KONI DIY : Puslatda Diubah jadi Format Minimalis

KONI DIY memutuskan mengakhiri program Pemusatan Latihan Daerah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX DIY Level 1 dan 2 hingga April 2020

TRIBUNJOGJA.COM / Almurfi Syofyan
Ketua Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (APKORI), Prof. Djoko Pekik Irianto 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - KONI DIY memutuskan mengakhiri program Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Pekan Olahraga Nasional (PON) XX DIY Level 1 dan 2 hingga April 2020, dan mengubahnya dengan Puslatda format minimalis mulai Mei sampai dengan Desember 2020.

Ketua Umum KONI DIY, Djoko Pekik Irianto mengatakan, keputusan tersebut menjadi salah satu bentuk redesign kegiatan maupun program KONI DIY dalam mengupayakan Puslatda tetap diadakan, meskipun PON XX Papua diundur pada Oktober 2021 dan adanya refocusing anggaran karena pandemi Covid-19.

Tujuan diadakannya Puslatda minimalis yakni untuk mempertahankan prestasi dan kondisi yang telah dicapai selama Puslatda sebelumnya, sehingga pada saat memulai kegiatan Puslatda yang normal kembali pada Januari 2021, kondisi atlet tidak dilakukan dari nol lagi untuk mencapai puncak prestasi PON pada Oktober 2021.

Kemudian juga untuk mengikat komitmen para atlet dan pelatih agar tetap gigih berlatih serta siap membela DIY pada PON XX Papua 2021 mendatang.

"Kami berharap atlet dan juga pelatih tetap semangat dan gigih untuk berlatih," ujar Djoko Pekik.

Lebih lanjut dijelaskan, monitoring kegiatan Puslatda pun tetap ada di bawah pengawasan langsung Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) KONI DIY. Sebab Satuan Tugas (Satgas) Puslatda PON XX DIY juga turut ditiadakan.

Kompetisi Disetop, Sponsor PSS Sleman Alihkan Benefit ke Digital

LIGA INGGRIS: Premier League dan Klub Bahas Kemungkinan Melanjutkan Kompetisi

Perihal Surat Keputusan (SK) KONI DIY Nomor 04 Tahun 2020 tentang Pemberian Uang Pembinaan kepada Atlet dan Pelatih Puslatda PON XX Papua juga nantinya ada perubahan.

Terutama dalam hal peniadaan atlet/pelatih level 1 dan 2 yang berganti menjadi Puslatda Minimalis dengan skema status sama, serta honorarium atlet/pelatih yang dipastikan menurun dari sebelumnya. Hal tersebut masih dikaji lebih lanjut oleh KONI DIY.

Wakil Ketua II KONI DIY, Rumpis Agus Sudarko menambahkan, redesign tersebut tidak hanya meliputi pembinaan jalur khusus Puslatda, namun juga termasuk kegiatan pendukungnya.

Seperti bimbingan teknis (bimtek), latihan bersama, hingga pemberian suplemen.

Di samping itu, juga pembinaan prestasi olahraga lainnya seperti pembinaan reguler yang meliputi bantuan kejuaraan daerah (kejurda), kejuaraan nasional (kejurnas), dan pelatihan pelatih.

Namun demikian, pihaknya tetap akan mengupayakan bantuan organisasi pengurus daerah cabang olahraga (pengda cabor) sejumlah Rp 5 juta per tahun tetap dapat diberikan.

Dalam hal refocusing anggaran perlu diketahui bahwa KONI DIY melakukan penghematan anggaran hingga Rp 20 miliar atau sekitar 70 persen, dari total dana hibah yang diterima sekitar Rp 29 miliar. (Tribunjogja/Hanif Suryo)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved