Wabah Virus Corona
UPDATE Data Virus Corona DI Yogyakarta 26 April 2020 Total Pasien Positif 82, Tambahan 3 WNA Positif
Update jumlah pasien positif Virus Corona di Daerah Istimewa Yogyakarta per Minggu 26 April 2020
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYAKARTA - Update data Virus Corona DI Yogyakarta per Minggu 26 April 2020 jumlah total pasien positif COVID-19 sebanyak 82 orang.
Tambahan pasien positif hari ini ada 3 orang yang merupakan WNA India.
Laporan konfirmasi kasus COVID-19 di DI Yogyakarta per 26 April 2020 adalah total PDP sebanyak 778 orang di mana 135 orang masih menjalani perawatan.
Berdasarkan hasil lab, 82 orang dinyatakan positif Virus Corona (36 orang sembuh, 7 orang meninggal dunia), 539 orang dinyatakan negatif,
dan masih menunggu hasil lab sebanyak 157 orang (8 orang meninggal dunia).
Sementara itu, total ODP yang tersebar di seluruh DI Yogyakarta yakni 4.193 orang.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19 Berty Murtiningsih menjelaskan bahwa penambahan kasus terkonfirmasi positif Virus Corona pada 26 April 2020 sebanyak 3 kasus,
sehingga jumlah kasus positif COVID-19 di DIY adalah 82 kasus. Seluruhnya merupakan WNA yang berasal dari India.
"Kasus 82 adalah laki-laki usia 46 tahun WNA, kasus 83 adalah laki-laki usia 36 tahun WNA, dan kasus 84 adalah laki-laki 31 tahun WNA," bebernya, Minggu (26/4).
WNA yang dinyatakan positif tersebut, dijelaskan Berty dalam kondisi baik.
Tidak ada gejala penyakit yang lebih berat selain flu.
Ia menambahkan, terdapat sebanyak 9 WNA asal India yang menunjukkan hasil positif saat dilakukan rapid test.
Hasilnya, setelah dilakukan uji lab, 4 di antaranya dinyatakan positif Virus Corona sementara 5 lainnya negatif.
"Sembilan orang ini masih berada di satu rumah sakit. Kami sedang melakukan koordinasi karena hasil lab baru keluar hari ini. Tahu negatif baru hari ini. Kami koordinasi nantinya bagi WNA yang negatif akan ditempatkan di mana," terangnya.
Berty menjelaskan, penambahan kasus positif tersebut tercatat di DI Yogyakarta karena tempat mereka melakukan aktivitas dan dilakukan uji rapid test hingga lab ada di DIY.
Hanya saja pada detil pencatatannya diperjelas dengan keterangan luar wilayah DI Yogyakarta.
"Kita juga harus melakukan tracing contactnya," katanya.
(*/kur/ Tribunjogja.com )