KKB Papua Pimpinan Lekagak Telenggen Tembaki Kendaraan PT Freeport, Langsung Dibalas TNI Polri

KKB Papua Pimpinan Lekagak Telenggen Tembaki Kendaraan PT Freeport, Langsung Dibalas TNI Polri

Editor: Hari Susmayanti
ANTARA FOTO/Evarianus Supar
Ilustrasi - Pascapenembakan KKB Papua terhadap karyawan Freeport, aparat Brimob bersenjata lengkap memeriksa setiap kendaraan yang akan masuk dan keluar Kota Kuala Kencana, Timika, Papua, Senin (30/3/2020). 

TRIBUNJOGJA.COM, PAPUA - KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen kembali berulah di kawasan PT Freeport Indonesia, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua pada Jumat (24/4/2020).

Setelah beberapa waktu sebelumnya KKB melakukan penyerangan terhadap karyawan PT Freeport Indonesia dan menyebabkan seorang WNA meninggal dunia, pada Jumat (24/4/2020) mereka kembali melakukan penembakan terhadap kendaraan trailer milik perusahaan tambang terbesar di Indonesia tersebut.

Tak hanya itu, KKB juga menembaki pos TNI di rute pengamanan umum (RPU) 45 di Mile 60 pada pukul 09.40 WIT.

Tak ada korban jiwa dari pihak PT Freeport maupun TNI Polri dalam insiden ini.

Namun kendaraan tiga kendaraan mengalami pecah kaca setelah terkena peluru dari senjata KKB.

Kronologi Serangan KKB

Iring-iringan kendaraan trailer milik PT Freeport Indonesia tengah melaju melalui RPU 47 pada Jumat pagi.

Tiba-tiba, saat sampai di Mile 60, KKB melepaskan tembakan ke arah kendaraan milik PT Freeport yang tengah melaju.

Tim pengawalan dari Brimob Satgas Amole yang berada di belakang iringan kendaraan trailer langsung merespon serangan tersebut dengan membalas tembakan ke arah KKB.

Petugas menembaki wilayah yang menjadi lokasi sumber tembakan ke arah kendaraan milik PT Freeport.

Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.

Namun, tiga kendaraan trailer dengan nomor lambung 1236, 894, dan 1026 mengalami pecah kaca depan disebabkan terkena peluru.

Dari hasil penyelidikan di lapangan, diketahui penembakan yang dilakukan di area Freeport, baik di dataran tinggi maupun dataran rendah, selama ini dilakukan beberapa KKB yang datang ke Tembagapura dengan pimpinan Lekagak Telenggen.

"Sampai saat ini aparat TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap kelompok kriminal yang melakukan penembakan tersebut," uja Era.

Penembak Jitu Andalan KKB Tewas Diterjang Peluru Pasukan TNI Polri di Gunung Botak Papua

Izinkan Rumah jadi Tempat Persembunyian Anggota KKB, Sekuriti PT Freeport Papua Ditetapkan Tersangka

Sniper Andalan KKB Tewas Tertembak

Pasukan gabungan TNI Polri berhasil menembak mati sniper KKB Papua kelompok Lekagak Telenggen dalam kontak senjata di Gunung Botak Distrik Tembagapura, Mimika, pada Jumat (10/4/2020) lalu.

Sniper yang diketahui bernama Menderita Walia tersebut diketahui menggunakan senjata SS1 yang merupakan senapan rampasan di pos polisi Kulirik, Puncak Jaya, pada 4 Januari 2014.

Senjata SS1 yang digunakan oleh Menderita ini masih dalam kondisi terawat dan menjadi andalannya sebagai seorang penembak jitu KKB.

"Saudara Menderita ini dikenal sebagai sniper di kelompok Lekagak Talenggeng," kata Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab di Aula Mako Brimob Yon B, Kamis (16/4/2020).

Pasukan gabungan menyita satu pucuk senapan laras panjang jenis SS1 yang digunakan Menderita Walia.

Senapan dengan nomor JAT.695381 ini merupakan hasil rampasan di Pos Polisi Kulirik, Puncak Jaya, pada 4 Januari 2014.

Senjata itu digunakan Menderita Walia selama ini.

Paulus mengatakan senjata itu sangat terawat, bersih, dan tanpa cacat.

"Turut diamankan 1 buah magasin SS1 beserta 17 butir amunisi kaliber 5,56 mm," ujar Kapolda.

Tujuh KKB Tewas dalam Sebulan

Paulus mengatakan, tujuh anggota KKB tewas dalam kontak senjata yang terjadi di Kabupaten Mimika sejak Maret hingga April 2020.

Pertama, empat KKB tewas dalam kontak senjata dengan Satgas TNI-Polri di di daerah Wini, Distrik Tembagapura, pada 15 Maret 2020.

Tiga pucuk senapan laras panjang jenis AR 15, AK 47, dan Thompson, disita dari tangan KKB.

Senjata itu merupakan rampasan dari sejumlah pos dan polsek.

Paulus memerinci, senjata jenis AR 15 dirampas KKB saat menyerang Polsek Pirime pada 27 November 2012.

Senjata api jenis AK 47 dirampas saat KKB menyerang Pos Kulirik, Puncak Jaya pada 4 Januari 2014.

"Jadi senjata itu hasil rampasan KKB saat menyerang polsek beberapa tahun lalu," kata Paulus.

Lalu, dua anggota KKB tewas dalam kontak senjata di Jalan Trans Nabire, Kampung Jayanti, Distrik Iwaka, pada 9 April 2020.

Dua anggota KKB itu terlibat dalam penembakan di kantor PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana pada 30 Maret 2020.

Penembakan itu menewaskan satu pegawai Freeport Indonesia asal Selandia Baru bernama Graeme Thomas Weal.

"Satu KKB yang tewas bernama Tandi Kogoya, merupakan eksekutor penembakan di Kantor PT Freeport Indonesia," kata Paulus.

Sehari setelah, TNI-Polri menewaskan anggota KKB di Gunung Botak, Distrik Tembagapura pada 10 April.

Pasukan gabungan menyita sebuah senapan laras panjang jenis SS1 yang dirapas dari Pos Polisi Kulirik, Puncak Jaya pada 4 Januari 2020. "Jadi yang tewas itu namanya Menderita Walia, dia penembak jitu di KKB," kata Paulus.(*)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Baku Tembak Petugas dengan KKB di Freeport. Ini Kronologi dan Fakta-faktanya

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved