kepergian Didi Kempot yang terbilang sangat mendadak inipun mengejutkan banyak pihak.

Tak hanya pihak keluarga, rasa kehilangan juga dirasakan oleh para 'sobat ambyar', rekan seniman, musisi, kalangan artis, hingga pejabat negara, termasuk presiden Joko Widodo. 

Didi Kempot meninggal dalam usia 53 tahun.

Dia lahir di Surakarta pada 31 Desember 1966.

Didi Kempot
Didi Kempot (Tribunnews)

Penulis lagu lagu ambyar ini lahir dari keluarga seniman.

Sang ayah Ranto Edi Gudel merupakan pemain ketropak dan sang ibu, Umiyati Siti Nurjanah adalah penyanyi tradisional.

Sedangkan sang kakak, Mamiek Prakoso adalah pelawak.

Dirinya tidak menamatkan bangku SMA karena ingat perkataan sang ayah, yang mengatakan jika seniman tidak memerlukan sekolah tinggi.

Jadi Pengamen Jalanan

Sebelum menjadi penyanyi, ia pernah menjadi pengamen jalanan di Jakarta dan memiliki grup bernama 'Kempot".

Kempot sendiri merupakan singkatan 'Kelompok Penyanyi Trotoar.'

Pada tahun 1984 ia merantau dan mengamen ke Jakarta bersama teman-temannya.

Ia mengamen sejak duduk di bangku kelas 3 SMP.

Permintaan Didi Kempot ke Erix Soekamti Sebelum Meninggal Dunia, Garap Musik Bareng Djaduk Ferianto

Duka Mendalam Ayub Antoh, Eks PSIM Yogyakarta yang Viral Nyanyikan Lagu Didi Kempot

Dia kemudian dilirik seorang produser dan akhirnya masuk dapur rekaman.

Ia menciptakan lagu Cidro yang meledak di pasaran, bahkan sampai Eropa.

Karena pada waktu itu ada yang memutar lagu tersebut di salah satu stasiun radio Belanda. 

Didi Kempot
Didi Kempot (kompas.com)

Lagu Cidro membuat Didi diundang menyanyi ke luar negeri.

Nama Didi Kempot menjadi lebih dikenal khalayak melalui lagu tersebut.

Deretan Album dan Lagu Hits

Dilansir dari Tribun Network, Didi Kempot sudah banyak merilis album.

Album perdana Didi Kempot juga bertajuk 'Stasiun Balapan' yang dirilis pada tahun 1999.

Setahun kemudian, Didi Kempot merilis album berjudul 'Plong'.

Tak berhenti berkarya, Didi Kempot terus mengeluarkan album dengan lagu campursari yang khas.

Pada tahun 2001, Didi Kempot merilis album berjudul 'ketaman Asmoro'. Setahun kemudian, Didi Kempot merilis album berjudul 'Pokoe Melu'.

Penampilan Didi Kempot menghibur para
Penampilan Didi Kempot menghibur para "Sobat Ambyar" saat momen ulang tahun Sleman City Hall (SCH) di Kamala Grand BallroomSCH, Sleman, Senin (28/10/2019) malam (IST)

Album yang dikeluarkan Didi Kempot terus mendapatkan respon positif masyarakat Indonesia.

Dalam album 'Cucak Rowo' pada tahun 2003, lagu yang dibawakan Didi Kempot menjadi populer.

Di tahun berikutnya, Didi Kempot kembali merilis album 'Jambu Alas' bersama Nunung Alvi pada tahun 2004.

Di tahun 2005, Didi Kempot merilis album berjudul 'Ono Opo'.

Lagu 'Stasiun Balapan' meceritakan sebuah nama stasiun yang ada di Solo.

Didi Kempot Tutup Usia, Detik-detik Akhir Sebelum Meninggal hingga Keinginan yang Belum Terlaksana

Butet Kartaredjasa Speechless Dengar Didi Kempot Meninggal

Didi Kempot menciptakan lagu tersebut ketika dirinya mengamen di Solo.

Pada saat itu Didi Kempot terinspirasi dari penumpang yang ada di stasiun tersebut.

Didi Kempot meninggal saat berada di atas puncak popularitasnya. Nama Didi Kempot kembali naik setelah meredup beberapa tahun.

Lagu ambyarnya banyak diminati kaum milineal. Fans Didi Kempot pun memiliki sebutan dengan Sobat Ambyar.

Didi Kempot kemudian mendapat gelar Lord Didi.

Konsernya yang bertajuk Ambyar pun tidak pernah sepi. Bahkan jadwal konser tournya harus tertunda akibat Corona.

Selain Cidro, lagunya yang banyak diminati oleh kaum milenial adalah lagu Pamer Bojo, Banyu Langit, Layang Kangen, Kalung Emas, Sewu Kuto, Tanjung Mas Ninggal Janji dan banyak lagu lainnya.

Didi Kempot meninggalkan seorang istri bernama Yan Vellia yang merupakan penyanyi dangdut asal Semarang. (Tribun Jogja / Tribun Palu / Tribun Jateng / Kompas)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved