Jadi Pengingat Untuk Semua, Marshanda Bagikan Tulisan Tentang Apa Arti Hidup

TRIBUNJOGJA.COM - Selain menyanyi dan berakting, Marshanda dikenal sebagai artis yang pandai merangkai barisan kata-kata.

Marshanda pernah membacakan puisi karyanya di video musik seri Unspoken yang diunggahnya di YouTube pada tahun 2014.

Dua video puisi yang diunggahnya, yaitu "The Unspoken - You Used Me" dan "The Unspoken - Letter to God by Marshanda."

Selain itu, dia juga mengunggah video "FAKTAP" di channel YouTube miliknya MASHED. Tak hanya itu, Marshanda juga berhasil membuat pasangan Andhika Pratama dan Ussy Sulistiawaty terharu dengan membacakan puisi yang ditulisnya, untuk sang putri, Sienna, di channel Andhika dan Ussy.

Marshanda adalah artis yang terbuka dengan kondisi kesehatan mental yang dialaminya. Dia menyatakan menderita bipolar disorder dan tak takut membagikan bagaimana dia menghadapinya.

Mantan istri Ben Kasyafani ini juga membagikan pemikirannya tentang bagaimana menyembuhkan perasaan dan menghadapi beratnya hidup.

Dia memberi motivasi kepada penggemar dan masyarakat dengan kata-kata yang logis, namun indah untuk dibaca dan didengar.

Minggu (3/5/2020), Marshanda membagikan pemikirannya melalui unggahan di Instagram. Dia menuliskan apa arti hidup menurutnya.

"If after you died you wouldn’t be remembered as the best wife to your husband, the best mother to your children, one of the bestfriends to your friends...

if when you die you would be remembered as someone who was half trying to be the best lovegiver to others, and not make it as the best worker to heal yourself, to grow yourself, so you can give love that can fulfill others...

then what is your life for? Keep trying. Keep trying. Keep healing. Not just for you. Yes, for you. But mostly for your children. For your lifepartner. For your family, friends, and everyone you care about."

Berikut Tribunjogja.com terjemahkan dalam Bahasa Indonesia:

"Jika setelah kamu meninggal kamu tidak akan dikenang sebagai istri terbaik untuk suamimu, ibu terbaik untuk anak-anakmu, satu dari sahabat untuk teman-temanmu;

Jika ketika kamu meninggal kamu akan diingat sebagai seseorang yang setengah berusaha untuk menjadi pemberi cinta terbaik untuk orang lain, dan tidak membuatnya sebagai pekerja terbaik untuk menyembuhkan dirimu sendiri, menumbuhkan dirimu sendiri, sehingga kamu bisa memberi cinta yang bisa memenuhi orang lain;

Lalu untuk apa hidupmu? Terus mencoba. Terus mencoba. Tetap menyembuhkan (diri). Tidak hanya untukmu. Ya, untukmu. Tapi terlebih untuk anak-anakmu, untuk pasangan hidupmu, untuk keluargamu, teman-temanmu, dan semua orang yang kamu pedulikan."

( Tribunjogja.com | Fatimah Artayu Fitrazana)