Ramadhan 2020
Lupa Baca Doa Buka Puasa, Bagaimana Hukumnya?
Akam tetapi, kadang kala ketika berbuka puasa, kita lupa doa berbuka puasa dan langsung minum untuk lepas dahaga.
TRIBUNJOGJA.COM - Buka puasa di Bulan Ramadhan adalah waktu diperbolehkan bagi umat muslim untuk menikmati makan dan minum setelah seharian menahannya.
Nabi Muhammad SAW menjadikan momen berbuka puasa sebagai bentuk komitmen pengungkapan rasa syukur.
Hal tersebut tampak dari bacaan yang dibaca oleh Rasullulah ketika pertama akan memasukkan makanan atau minuman guna membatalkan puasanya.
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى
"Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika afthartu dzahaba-dh-dhama’u wabtalatil ‘urûqu wa tsabatal ajru insyâ-allâh ta‘âlâ".
“Duhai Allah, untuk-Mulah aku berpuasa, atas rezekimulah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insyaaallah.”

Akam tetapi, kadang kala ketika berbuka puasa, kita lupa doa berbuka puasa dan langsung minum untuk lepas dahaga.
Salah satu kesunnahan ketika beribadah puasa adalah menyegerakan puasa ketika azan magrib tiba.
Dalam hadis, ada dua doa berbuka puasa yang populer diucapkan umat muslim.
Mengutip dari Banjarmasinpost.com, doa buka puasa diriwiyatkan dari Abu Dawud. Berikut bacaan doa berbuka puasa:
ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله
Bacaan latin: Dzahaba ddhoma'u wabtallatil uruqu watsabbatil ajru insya Allah.
Artinya: Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah. Dan insya Allah pahala sudah tetap.
Doa buka puasa kedua berasal dari hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim yang bunyinya:
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Bacaan latin: Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin
Artinya:
"Ya Allah karanaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih."
Itulah kedua doa populer yang diucapkan ketika berbuka puasa. Ketika azan magrib berkumandang, umat musim menyegerakan berbuka puasa.
Terkadang lupa doa berbuka puasa dan langsung minum untuk lepas dahaga
Padahal Nabi Muhammad S.A.W, mengajarkan umatnya untuk memperbanyak doa ketika waktu berbuka tiba.
Mengutip dari Pos Kupang, berdoa pada waktu berbuka puasa adalah waktu dimana doa yang dipanjatkan dijanjikan akan dikabulkan Allah SWT. (HR Ibnu Majah).
• Tata Cara Salat Dhuha dari Niat Hingga Salam, Lengkap dengan Waktu Pelaksanaan dan Doa Dhuha
Penjelasan tentang doa berbuka puasa ada dalam beberapa hadist, yaitu dari Abdullah bin Umar ra, Rasulullah bersabda:
"Dahulu apabila Rasulullah telah berbuka puasa, beliau biasa berdoa dengan, `Dzahaba zh-zhama-u wabtallatil `uruuqu, wa tsabatal ajru insyaa Allah."
Artinya: "Telah hilang rasa haus dahaga, dan urat-urat telah basah, dan pahala akan kita peroleh, insya Allah." (HR Abu Daud)
Penjelasan dari hadis di atas adalah: "Dzahaba zh-zhama-u" artinya hilangnya rasa haus. Kemudian, "wabtallatil `uruuqu" artinya adalah dengan hilangnya kekeringan pada urat-urat akibat dari rasa dahaga.

Sedangkan "wa tsabatal ajru" artinya rasa lelah telah hilang berganti dengan pahala. Hilangnya rasa lelah akan mendorong untuk melakukan ibadah.
Sementara pahala sangat banyak dan abadi.
Ath-Thibi rahimahullah menjelaskan, Rasulullah menyebutkan pahala yang diperoleh setelah mengalami kelelahan dalam berpuasa.
Selain membaca doa berbuka puasa, kita dapat membaca doa berbuka puasa yang lain, yaitu :
"Allahumma inni as-aluka bi rohmatika allati wasi'at kulla syaiin in taghfirolii" (Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, supaya memberi ampunan atasku." (HR Ibnu Majah).
Setelah memperbanyak doa, umat muslim dapat mengerjakan sunah ketika berbuka puasa, yaitu:
• Bacaan Doa Kamilin dan Niat Sholat Tarawih serta Tata Caranya selama Ramadhan 1441 H di Rumah
1. Menyegerakan berbuka ketika azan magrib
Sebagaimana hadis dari Sahl bin Sa'ad ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Orang-orang (umat Islam) senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR Muttafaqun `alaih)
Hadis lain yang disampaikan oleh Anas bin Malik ra, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam tidak mengerjakan salat Maghrib hingga berbuka puasa kendati hanya dengan seteguk air." (HR Tirmidzi).
2. Disunnahkan makan kurma dengan jumlah ganjil ketika berpuasa
Seperti dilakukan Rasulullah, maka hendaknya kita berbuka puasa dengan kurma masak atau kering, dengan jumlah yang ganjil.
Misalnya tiga, lima atau tujuh. Jika tidak ada kurma, ketika berbuka puasa dapat digantikan dengan meminum air putih.
(Tribunjogja.com | Dwi Latifatul Fajri)